32
terhadap keselurhan pengembangan SDM 77.0 dan pengembangan teknologi informasi cukup baik.
Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu penelitian oleh Trihastutii 2012 yang menganalisis kinerja RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 dan 2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perspektif keuangan yang diukur dengan rasio ekonomi, efisiensi dan rasio efektivitas dinilai kurang baik karena
masih adanya keborosan dalam penggunaan anggaran. Sedangkan kinerja perspektif pelanggan yang diukur dengan kepuasan pasien, profitabilitas, retensi
dan akuisisi pasien dinilai cukup baik. Kinerja perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan sudah cukup
baik. Sukma dan Krusnadewi 2013 mengukur kinerja pada Bank Utama di Bali
dengan Balanced Scorecard. Hasil pengukuran menunjukkan aspek non keuangan yakni kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis
internal, serta kinerja dari perspektif pelanggan memperoleh hasil yang baik, sehingga memicu kinerja perspektif keuangan yang juga meningkat setiap
tahunnya.
2.4. Kerangka Berfikir
Koperasi Syariah Umat Sejahtera Mulia Kebumen merupakan salah satu jenis koperasi syariah yang memiliki visi dan misi yang sesuai dengan tujuan
koperasi pada umumnya yaitu mensejahterakan anggotanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sangat penting bagi koperasi untuk mengetahui bagaimana
33
kinerjanya dengan melakukan pengukuran kinerja dalam waktu tertentu sehingga dapat diketahui tingkat kemajuan koperasi. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja secara komprehensif serta menyeimbangkan hasil keuangan dan non-keuangan adalah Balanced scorecard sebagai suatu
pengukuran kinerja. Untuk lebih jelasnya, sistem pengukuran kinerja menggunakan metode
Balanced scorecard pada koperasi dapat dilihat melalui skema berikut:
34
Gambar 2.7. Kerangka Berfikir
Sumber : dikembangkan untuk penelitian Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard
Perspektif proses bisnis internal
1. Pengembangan produk
unggulan 2. Pengembangan
aktiva produktif 3. Peningkatan
sarana prasarana
Sisdiyantoro, 2012 Perspektif
keuangan 1. Penurunan
biaya operasional
2. Peningkatan asset
3. Peningkatan penerimaan
4. Peningkatan pembiayaan
5. Peningkatan SHU
6. Penurunan NPF Gustika, 2011
Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan 1. Pengembangan
dan kompetensi karyawan
2. Kehandalan sistem informasi
teknologi
Kaplan Norton, 2000
Perspektif pelanggan
anggota 1. Kepuasan
anggota 2. Retensi anggota
3. Akuisisi anggota
Kaplan Norton, 2000
Hasil Pengukuran Kinerja Baik atau Tidak Baik
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menganalisis dan mengenal secara lebih mendalam terkait dengan objek tertentu, dengan maksud untuk mengembangkan objek tersebut untuk menjadi lebih baik
Wahyudin,2015. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik Sugiyono,2010. Peneliti mencoba manganalisis dan mendiskripsikan kinerja koperasi menggunakan
metode Balanced scorecard dengan empat perspektif. Desain penelitian dalam penelitian ini meliputi objek penelitian, variabel
penelitian, jenis dan sumber data, serta metode analisis data yang menggunakan metode Balanced Scorecard meliputi empat perspektif dalam pengukuran kinerja.
3.2. Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan badan usaha Koperasi dengan prinsip syariah, yaitu Koperasi Syariah Umat Sejahtera Mulia Kebumen sebagai objek penelitian,
karena dalam pengukuran kinerjanya belum menerapkan Balanced Scorecard. Koperasi syariah ini merupakan salah satu jenis koperasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tidak hanya mencapai keuntungan