70
4.1.2.1 Paparan Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil nilai tes formatif berupa penyelesaian soal-soal tentang materi energi panas yang dilaksanakan setelah
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum learning. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal
pada siklus I yang memperoleh rata-rata nilai sebesar 72,13 78,95 yang masih perlu perbaikan karena masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar, maka perlu upaya meningkatkan hasil belajar IPA materi energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal.
Perbaikan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran quantum learning yang lebih menarik pada siklus II. Perbaikan tersebut diharapkan berdampak dengan
meningkatnya hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tes formatif yang dilaksanakan pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut
ini: Tabel 4.6. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Kelas Interval
Jumlah siswa
Jumlah Persentase
Ketuntasan Belajar
Keteranga n
67 – 72 10
39 100 Tuntas 73 – 78
8 79 – 84
13 85 – 90
2 91 – 96
4 97- 102
2 Rata-rata nilai
77,95
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perolehan tes formatif yang dikerjakan siswa pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata kelas 77,95. Nilai rata-
71
rata kelas sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 67. Persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II dapat dilihat pada bagan berikut ini:
100 Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.2. Diagram Persentase Tuntas Belajar Klasikal Pada Siklus II Bagan 4.2 dapat diketahui perolehan tes formatif yang dikerjakan siswa pada
siklus II menunjukkan persentase tuntas belajar klasikal mencapai 100. Persentase tuntas belajar klasikal sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu
75. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Persentase tuntas belajar
klasikal pada siklus I memperoleh nilai 78,95, sementara persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II meningkat menjadi 100.
4.1.2.3 Refleksi