125
zikir, do`a di berbagai blog dan situs. Data maupun informasi di dunia maya kini dapat dipertanggungjawabkan seiring dengan pemanfaatan
internet untuk keperluan akademis dan akurasinya Pengumpulan data merupakan bagian dari triangulasi metode untuk
mendapatkan data yang valid dan reliable seperti yang dikemukakan Sutopo 2006 tentang konsep triangulasi. Penelitian ini juga menggunakan triangulasi sumber untuk
mengumpulkan informasi dan data, yaitu: 1 informan yang mencakup pendiri, tokoh, pelaksanapenzikir atau jamaah tetap, 2 dokumen atau arsip berupa catatan,
album, buku, bagan, surat-surat, rekaman-rekaman, dll, dan 3 perilaku atau aktivitas yang wajar dari informan yang dapat teramati langsung melalui penglihatan,
perekaman, atau pembicaraan. Hal ini dilakukan untuk mengecek validitas data penelitian dari sumber datanya. Di samping itu, data dijaring dari 2 dua informan,
yaitu 1 guru mursid, 2 murid, dan 3 penzikir.
3. Langkah Penelitian
Dalam penelitian dengan metode studi kasus tentang “Model Pendidikan Nilai Berbasis Zikir dan Doa dalam Mengembangkan Kepribadian Kaffah” ini, langkah
penelitian adalah sebagai berikut : 1
Menetapkan lingkup fenomena yang akan diteliti Penulis berusaha memahami perspektif filosofis pelaku zikir dan doa
mengenai bagaimana mereka mengalami sebuah fenomena. Penulis menetapkan fenomena yang hendak dikaji melalui para informan, yakni
126
makna aktivitas dan pengalaman zikir seperti; motif pezikir mengamalkan zikir, metode dalam mengamalkan zikir, dan manfaat zikir bagi para pezikir.
2 Menyusun daftar pertanyaan:
Peneliti menuliskan pertanyaan penelitian yang mengungkapkan makna akan akvifitas zikir dan do`a, dan pengalamannya bagi para pelaku, serta
menanyakan kepada mereka untuk menguraikan pengalaman yang dianggap penting.
3 Pengumpulan data:
Penulis mengumpulkan data dari murid yang mengalami fenomena yang diteliti. Langkahnya :
a. Menentukan tempat dan individu yang diamati
b. Mendapatkan informan yang benar-benar pernah mengalami fenomena
zikir c.
Wawancara dengan informan d.
Menyimpan hasil wawancara dalam bentuk file 4
Analisis data Analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian sejak penelitian pertama
memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hal itu, data kualitatif yang diperoleh berasal dari suatu prosedur yang sifatnya Multi-
Level Analysis mengkaitkan analisis pada level yang berbeda. dimana analisis data ini prosesnya dilakukan sepanjang penelitian berlangsung.
Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data
127
berarti menggolongkannya dalam pola, tema, atau kategori. Tafsiran atau interpretasi, artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola
atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep. Interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti, bukan kebenaran.
Adapun langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
a. Tahap awal:
Peneliti mendeskripsikan sepenuhnya fenomena yang dialami pelaku. Seluruh rekaman hasil wawancara mendalam dengan subyek penelitian
ditranskipsikan ke dalam bahasa tulisan.
b.
Tahap horizonalization
:
Peneliti menginventarisasi pernyataan-pernyataan penting yang relevan dengan topik zikir dan doa, merinci pernyataan-pernyataan dan peneliti
menunda penilaian epoche. Artinya, menjaga subjektifitas agar tidak mencampuri upaya merinci poin-poin penting dari data penelitian yang
diperoleh dari hasil wawancara. c.
Tahap Cluster of Meaning: Selanjutnya peneliti mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tadi ke
dalam tema-tema, serta menyisihkan pernyataan yang tumpang tindih atau berulang-ulang. Pada tahap ini dilakukan:
• Textural description: Penulis menuliskan apa yang dialami pelaku
termasuk contoh-contohnya secara seksama.
128
• Structural description: Penulis menuliskan bagaimana fenomena itu
dialami oleh para pezikir. Peneliti juga mencari segala makna yang mungkin berdasarkan refleksi si peneliti sendiri, berupa penilaian,
perasaan, harapan, kekecewaan, keinginan, subyek penelitian tentang fenomena zikir yang dialaminya.
d. Tahap deskripsi esensi:
Peneliti mengkonstruksi membangun deskripsi menyeluruh mengenai makna dan esensi pengalaman para pelaku.
5 Pelaporan hasil penelitian.
Laporan ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang bagaimana seseorang mengalami suatu fenomena selama beriyadhoh
mengamalkan zikir dan doa. Penulis mengungkapkan pengalamannya, dan kemudian pengalaman seluruh partisipan. Setelah semua dilakukan, itu
menjadi deskripsi gabungannya. Bila digambarkan akan seperti pada bagan berikut :
129
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian
B. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Suryalaya, Desa Tanjungkerta, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun alasan penetapan lokasi tersebut adalah
berikut ini: Menetapkan lingkup fenomena yang akan diteliti
Menyusun daftar pertanyaan
Pengumpulan data
Tahap deskripsi Analisis Data
Tahap Cluster of Meaning Textural description
deskripsi tekstural Structural description
deskripsi strukstural
Peneliti melaporkan Tahap Horizontalization