Perhitungan dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
56
d. Wajib pajak yang perhitungan jumlah peredaran usahanya mudah diketahui karena berkaitan dengan pengenaan cukai
sepanjang memenuhi ketentuan dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran PPN.
e. Wajib Pajak yang telah ditetapkan sebagai wajib pajak kriteria tertentu yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
tetapi tidak
menghendaki diberikan
pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, dapat menyertakan keinginannya dalam surat tersendiri sebagai
lampiran surat pemberitahuan yang bersangkutan. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari wajib
pajak tersebut, diproses yang memungkinkan bahwa pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat diberikan tanpa harus melalui
proses pemeriksaan pajak. Proses ini disebut dengan pengembalian pendahuluan pembayaran pajak.
Catatan: 1. Dirjen Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak
dengan kriteria tertentu, dan menerbitkan surat ketetapan pajak, setelah melakukan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.
2. Dirjen Pajak menerbitkan surat ketetapan pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah melakukan pemeriksaaan terhadap wajib
pajak yang telah memperoleh pengembalian pendahuluan. SKP tersebut dapat berupa SKPKB, atau SKPLB, atau SKPN.
3. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan catatan 2, Dirjen Pajak menerbitkan SKPKB, jumlah kekurangan pajak ditambah dengan
sanksi administrasi berupa kenaikan 100 dari jumlak kekurangan pembayaran pajak.
2. Pengembalian kelebihan pembayaran PPN dan atau PPnBM a. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
disampaikan oleh PKP dengan cara mengisi kolom yang tersedia dalam SPT masa PPN atau dengan surat tersendiri, dan
dilampiri dengan bukti-bukti dan atau dokumen yang menyatakan adanya kelebihan pembayaran pajak yaitu:
57
Ketentuan Umum Dalam Perpajakan 1 Faktur pajak masukan dan faktur pajak keluaran yang
berkaitan dengan kelebihan pembayaran PPN yang dimintakan pengembalian
2 Dalam hal impor Barang Kena Pajak, dilampirkan: a Pemberitahuan Impor barang PIB
b SSP atau bukti pungutan pajak oleh Dirjen Bea dan Cukai c Laporan Pemeriksaan Surveyor LPS, sepanjang
termasuk dalam kategori wajib LPS 3 Dalam hal ekspor barang, dilampirkan:
a Pemberitahuan ekspor barang PEB yang telah di Fiat muat oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai
b Bill of lading BL atau Airway Bill c Wesel Ekspor atau bukti transfer
4 Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak dan atau jasa kena pajak kepada pemungut PPN, dilampirkan:
a Kontrak atau surat perintah Kerja b Surat Setoran Pajak
5 Dalam hal permohonan pengembalian yang diajukan meliputi kelebihan pembayaran akibat kompensasi masa pajak
sebelumnya, maka yang dilampirkan meliputi seluruh dokumen yang berkenaan dengan kelebihan pembayaran
PPN masa pajak yang bersangkutan. b. Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan atas pemohonan
pengembalian kelebihan bayar pajak yang diajukan oleh pengusaha kena pajak yang melakukan kegiatan tertentu, harus
menerbitkan surat ketetapan pajak paling lambat: 1 2 bulan sejak saat diterimanya permohonan, kecuali
permohonan yang penyelesaiannya dilakukan melalui pemeriksaan untuk semua jenis pajak
2 12 bulan sejak saat diterimanya permohonan sepanjang penyelesaian atas permohonannya dilakukan melalui
pemeriksaan untuk semua jenis pajak.
Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
58
c. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dinyatakan lengkap apabila memenuhi ketentuan yang
ditetapkan d. Apabila jangka waktu telah lewat, Dirjen Pajak tidak menerbitkan
surat ketetapan pajak, maka permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang diajukan dianggap dikabulkan
dan SKPLB harus diterbitkan dalam waktu paling lambat 1 bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.
3. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terhutang
Pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang ialah pajak yang dibayar oleh wajib pajak yang bukan merupakan bukan objek pajak.
Adapun tatacara pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidah terutang adalah sebagai berikut:
1. Wajib pajak yang meminta kembali pembayaran pajak harus mengajukan permohonan tertulis kepada kepala Inspeksi pajak
tempat wajib pajak tersebut berkedudukan atau bertempat tinggal 2. Surat permohonan tersebut di atas, harus mencantumkan:
1 Alasan meminta kembali pembayaran pajak 2 Jumlah yang diminta pengembaliannya
3 Perincian dan pembayaran dan atau penyetoran-pemyetoran yang diminta pengembalianya disertai tanggal dan nomor dari
tiap-tiap bukti setoran 4 Hutang-hutang pajak lainnya
a. Permohonan tersebut dapat disetujui, apabila memenuhi syarat- syarat sebagai berikut:
1 Setelah diteliti memang terdapat kekeliruan kesalahan pembayaran pajak atau pemotongan pajak atau pemungutan
pajak, sehingga terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak terhutang.
2 Wajib pajak atau subjek pajak atau bukan subjek pajak harus menyerahkan bukti-bukti pembayaran atau pemotongan atau
pemungutan asli
dari pajak
yang diminta
kembali pembayarannya.
59
Ketentuan Umum Dalam Perpajakan