Manajemen Puskesmas Jaminan Kesehatan Nasional JKN

c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi f. Melaksanakan rekam medis g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan. 3. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan

2.3 Manajemen Puskesmas

Departemen Kesehatan RI 2006 melalui bukunya Pedoman Manajemen Puskesmas menyebutkan bahwa ada 3 hal yang menjadi instrumen manajemen Puskesmas yakni : 1. Perencanaan tingkat Puskesmas ; yakni proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk Universitas Sumatera Utara mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Perencanaan tersebut mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan Penunjang. 2. Lokakarya Mini Puskesmas ; yakni pertemuan yang berupaya untuk penggalangan dan pemantauan terhadap berbagai kegiatan Puskesmas dengan melibatkan kerjasama dan lintas sektor dan program guna diperolehnya dukungan. Lokakarya mini yang dilakukan berupa bulanan dan tiga bulanan atau lintas sektor. 3. Penilaian Kinerja Puskesmas ; yakni upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja atau prestasi puskesmas, dimana pelaksanaannya dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan KabupatenKota melakukan verifikasi hasilnya. Aspek yang dinilai meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan atas perhitungan seluruh Puskesmas.

2.4. Konsep Rujukan

Menurut Ekasriwulandari dalam Muchtar 1977, rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang Universitas Sumatera Utara timbul baik secara vertikal satu unit ke unit yang lebih lengkap rumah sakit untuk horizontal dari bagian lain dalam satu unit. Adapun yang menjadi dasar hukum rujukan adalah sebagai berikut : 1. Undang - Undang SJSN no. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 2. Undang - Undang Kesehatan no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Undang - Undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 4. Undang - Undang no. 24 tahun 2011 tentang BPJS 5. Peraturan Menteri Kesehatan no. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Perorangan Adapun alasan umum mengapa dilakukannya rujukan adalah : a. Fasyankes bersangkutan mengalami keterbatasan sumber daya, kompetensi, dan kewenangan untuk mengatasi suatu kondisi, baik yang sifatnya sementara ataupun menetap. b. Pasien tertentu membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistiksub spesialistik, termasuk diantaranya kasus dengan kondisi emergensi c. Pasien membutuhkan pelayanan rawat inap dan penatalaksanaan selanjutnya yang tidak tersedia di fasyankes bersangkutan d. Untuk melayani pasien tertentu, dibutuhkan peralatan diagnostik dan atau terapetik, sementara di fasyankes bersangkutan tidak tersedia Universitas Sumatera Utara

2.4.1. Sistem Rujukan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan menyebutkan bahwa sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dapat dilakukan apabila : a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik b. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan danatau ketenagaan. Rujukan horizontal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan. Rujukan horizontal dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan danatau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap. Disebutkan juga bahwa dalam rangka meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan peningkatan efektifitas pelayanan kesehatan, rujukan dilakukan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang memiliki kemampuan pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Universitas Sumatera Utara Tujuan diadakannya sistem rujukan tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kemampuan fasilitas pelayanan Kesehatanperseorangan tingkat pertama. b. Tertatanya alur pelayanan Kesehatan perseorangan tingkatpertama, dua dan ketiga secara berkesinambungan. c. Meningkatnya akses dan cakupan pelayanan Kesehatan perseorangan secara merata dan menyeluruh universal coverage. d. Menjamin terselenggaranya pelayanan Kesehatan perseoranganmencapai MDGs. e. Kepastian hukum bagi Fasyankes dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu. Adapun tata cara pelaksanaan sistem rujukan tersebut adalah : 1. Tata laksanan sistem rujukan pada faskyankes tingkat pertama. 2. Tata laksana sistem rujukan pada faskyankes tingkat kedua 3. Tata laksana sistem rujukan pada faskyankes tingkat ketiga 4. Pelayan pada pasien meninggal 5. Rujukan spesimen dan penunjang diagnostik lainnya 6. Rujukan pengetahuan dan tenaga ahlidokter spesialis 7. Rujukan horizontal

2.5. Jaminan Kesehatan Nasional JKN

Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN resmi diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2014 yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional Universitas Sumatera Utara SJSN yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib mandatory berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Peraturan Presiden RI Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan menyebutkan bahwa Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepad a setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

2.6. Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional JKN