Defenisi Konsep Stereotip antara Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang di Gampong Keude Matangglumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen

22

2.7 Pengaruh Stereotip Dalam Interaksi Antarbudaya

Samovar dkk dalam Turnomo,2005:62 bahwa stereotip akan mempengaruhi interaksi antarbudaya dimana: 1. Stereotip dapat menjadi penyebab tidak berlangsungnya interaksi antarbudaya. Bila kita mempunyai stereotip, maka kita akan memilih untuk bertempat tinggal dan bekerja dalam latar yang meminimalkan kesempatan kontak dengan orang dari kelompok yang tidak disukai. 2. Stereotip cenderung menciptakan beberapa faktor negatif selama pertemuan antarbudaya yang secara serius akan mempengaruhi kualitas interaksi. 3. Bila stereotip sangat intensif, maka orang yang berstereotip akan terlibat dalam diskriminatif terhadap kelompok yang tidak disukai. Dan kondisi akan mudah mengarah pada konfrontasi dan konflik terbuka.

2.8 Defenisi Konsep

Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan suapaya tidak menimbulkan penafsiran ganda dikemudian hari, maka perlu dibuat defenisi konsep antara lain sebagai berikut: 1. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang didalamnya terdapat keanekaragaman budaya, termasuk di dalamnya terdapat keragaman bahasa, agama, adat istiadat, dan pola-pola sebagai tatanan perilaku anggota masyarakatnya Setiadi dan Kolip 2011. 2. Stereotip adalah pandangan atau prasangka buruk terhadap sesuatu yang pada dasarnya belum dapat dipastikan kebenarannya secara faktual. Dalam 23 hal ini pandangan yang ingin dilihat adalah pandangan masyarakat lokal terhadap masyarakat pendatang dan sebaliknya pandangan masyarakat pendatang terhadap masyarakat lokal. 3. Kelompok subordinat adalah kelompok minorias yang selalu didiskriminasi dan dianggap sebagai warga masyarakat “kelas dua”. Elly, 2011:553. Dalam hal ini kelompok yang tersubordinasi adalah masyarakat suku pendatang dan agama non-islam yang kepentingan- kepentingan dan hak-hak mereka di anggap sebagai “warga kelas dua”. 4. Masyarakat lokal adalah masyarakat yang lahir dan menetap di Aceh sebelum adanya masyarakat pendatang yang datang dan menetap. Dalam hal ini masyarakat lokal adalah masyarakat suku Aceh. 5. Masyarakat Pendatang adalah penduduk yang tinggal dan menetap di Aceh yang kampung halamannya berada di luar Aceh yang mempunya suku, agama, dan kebudayaan yang berbeda. Dalam hal ini masyarakat pendatang terbagi menjadi dua yaitu life time migran yaitu pendatang yang telah menetap di Aceh sejak kecil dan resigh migran yaitu pendatang yang belum lama menetap di Aceh, diantaranya suku Jawa, Batak, Minang, Tionghoa dan lain-lain. 6. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, maupun antar individu dengan kelompok manusia. Soekanto 2006. Dalam hal ini yang ingin dilihat adalah bentuk interaksi antara masyarakat lokal Aceh dengan masyarakat pendatang di Desa Matang, Kecamatan Peusangan. 24 BAB II METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian