Penelitian dengan rancangan studi kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu subyek yang
diteliti Alsa 2010 : 55.
3.2 Unit Analisis
Unit analisis merupakan prosedur pengambilan sampel yang didalamnya mencakup sampling dan satuan kajian. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang
ada dalam ramuan konteks yang unik. Unit analisis dalam penelitian ini memfokuskan pada perilaku seksual remaja tunagrahita. Sehubungan dengan
penjelasan mengenai karakteristik unit analisis, Moleong 2005 : 224 menjelaskan bahwa :
Sampling digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya constructions.
Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada
ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan
dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample.
Selain sampling juga terdapat satuan kajian, Moleong 2005 : 225 menjelaskan bahwa:
Satuan kajian biasanya ditetapkan juga dalam rancangan penelitian. Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan strategi
sampling pada dasarnya bergantung pada penetapan satuan kajian. Kadang-kadang satuan kajian itu bersifat perseorangan seperti
siswa, klien, pasien yang menjadi satuan kajian. Bila seseorang itu sudah ditetapkan sebagai satuan kajian, maka pengumpulan data
dipusatkan disekitarnya. Yang dikumpulkan ialah apa yang terjadi dalam kegiatannya, apa yang mempengaruhinya, bagaimana
sikapnya dan semacamnya. Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah perilaku seksual
remaja tunagrahita, sedangkan yang menjadi sub unit analisis adalah faktor perilaku seksual. Narasumber primer dalam penelitian sebagai subjek utama
penelitian, dan orang yang terdekat serta yang mengikuti perkembangan narasumber primer dijadikan sebagai narasumber sekunder. Melalui sub unit
analisis tersebut akan digali berbagai informasi yang berkaitan dengan perilaku seksual remaja tunagrahita. Adapun tabel unit analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Unit Analisis
Unit Analisis
Sub Unit Analisis Narasumber
Primer Sekunder
Faktor-faktor Penyebab
Perilaku Seksual
Menyimpang pada
Remaja Tunagrahita
1. Faktor Biologis
Meningkatnya libido karena perubahan hormon
remaja 2.
Faktor Psikologis Penundaan usia
perkawinan 3.
Faktor Sosial dan Kultural Adanya pandangan bahwa
seks adalah hal yang tabu Kurangnya informasi
mengenai seks Pergaulan remaja yang
semakin bebas ν
ν ν
ν
ν
ν ν
ν
3.3 Sumber Data