Refleksi Revisi Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

71 rata kelas sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 67. Persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II dapat dilihat pada bagan berikut ini: 100 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.2. Diagram Persentase Tuntas Belajar Klasikal Pada Siklus II Bagan 4.2 dapat diketahui perolehan tes formatif yang dikerjakan siswa pada siklus II menunjukkan persentase tuntas belajar klasikal mencapai 100. Persentase tuntas belajar klasikal sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 75. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Persentase tuntas belajar klasikal pada siklus I memperoleh nilai 78,95, sementara persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II meningkat menjadi 100.

4.1.2.3 Refleksi

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Randugunting 4 pada siklus II materi energi panas dan bunyi dengan model quantum learning menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian pada siklus II, baik pada aspek performansi guru, aktivitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa. Hasil pengamatan performansi guru pada siklus II mengalami peningkatan disetiap pertemuan. Pertemuan pertama performansi guru pada kegiatan perencanaan pembelajaran menggunakan APKG 1 memperoleh nilai 94,46 dan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan APKG 2 memperoleh 72 nilai 91,14. Sedangkan pada petemuan kedua pada kegiatan perencanaan pembelajaran menggunakan APKG 1 memperoleh nilai 95,83 dan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan APKG 2 memperoleh nilai 95,25. Rata-rata nilai performansi guru mencapai 93,85. Perolehan performansi guru pada siklus II sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan sehingga dikatakan berhasil. Performansi guru yang meningkat memberikan pengaruh terhadap meningkatnya aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Perolehan nilai rata- rata aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan 1 mencapai 80,56, meningkat dipertemuan 2 menjadi 84,08, sehingga diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 82,32. Persentase ini telah mencapai indikator yang telah ditetapkan, yaitu . Sedangkan pada perolehan hasil belajar siswa pada siklus II mencapai rata-rata kelas 77,95 atau meningkat 5,82 jika dilihat dari siklus I. Perolehan hasil belajar siswa ini telah mencapai indikator yang telah ditetapkan sehinggga dapat dikatakan berhasil. Data peningkatan pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA 73

4.1.2.4 Revisi

Hasil refleksi di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA materi energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal melalui model pembelajaran quantum learning telah berlangsung dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya semua indikator keberhasilan yang ditetapkan pada semua aspek, baik pada aspek performansi guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran quantum learning pada materi energi panas dan bunyi pada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal telah mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Meningkatnya hasil belajar dan aktivititas belajar siswa tidak lepas dari meningkatnya performansi guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum learning sehingga kualitas kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tidak perlu melanjutkan pada siklus III. Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari semua indikator keberhasilan yang menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian sudah tercapai.

4.2 Pembahasan

Hasil analisis data yang diperoleh peneliti memperlihatkan penerapan model quantum learning pada materi energi panas dan bunyi telah meningkatkan performansi guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas IV di Sd Negeri randugunting 4 Kota Tegal. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada materi energi panas dan bunyi telah mengalami keberhasilan. Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari tercapainya semua indikator keberhasilan performansi guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa yang menjadi tolak

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 12 265

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 08 KOTA TEGAL

0 4 291

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI METODE Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi Panas Dan Bunyi Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Wonosari 1 T

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI.

0 4 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI.

0 1 50

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI PADA SISWA KELAS IV SD 1 SIDOREKSO KECAMATAN KALIWUNGU KUDUS

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP MENGHARGAI PRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA KELAS IVA SD NEGERI 2 CILONGOK

0 0 16

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI BERBASIS MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN TEKNIK MIND MAPPING UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 19