Accounting Standards Issued but not yet Effective continued

are in the Indonesian language. PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 64 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha membuat estimasi, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group makes estimates, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due, to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Kelompok Usaha juga menilai cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari kelompok debitur dengan karakteristik risiko kredit yang serupa. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadangan untuk kerugian penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp1.591.322.855 dan Rp1.225.776.486 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. In addition to specific allowance provided for individually significant receivables, the Group also provides a collective impairment allowance against credit exposure to its debtors which are grouped based on common credit characteristics. This collective allowance is based on historical loss experience on the debtors within the Group with similar credit risk characteristics. The carrying amounts of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses amounted to Rp1,591,322,855 and Rp1,225,776,486 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are presented in Note 6. are in the Indonesian language. PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 65 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Estimasi dan Asumsi lanjutan Estimates and Assumptions continued Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK 22 Revisi 2010, “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap tahun. Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK 22 Revised 2010, “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and is subject to an annual impairment testing. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap tahun dan ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan jumlah penurunan nilai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, it is subjected to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment. Further details are disclosed in Note 12. Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Kelompok Usaha dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10 liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. The determination of the Group’s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and the Group’s management in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn- over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions with an effect exceeding 10 of defined benefit obligation is deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja yang masing-masing berjumlah Rp128.599.060 dan Rp103.251.492 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual result or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its employee benefit liabilities of Rp128,599,060 and Rp103,251,492 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 21.