Penelitian tentang Transformasi Religius pada Kelompok Pengajian

88 ketentraman. Dengan ketentraman inilah hilang segala macam kegelisahan, pikiran kusut, putus asa, ketakutan, kecemasan, keragu-raguan dan dukacita. Hati merupakan sesuatu yang suci, sehingga proses perawatannya pun perlu dilakukan secara suci. Ini terlihat dari metode pendidikan hati yang diutarakan oleh Musfah. Semua pendidikan batin tersebut merupakan hal-hal yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang hamba untuk bisa mendekatkan diri dengan Tuhannya.

4. Penelitian tentang Transformasi Religius pada Kelompok Pengajian

Ikhlas Penelitian Subandhi di Faculty of Social Science, Queensland University of Technology, Brisbane, Australia. Ia mengkaji fenomena perubahan kehidupan beragama yang paling dramatis, yang dikenal dengan istilah konversi agama religious conversion. Pada awalnya penelitian tentang konversi agama mengkaji konversi orang yang semula tidak percaya agama menjadi orang yang memiliki keyakinan penuh dan taat beribadah. Atau konversi dari pemeluk agama yang satu ke agama lain. Selanjutnya penelitian konversi agama mulai mengkaji konversi mistik mystical conversion, yaitu konversi dari kehidupan beragama orang pada umumnya ke arah kehidupan beragama yang berdimensi mistikaltransendental, meski masih kurang mendapat perhatian peneliti mutakhir. Peneliti mengistilahkan konversi agama dengan transformasi religius Religious Transformation, yaitu proses perubahan orientasi keberagamaan orang kebanyakan ke arah kehidupan beragama yang bersifat 89 mistik sebagai dampak dari pelaksanaan amaliah zikir, mirip dengan latihan meditasi, yang dilaksanakan sebuah kelompok Pengajian Ikhlas. Yang ingin diketahui adalah bagaimana kehidupan partisipan sebelum mereka bergabung dengan kelompok pengajian, bagaimana mereka bergabung, sampai pengalaman religius selama menjalankan zikir, akhirnya bagaimana kehidupan berubah setelah mendapatkan pengalaman religius. Dengan fenomenologi dan sembilan partisipan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : a. Sebelum bergabung dengan kelompok Pengajian ikhlas dan menjalankan zikir Pra-zikir, keterlibatan mereka terfokus pada level sosial, yang ditandai dengan adanya tendensi superfisial, ritualistik, dan egosentris. Kehidupan beragama mereka bersifat konvensional dan keyakinan mereka merupakan imitasi kultural. Eksistensi keberadaan partisipan sebagai seorang Muslim being-a-moslem berarti ber-ada-bersama-Muslim-lain being-with-other-Moslem. b. Kehidupan beragama partisipan selanjutnya bersifat mistikal atau matang, mengalami hubungan dekat dengan Allah. Keterlibatan partisipan dalam agama keberadaan partisipan sebagai muslim meliputi dimensi sosial, rasional, emosi, dan spiritual. Muncul keyakinan intuitif. Kehidupan beragama partisipan selanjutnya bersifat mistikal atau matang, mengalami hubungan dekat dengan Allah. 115

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Kualitatif

Penelitian mengenai “Model Pendidikan Nilai Berbasis Zikir dan Doa dalam Mengembangkan Kepribadian Kaffah” ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti akan mengalami kesulitan memperoleh data yang utuh dan mendalam bila penelitian tentang makna zikir dan doa diteliti dengan pendekatan obyektif. Yang akan diperoleh hanyalah tataran permukaan dan kering, peneliti dan responden juga berjarak. Seolah penelitian tentang ”makna” zikir ini tidak menjadi bermakna dengan pendekatan kuantitatif, yakni hanya dengan menyebarkan angket dan mengananalisisnya dengan hitungan statistik, padahal manusia adalah makhluk yang berkeinginan dan berkehendak yang tidak bisa dikuantifikasi. Apalagi pengalaman dan kesadaran adalah sesuatu yang kompleks dan sulit untuk dioperasionalkan. Jenis penelitian tentang makna zikir dan doa ini temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Menurut Strauss dan Corbin 2003: 4-5, penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengungkapkan tentang kehidupan, seperti pengalaman sakit, ketergantungan obat dan lainnya, termasuk penelitian ini yang mengungkap pengalaman seseorang tentang zikir dan doa. Seperti penelitian kualitatif lainnya, penelitian ini bertujuan