19 untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2.3.1 Sifat dan Manfaat Produk
Sifat barang merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fisik dapat dilihat, setiap penjual harus memahami sifat sifat yang ada pada
barang dagangannya, karena sangat diperlukan dalam mengatur sirkulasi penggantian barang baik barang yang dipajang di toko maupun barang yang ada
dalam persediaan, setiap barang dagangan harus diperlakukan berbeda karena setiap barang memiliki karakter yang berbeda pula, demikian juga dalam
melakukan klasifikasi harus adanya penempatan dan penataan yang sesuai dengan sifatnya masing-masing untuk menghindari terjadinya dampak dari satu barang
terhadap barang lainnya, selain itu memberikan kemudahan dalam pemeriksaan dan penggantian setiap barang. Sifat barang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Bahan baku yang digunakan pada saat proses produksi 2. Proses pengolahannya
3. Daya tahan barang 4. Cara pemakaian dan pemeliharaan
Jika dalam proses produksi menggunakan bahan baku bermutu tinggi dan tepat ukurannya dengan pengolahan yang baik, mungkin akan menghasilkan barang
yang memiliki daya tahan lama, jika dapat menghasilkan barang yang baik cara pemeliharaannyapun tidak memerlukan waktu dan tenaga yang relatif banyak atau
tidak memerlukan penggantian barang dengan segera, sifat barang berpengaruh terhadap manfaat barang dalam pola kosumsi dan pola arus barang di toko.
Universitas Sumatera Utara
20 Manfaat barang merupakan faedah yang diberikan suatu barang kepada
pemiliknya atau kepada yang membutuhkanya. Konsumen merasakan dua sisi manfaat dalam menggunakan produk, yaitu
manfaat positif dan manfaat negatif. Manfaat positif didapatkan apabila produk tersebut memberikan hasil yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen,
sedangkan manfaat negatif sebagai konsekuensi dari mengkonsumsi atau menghindari produk–produk tertentu.
2.3.2 Pengertian Diferensiasi Produk
“Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud
untuk menarik konsumen”.Griffin,2003:357 Tujuan dari diferensiasi produk adalah mengembangkan positioning yang
tepat sesuai dengan keinginan konsumen potensial yang ingin dituju diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti
karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan
besar- besaran. Diferensiasi produk adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
dalam memenangkan persaingan di pasar dengan memenangkan persaingan di pasar dengan menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan yang berarti pada
produk yang ditawarkan untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaingnya, sehingga dapat dipandang atau dipersepsikan konsumen bahwa
produk tersebut mempunyai nilai tambah yang diharapkan oleh konsumen.
Universitas Sumatera Utara
21 Perusahaan mendiferensiasikan diri dengan para pesaingnya jika
perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan dalam sesuatu uang dinilai penting oleh para pembeli. Seberapa jauh para pesaing dalam sebuah industri dapat
melakukan diferensiasi antara satu sama lannya juga merupakan salah satu unsur penting dalam struktur industri. Meskipun diferensiasi mempunyai arti penting,
sumber-sumber yang memungkinkan dilakukannya diferensiasi seringkali tidak dipahami dengan baik. Perusahaan seringkali memandang sumber yang potensial
bagi diferensiasi dari segi produk fisik atau praktek pemasaran, bukannya sebagai hal yang bisa diciptakan dimana saja dalam rantai nilai yang ada. Perusahaan
seringkali tidak sama tetapi sifatnya tidaklah berbeda, karena mereka seringkali mengusahakan keunikan yang sebenarnya tidak bernilai bagi pembeli. Perusahaan
yang mengusahakan diferensiasi disebut juga diferensiator pun seringkali tidak menaruh perhatian cukup besar pada biaya diferensiasi atau pada daya tahan
diferensiasi yang telah dicapainya.
2.3.3 Variabel Utama Diferensiasi Produk