Jasa-Jasa Bank Pengertian dan Jasa-Jasa Bank 1. Pengertian Bank

2. Jasa-Jasa Bank

Dalam melakukan kegiatan usahanya, jenis usaha bank akan ditentukan oleh jenis bank itu sendiri. Menurut jenisnya berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Perbankan, bank dibagi menjadi dua, yaitu bank umum dan bank perkereditan rakyat.Keduanya sama-sama merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan Prinsip Syariah.Yang membedakan adalah kegiatan jasa dalam lalu lintas pembayaran berlaku bagi bank umum sedangkan bagi bank perkreditan rakyat hal itu tidak berlaku. Pasal 6 Undang-Undang Perbankan ditentukan bahwa usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan utang; d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dana atas perintah nasabahnya : 1 Surat-surat wesel dan wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat- surat yang dimaksud. 2 Surat pengakuan hutang, dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat- surat dimaksud. 3 Kertas perbendaharaan negara, dan surat jaminan pemerintah. 4 Sertifikat Bank Indonesia SBI. 5 Obligasi 6 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. 7 Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. f. Menempatkan dana pada, meminjam dari, atau meminjam dana dari bank lain, baik dengan menggunakan surat, telekomunikasi dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. h. Menyediakan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. j. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebahagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya. k. dihapus l. Menyediakan pembayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. m. Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Disamping usaha-usaha tersebut di atas menurut Pasal 7 Undang- Undang Perbankan, Bank Umum diperkenankan melakukan kegiatan lain berupa : a. Melakukan kegiatan valuta asing valas dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembega kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaanya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiunan sesuai dengan ketentuan dalam per Undang-Undangan dan pensiun yang berlaku. Kemudian wujud dari jasa yang diperkenankan untuk dilakukan oleh bank umum, meliputi: a. Pengiriman Uang Transfer Jasa kiriman uang merupakan bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah dalam rangka mengirimkan uang. Pengiriman uang tersebut dapat dilakukan dari satu bank ke bank lainnya, dalam wilayah kliring yang sama, dari satu rekening ke rekening yang lainnya dalam bank yang sama, cabang yang sama atau dalam bentuk yang sama, tetapi cabang yang berbeda. 30 c. Kliring Jasa pengiriman uang melalui bank tidak hanya berlaku bagi mata uang rupiah, namun juga dapat dirubah menjadi mata uang asing yang ditujukan kepada pihak lain yang ada negara lain. b. Inkaso Inkaso merupakan pemberian kuasa oleh suatu pihak baik perseorangan atau perusahaan kepada bank untuk memintakan persetujuan pembayaran atau menagihkan atau menyerahkan atas dokumen atau surat-surat berharga dari pihak ketiga baik dalam rupiah atau valuta asing, cek kuitansi, dll. Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang diselenggarakan oleh bak Indonesia atau pihak yang lain yang ditunjuk. Kliring ditujukan sebagai sarana perhitungan warkat antar bank yang dapat dilaksanakan oleh bank Indonesia guna memperluas dan meperlancar lalu lintas pembayaran giral. d. Bank Garansi Bank garansi adalah pemberian jaminan oleh bank kepada nasabah bahwa nasabah yang bersangkutan akan memenuhi suatu kewajiban, apabila nasabahnya itu tidak bisa memenuhi kewajibannya maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan ganti rugi kepada bank. e. Kotak Pengaman Simpanan Kotak pengaman simpanan merupakan jasa yang diberikan oleh bank yang dapat digunakan oleh nasabahnya sebagai tempat penyimpanan dokumen- dokumen ataupun barang-barang berharga didalam kotak yang aman dan memiliki 30 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 29 ketahanan yang cukup terhadap kemungkinan-kemungkinan yang buruk, serta nasabah memegang kunci dari kotak pengaman tersebut. Atas pelayanan jasa kotak pengaman simpanan tersebut kemudian bank mendapat keuntungan dari biaya sewa.Biasanya barang-barang yang bisa disimpan adalah mata uang, barang-barang berharga, logam mulia, kertas berharga, sertifikat, dokumen pentingm dan barang-barang lailnnya yang disetujui oleh pihak bank. f. Kredit Istilah kredit berasal dari kata crede dan berarti kepercayaan. Dasar dari kredit adalah kepercayaan bahwa pihak lain pada masa yang akan datang akan memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang dijanjikan untuk dipenuhi itu dapat berupa: barang, uang, dan jasa. 31 Pinjaman yang diberikan kredit ialah penyediaan uang atau tagihan- tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam- meminjam antara bank dengan lain pihak dalan hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan. 32 31 Malayu S.P. Hasibuan, manajemen Perbankan, Dasar dan Kunci Keberhasilan Perekonomian, Jakarta: Haji Masagung, 1993, hal. 92 32 Thomas Suyatno, dkk.,kelembagaan Perbankan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal. 44 Dalam konteks Undang-Undang Tentang Perbankan pada Pasal 1 Angka 11 bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan unsur-unsur yang terdapat di dalam kreditor, yaitu: 1. Kepercayaan; yaitu adanya keyakinan dari pihak bank atas prestasi yang diberikannya kepada nasabah peminjam dana yang akan dilunasinya sesuai dengan diperjanjikan pada waktu tertentu. 2. Waktu; adanya jangka waktu terntentu atara pemberian kredit dan pelunasannya; jangka waktu tersebut sebelumnya terlebih dahulu disetujui atau disepakati bersama antara pihak bank dan nasabah peminjam dana. 3. Prestasi; yaitu adanya objek terntentu berupa prestasi dan kontraprestasi pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian kredit antara bank dan nasabah peminjam dana berupa uang dan bunga atau imbalan. 4. Resiko; yaitu adanya resiko yang mungkin akan terjadi selama jangka waktu antara pemberian dan pelunasan kredit tersebut, sehingga untuk mengamankan pemberian kredit dan menutup kemungkinan terjadinya wanprestasi dari nasabah peminjam dana, maka diadakanlah pengikatan jaminan dan agunan. 33 Dalam perbankan dikenal adanya perjanjian kredit bank, yaitu dimana pihak debitor menerima sejumlah uang dari pihak bank dan kedua dua pihak saling berjanji untuk melakukan atau untuk tidak melakukan suatu hal sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Karena kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi, dalam perkembangannya dikenal bentuk pelayanan baru yaitu dengan cara kartu kredit. Jenis jasa ini diberikan kepada nasabah untuk bisa memperoleh kredit dari bank sebagai alat pembayaran, mendapatkan uang tunai, membeli produk-produk dagangan.Kartu kredit juga digunakan sebagai pengganti uang tunai yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran seperti restoran, pusat perbelanjaan, pasar swalayan dan tempat lainnya yang telah mengikat perjanjian dengan pihak penerbit kartu kredit. Berdasarkan cara pembayarannya, kartu kredit dibagi menjadi 33 Rachmadi Usman., Op.Cit., hal. 238 a. Charge card, yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, dimana cara pelunasannya adalah pembayaran secara penuh ketika tagihan itu dating. b. Credit card, yaitu kartu kredit yang digunakan sebagai alat pembayaran yang pelunasannya adalah pembayaran dengan cara dicicil dalam waktu kurun waktu tertentu. c. Debit card, sedikit berbeda dengan cara kerja dua jenis kartu kredit diatas. Pada debit card, pemegang kartu harus telah memiliki dana yang bisa berupa tabungan pada bank yang menerbitkan kartu kredit tersebut, kemudian pada saat pemakaian debit card maka dana yang ada ditabungan akan terpotong otomatis sesuai dengan jumlah yang dipakai oleh nasabah. 34 g. Perdagangan Valuta Asing Terjadinya perdagangan valuta asing ialah karena kebutuhan akan transaksi internasional. Bermula dari adanya permintaan dan penawaran dari pihah-pihak yang berbeda negara, dimana masing-masing memilicki mata uang sendiri yang memiliki nilai yang berbeda, kebutuhan akan mata uang asing inilah yang kemudian menimbulkan jual beli valuta asing. h. Kustodian Menurut ketentuan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan custodian adalah pihak yang memberikan jasa penitpan efek atau harta lain yang berkaitan dengan efek jasa lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabah. Kemudian menurut ketentuan Pasal 43 Ayat 1 Undang- Undang Pasar Modal tersebut bahwa yang dapat menyelenggarakan kegitaan usaha sebagai Kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam. g. Letter Of Credit 34 Ibid. hal. 224 Dalam suatu jual beli biasanya para pihak akan saling bertemu dan akan melakukan negosiasi mengenai barang, harga, cara pembayaran dan lain-lain. Namun bagaimana bila para pihak berada pada wilayah yang berbeda dan akan sangat merepotkan apabila harus bertemu secara langsung. Atas permasalahan-permasalahan tersebut maka kemudia muncul jasa letter of Credit.Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu kontrak, dengan mana suatu bank bertindak atas permintaan dan perintah dari pemohonnasabah yang pada umunya berperan sebagai importir untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga atau pengekspor.

C. Pengertian dan Penggolongan Nasabah 1. Pengertian Nasabah

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

3 71 96

ANALISIS YURIDIS INDEPENDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 2 16

ANALISIS YURIDIS INDEPEDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 5 12

Cover Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 8

Abstract Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 1

Chapter I Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 13

Reference Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 4

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK DAN NASABAH BANK A. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan 1. Asas Perbankan - Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Me

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan

0 0 13