43
2.5.1. Kekerasan Sebagai Masalah Sosial
Kekerasan dalam rumah tangga merupakan kekerasan yang mendasar kepada gender. Karena tindakan tersebut sering terjadi terhadap perempuan dan yang
menjadi pelaku kekerasan adalah laki-laki, yang beranggapan memiliki kekuasaan penuh terhadap urusan keluarga sehingga bertindak sesuai dengan keinginannya.
Oleh karena itu, masalah kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah sosial yang termasuk ke dalam perilaku menyimpang terhadap nilai dan norma sosial
yang berlaku. Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan
atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan agama secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari pada makhluk sosial.
Meskipun kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah sosial yang harus dihindari karena mengakibatkan penganiayaan fisik, seksual, psikologis dan
penelantaran rumah tangga. Namun hal tersebut belum bisa diatasi dengan baik, karena banyak masyarakat menganggap kekerasan yang terjadi di dalam rumah
tangga merupakan masalah pribadi keluarga yang tidak perlu orang lain mengetahuinya.
2.5.2. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Bentuk-bentuk tindak kekerasaan yang sering terjadi si dalam rumah tangga adalah sebagai berikut ini yaitu :
1. Kekerasan fisik, yaitu kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan
dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh. kekerasan fisik meliputi :
44 a.
Pembunuhan yaitu pembunuhan yang dilakukan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, baik itu ayah, ibu maupun
anak. b.
Penganiayaan yaitu tindakan pelecehan yang dilakukan antara anggota kepada anggota keluarga lain yang ada di dalam rumah
tangga. c.
Perkosaan yaitu tindakan criminal yang berwatak seksual untuk melakukan hubungan seksual kepada anggota keluarga yang lain.
2. Kekerasan nonfisikpsikisemosional, yaitu tindakan yang dilakukan di dalam
rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan. kekerasan
nonfisik meliputi : a.
Penghinaan dan komentar-komentar untuk merendahkan dan melukai harga diri pihak istri.
b. Melarang istri atau anak untuk bergaul dengan orang lain.
c. Ancaman-ancaman berupa menceraikan, mengembalikan istri
kepada orang tua dan memisahkan istri dari anak-anaknya. 3.
Kekerasan seksual, yaitu Pelecehan seksual yang dilakukan demi kepuasan seksual secara sepihak dan merendahkan harga diri orang lain. Kekerasan
seksual meliputi : a.
Pemaksaan hubungan seksual dengan pola yang tidak dikehendaki atau disetujui oleh istri.
b. Pengisolasian istri dari kebutuhan batinnya.
c. Memaksa istri menjadi pelacur atau menjual diri.
4. Kekerasan ekonomi meiputi :
a. Tidak memberi nafkah pada istri.
45 b.
Memanfaatkan ketergantungan istri secara ekonomi untuk mengontrol kehidupan istri.
c. Membiarkan istri bekerja dan kemudian menguasai penghasilan
istri.
Bentuk-bentuk kekerasan yang ada diatas merupakan tindak kekerasan yang berakibat buruk terhadap kejiwaan korban sehingga akan mengakibatkan trauma dan
mengganggu pertumbuhan korban.
2.5.3. Faktor-faktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga