34
2.1.2.7 Kebijakan Teknis
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB pada dasarnya
mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi : Keluarga Berencana, Antenatal Care, Persalinan Bersih dan Aman, dan
Pelayanan Obstetri Essensial. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut Prawirohardjo, 2006 :90:
1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta
rujukan bila diperlukan. 3.
Persiapan persalinan yang bersih dan aman. 4.
Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
2.1.3 Konsep Manajemen dan Implementasi
2.1.3.1 Definisi
Implementasi dalam pengertian yang luas merupakan tahap proses dari kebijakan segera setelah penetapan keputusan. Implementasi pada sisi lain
merupakan kegiatan yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, output, dan outcome. Menurut Ripley dan Franklin implementasi adalah
apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan atau suatu jenis keluaran yang nyata Winarno,
35
2008 : 145. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan dan hasil yang diinginkan dari
suatu program. Tugas impelementasi adalah membentuk suatu kaitan antara pembuat, pelaksana, dan sasaran program yang memudahkan tercapainya tujuan
dari program tersebut. Implementasi suatu pelayanan kesehatan dapat diketahui capaiannya
melalui analisis pada pelayanan tersebut. Analisis merupakan serangkaian kegiatan atau proses untuk menyediakan informasi tentang capaian suatu kegiatan,
dan perbedaan antara pencapaian dengan standar tertentu yang berlaku. Untuk menganalisis implementasi suatu pelayanan kesehatan dapat dilakukan melalui
pendekatan manajemen. Banyak batasan pengertian manajemen yang telah dikemukakan oleh para ahli, mulai dari yang sederhana hingga rumit, akan tetapi
tidak akan ada satu batasan yang mampu menerangkan batasan manajemen secara sempurna. Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang
manajemen sebagai berikut : 1.
John D. Millet menyatakan bahwa manajemen merupakan proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja pada orang yang diorganisasikan
dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. 2.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian seorang
pemimpin mengoordinasikan sejumlah aktifitas orang lain meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan
staf, pengarahan,
dan pengendalian.
36
3. G.R. Terry berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas,
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
4. Lawrence A. Aplley dan Mary Parker Follet mendefinisikan bahwa
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para pemimpin tidak melakukan tugas-
tugas organisasi secara sendiri melainkan melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
bersama. 5.
JAF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Suatu proses adalah cara sistematis
untuk melakukan pekerjaan. Manajemen sebagai proses berarti semua pemimpin harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.3.2 Fungsi Manjemen