Uang Pensiun Bulanan yang diterima pensiunan PB Penarikan dana pada Dana Pensiun oleh Pensiunan PB x Tarif Pasal 17

79 Ketentuan Umum Dalam Perpajakan Contoh : Sumanto seorang penceramah memberikan ceramah pada lokakarya dan menerima honorarium Rp 2.500.000,00. PPh pasal 21 terutang = 5 x Rp 2.500.000 = Rp 125.000,00 Mekanisme Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pemotong pajak wajib memberikan Bukti pemotongan PPh pasal 21 baik diminta ataupun tidak pada saat dilakukan pemotongan kepada orang pribadi yang bukan pegawai tetap, penerima uang tebusan pensiun, penerima jaminan hari tua, penerima uang pesangon, dan penerima dana pensiun. Pemotong pajak wajib memberikan Bukti pemotongan PPh pasal 21 kepada pegawai tetap termasuk penerima pensiun bulanan, dengan menggunakan formulir yang ditentukan oleh Dirjen Pajak. Contoh bukti pemotongan PPh Pasal 21 dapat dilihat pada gambar 3.2. halaman 26. Penyetoran PPh pasal 21 dilakukan dengan menggunakan SSP ke Kantor pos atau Bank persepsi selambat-lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya. SSP dibuat dalam rangkap lima yaitu : 1. Lembar 1 untuk arsip Wajib Pajak 2. Lembar 2 untuk KPP melalui KPKN 3. Lembar 3 untuk dilaporkan oleh WP ke KP 4. Lembar 4 untuk Bank PersepsiKantor Pos dan Giro 5. Lembar 5 untuk Arsip Wajib Pungut atau Pihak Lain Setiap Pemotong pajak wajib mengisi, menandatangani, dan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat pemotong terdaftar atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat. Sejak tahun pajak 2009 sejak berlakunya UU 362008 maka kewajiban untuk melaporkan SPT tahunan PPh Pasal 21 formulir SPT 1721 tidak berlaku lagi. Contoh : PT Adila dengan NPWP 04.003.096.0.641.000 yang beralamat di Jl. Pamularsih 36 Semarang, pada bulan April 2016 PT Adila memungut dan memotong PPh pasal 21 atas pembayaran gaji dan honorarium karyawan maupun bukan karyawan yang menerima penghasilan dari PT Adila. Jumlah pemotonganpemungutan PPh pasal 21 pada bulan April 2016 yang Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK 80 dikumpulkan PT. Adila sebesar Rp 699.583,00. Maka PT. Adila harus menyetorkan PPh 21 yang dipotongnya sebelum tanggal 10 Mei 2016. Jika pada tanggal 8 Mei 2016 PT Adila mau menyetorkan pajaknya maka SSP yang harus dibuat dapat dilihat pada gambar 3.3. pada halaman 27. Setiap Pemotong pajak wajib mengisi, menandatangani, dan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat pemotong terdaftar atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat. Sejak tahun pajak 2009 sejak berlakunya UU 362008 maka kewajiban untuk melaporkan SPT tahunan PPh Pasal 21 formulir SPT 1721 tidak berlaku lagi. Untuk dapat mengisi SPT Masa PPh Pasal 21 dengan baik maka perlu disiapkan data yang mendukung untuk pengisian SPT tersebut seperti : 1. Data perusahaan nama, alamat, NPWP perusahaan 2. Daftar gaji 3. Daftar bukti Pemotongan PPh pasal 21 4. Surat setoran pajak