Loyalitas KonsumenTamu Tujuan Relasi antara Perusahaan dengan Tamu Hotel

19 Satisfaction = Service Quality–Expectation. Dalam rumus keseimbangan ini terdapat tiga kemungkinan yang terjadi: 1. Service QualityExpectation Bila hal ini yang terjadi, dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan buruk. Selain tidak memuaskan, juga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. 2. Service Quality = Expectation Bila hal ini yang terjadi, dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan biasa- biasa saja. Bagi konsumen, pelayanan yang diberikan biasa–biasa saja dan tidak ada istimewanya, memang sudah seharusnya seperti itu. 3. Service Quality Expectation Bila hal ini yang terjadi, konsumen merasakan pelayanan yang diberikan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan, tetapi sekaligus memuaskan dan menyenangkan atau merasa lebih dari apa yang diharapkannya.

2.5.3 Loyalitas KonsumenTamu

Loyalitas merupakan suatu proses panjang, berkesinambungan, dan dipupuk disepanjang perjalanan hubungan relationship antara pihak perusahaan dengan konsumen. Apabila selama proses interaksi pihak perusahaan tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen, maka mustahil konsumen tersebut akan loyal kepada perusahaan. 20 Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen, hal ini dikarenakan konsumen yang mendapatkan kualitas pelayanan yang maksimal akan menimbulkan tingkat kepuasan konsumen yang tinggi dan pada akhirnya akan menyebabkan tingginya tingkat loyalitas konsumen terhadap pelayanan atau perusahaan tersebut Aryani dan Rosinta: 2010. Menurut Solomo 1996 dalam Utama dan Mahadewi:2012, terdapat beberapa manfaat yang dapat ditimbulkan dari loyalitas konsumen bagi perusahaan, yaitu: 1. Konsumen yang puas terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama. Keinginan untuk membeli ulang sebagai akibat dari kepuasan ini adalah keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk. 2. Kepuasan merupakan faktor yang mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut mouth to mouth communication yang bersifat positif. Menurut Zeithaml et. al 1996, bentuk komunikasi dari mulut ke mulut yang disampaikan oleh konsumen yang puas ini bisa berbentuk rekomendasi kepada calon konsumen lain, dorongan kepada rekan untuk melakukan bisnis dengan penyedia dimana konsumen puas, dan mengatakan hal–hal yang baik tentang penyedia jasa dimana dia merasa puas dalam Utama dan Mahadewi, 2005. 21 3. Faktor terakhir dari efek kepuasan konsumen terhadap perilaku adalah konsumen yang merasa puas cenderung untuk mempertimbangkan penyedia jasa yang mampu memuaskan sebagai pertimbangan pertama jika ingin membeli produk atau jasa yang sama. Dari uraian diatas terlihat bahwa kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku para konsumen, baik konsumen yang ada maupun potensial.

2.5.4 Tipe KonsumenTamu