Aktifitas Dakwah dan Politik

39 Agung membatalkan rencana eksekusi terhadap Abu Bakar Baasyir. Sebaliknya, Kejagung menyarankan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Sukoharjo Jawa Tengah untuk meminta amnesti bagi Baasyir kepada Presiden Megawati Soekarnoputri. 61 Tanggal 8 Agustus 2002, Majelis Mujahidin Indonesia mengadakan kongres I di Yogyakarta untuk membentuk struktur kepemimpinan di mana Ustadz Abu Bakar Baasyir dipilih sebagai ketua Mujahidin sementara. Setelah sekian lama, pada akhir tahun 2002 akhirnya beliau kembali ke pesantren Ngruki untuk mengajar. Tapi kabar kontroversial kembali menyeruak kala pada bulan September 2002 Majalah TIME menulis berita dengan judul Confessions of an Al Qaeda Terrorist di mana ditulis bahwa Abu Bakar Baasyir disebut-sebut sebagai perencana pemboman di Mesjid Istiqlal. TIME mendasarkan tulisan pada dokumen CIA, dan pengakuan Umar Al-Faruq, seorang pemuda warga Yaman berusia 31 tahun yang ditangkap di Bogor pada Juni 2002. Seluruh isi artikel tersebut disangkal oleh Abu Bakar Baasyir. Oktober 2002, Abu Bakar Baasyir mengadukan Majalah TIME, menurutnya berita itu masuk dalam trial by the press dan berakibat pada pencemaran nama baiknya. Proses hukum dan usaha penjelasan pada masyarakat mengenai kasus ini berlangsung sepanjang tahun 2002. 62 61 Swasti Prawidya Mukti, Biografi Abu Bakar Baasyir, artikel diakses pada 20 februari 2015 dari http:profil.merdeka.comindonesiaaabu-bakar-baasyir 62 Prawidya Mukti, Biografi Abu Bakar Baasyir. 40 Tanggal 18 Oktober 2002, Baasyir ditetapkan tersangka oleh Kepolisian RI sebagai salah seorang tersangka pelaku pengeboman di Bali. Kemudian tanggal 3 Maret 2005 Baasyir dinyatakan bersalah dan dihukum 2,5 tahun penjara atas konspirasi serangan bom Bali 2002, tetapi tidak bersalah atas tuduhan terkait dengan bom 2003. 63 Tanggal 17 Agustus 2005, masa tahanannya dikurangi 4 bulan 15 hari hingga akhirnya bebas pada 14 Juni 2006. Tapi pada tanggal 9 Agustus 2010 Abu Bakar Baasyir kembali ditahan oleh Kepolisian RI di Banjar Patroman atas tuduhan membentuk satu cabang Al-Qaeda di Aceh. Baasyir akhirnya dijatuhi hukuman penjara 15 tahun pada 16 Juni 2011 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah dinyatakan terlibat dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia. 64

D. Gambaran Umum Buku Tadzkiroh

Buku berjudul Tadzkiroh karangan Abu Bakar Baasyir yang disebut kepala Kepala Kepolisian RI Jendral Sutarman sebagai buku yang menginspirasi para teroris untuk melegalkan perampokan. 65 Tadzkiroh atau surat nasihat dan peringatan tersebut berupa nukilan ayat-ayat al-Qur an yang kemudian diartikan oleh Baasyir. Terbagi menjadi 12 bab atau lampiran, dalam pengantarnya tertulis untuk para penguasa yang berpenduduk 63 Prawidya Mukti, Biografi Abu Bakar Baasyir. 64 Prawidya Mukti, Biografi Abu Bakar Baasyir. 65 Febriana Firdaus, Ini Buku Baasyir yang di sebut Legalkan Perampokan, artikel di akses pada 18 februari 2015 dari www.tempo.coreadnews20140103063541839. 41 muslim. Dalam buku tersebut juga membahas mengenai kata ṯ âghût dan pengertiannya. Dalam buku Tadzkiroh, Abu Bakar Ba’asyir menulis bahwa seluruh pemangku kebijakan pemerintahan baik eksekutif, legislatif, yudikatif, dan semua unsur pemerintahan bahwa mereka disebut aparat tâghût. Lewat buku Tadzkiroh tersebut Abu Bakar Ba’asyir menyebut semua aparat pemerintahan dianggap tâghût, murtad dan kafir. Disebut dalam buku Tadzkiroh bahwa NKRI merupakan negara kafir yang menlandaskan sistem demokrasi yang dianut oleh beberapa negara barat. Ideologi Pancasila, UUD dan semua peraturan hukum baik pidana atau perdata dianggap bukan hukum islam tetapi produk produk yang bernafaskan hukum kafir. Dalam buku tersebut Abu Bakar Ba’asyir mengunakan dalil-dalil Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 256 dan 257                             “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” 42                             “Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kekafiran kepada cahaya iman. dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan kekafiran. mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” Ayat di atas terdapat kata tâghût yang dipakai oleh Abu Bakar Ba’asyir di dalam buku Tazdkiroh, ada 6 ayat lagi yang terdapat kata tâghût. Dalam KBBI tâghût ditulis dengan kata Tagut makna pertama dalam kamus KBBI adalah memerintahkan orang berbuat jahat dan yang kedua bermakna berhala makna ini diambil dalam bahasa arab. Baik para ulama dahulu dan ulama sekarang belum menemukan makna final dari kata tâghût itu sendiri.