Pendekatan Investigasi Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar Matematika

commit to user 17 guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Ada dua jenis pendekatan yaitu pendekatan yang bersifat metodologi dan yang bersifat materi”.

b. Pendekatan Investigasi

Height dalam Al. Krismanto 2003: 7 menyatakan bahwa “Investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil”. Mumun Syaban 2010: 1 mendefinisikan Pendekatan investigasi sebagai kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan belajar dimulai dengan diberikan masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi. Fase-fase yang harus ditempuh dalam pendekatan investigasi adalah 1 Fase membaca, menerjemahkan, dan memahami masalah Pada fase ini siswa harus memahami permasalahannya dengan jelas. Apabila dipandang perlu, siswa membuat rencana apa yang harus dikerjakan, mengartikan persoalan menurut bahasa mereka sendiri dengan jalan berdiskusi dalam kelompoknya, yang kemudian mungkin perlu didiskusikan dengan kelompok lain. Jadi, pada fase ini siswa memperlihatkan kecakapan bagaimana ia memulai pemecahan suatu masalah, dengan a menginterpretasikan soal berdasarkan pengertiannya dan b membuat suatu kesimpulan tentang apa yang harus dikerjakannya. 2 Fase pemecahan masalah Pada fase ini mungkin saja siswa menjadi bingung apa yang harus dikerjakan pertama kali, maka peran guru sangat diperlukan, misalnya memberikan saran untuk memulai dengan suatu cara. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan tantangan atau menggali pengetahuan siswa sehingga commit to user 18 mereka terangsang untuk mencoba mencari cara-cara yang mungkin untuk digunakan dalam pemecahan soal tersebut, misalnya dengan membuat gambar, mengamati pola, atau membuat catatan-catatan penting. Pada fase yang sangat menentukan ini, siswa diharuskan membuat konjektur dari jawaban yang didapatnya dan mengecek kebenarannya. Secara terperinci siswa diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut. a Mendiskusikan dan memilih cara atau strategi untuk menangani permasalahan. b Memilih dengan tepat materi yang diperlukan. c Menggunakan berbagai macam strategi yang mungkin. d Mencoba ide-ide yang mereka dapatkan pada fase 1. e Memilih cara-cara yang sistematis. f Mencatat hal-hal penting. g Bekerja secara bebas atau bekerja bersama-sama atau kedua-duanya. h Bertanya kepada guru untuk mendapatkan gambaran strategi untuk penyelesaian. i Membuat konjektur atau kesimpulan sementara. j Mengecek konjektur yang didapat sehingga yakin akan kebenarannya. 3 Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban Setelah memecahkan masalah, siswa harus diberikan pengertian untuk mengecek kembali hasilnya, apakah jawaban yang diperoleh itu cukup komunikatif dan dapat dipahami oleh orang lain atau tidak. Pada fase ini siswa dapat terdorong untuk melihat dan memperhatikan apakah hasil yang dicapai pada masalah ini dapat digunakan pada masalah lain. Jadi, pada fase ini siswa diharapkan berhasil a mengecek hasil yang diperolehnya, b mengevaluasi pekerjaannya, c mencatat dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan berbagai cara, dan d mentransfer keterampilannya untuk diterapkan pada persoalan yang lebih kompleks. commit to user 19 4. Perpaduan Metode Penemuan dengan Pendekatan Investigasi a. Pengertian Perpaduan Metode Penemuan dengan Pendekatan Investigasi Berdasarkan uraian tentang metode penemuan dan pendekatan investigasi di atas, yang dimaksud dengan perpaduan metode penemuan dengan pendekatan investigasi adalah penyajian bahan pelajaran dengan metode pembelajaran penemuan, sementara pelaksanaan proses pembelajarannya dikondisikan dengan pendekatan investigasi.

b. Langkah-langkah Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Eksperimentasi Pembelajaran Assessment For Learning dan Eksperimentasi Pembelajaran Menggunakan Perpaduan Metode Penemuan Dengan Pendekatan Investigasi 97

0 3 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK APROKSIMASI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK TEKNIK SE

0 5 86

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PENEMUAN DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 12 124

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATERI LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

0 2 84

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Resitasi Dan Guided Discovery Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 2 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR HEURISTIK DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Belajar Heuristik Dan Ekspositori Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakart

0 0 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR HEURISTIK DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Belajar Heuristik Dan Ekspositori Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakart

0 1 12

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok (PTK Pembelajaran Matematika pada

0 1 15

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok (PTK Pembelajaran Matematika pada

0 1 1