78 kelangsungan hidup perusahan yang mengadakan proyek tersebut. Namun,
studi kelayakan yang bersifat menyeluruh tidak diperlukan jika kelayakan suatu proyek cukup jelas terlihat U.S. Departement of Energy, 2002. Jika
proyek yang dikerjakan memenuhi persyaratan, dijalankan dalam platform yang jelas, dan memiliki resiko yang relatif kecil sehubungan dengan bidang
usahanya, studi kelayakan cukup dilakukan terhadap aspek-aspek tertentu saja. Kriteria kelayakan terkait erat dengan keberhasilan suatu usaha. Oleh
karenanya, penilaian akan sangat berbeda antara satu proyek dengan proyek lainnya, tergantung dari sudut pandang serta kepentingan yang berlaku.
Penilaian disini tidak lain adalah memberikan rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan ataukan sebaiknya ditunda dulu
Suratman, 2002 . Tidak hanya itu, kriteria kelayakan juga bergantung kepada skala proyek. Semakin besar suatu proyek, semakin besar dana yang ditanam,
sehingga semakin luas pula jangkauan usaha dan semakin dalam sifat pengkajiannya.
Karena peranannya yang cukup penting, khususnya sebagai masukan kepada pimpinan perusahaan atau organisasi untuk pengambilan keputusan
mengenai kelangsungan proyek atau investasi, maka suatu pengkajian kelayakan harus memperhatikan aspek-aspek yang dikaji, mutu pengkajian,
dan jangkauan pengkajian. Aspek yang dikaji tergantung dari tujuan pengkajian
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis suatu aspek pasar dan pemasaran terhadap usulan suatu proyek ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai potensi pasar
yang tersedia untuk masa yang akan datang. Dalam mengkaji aspek pemasaran perlu dianalisis tentang permintaan produk, harga produk, dan
perkiraan pangsa pasar yang akan dicapai. Selain itu analisis pemasaran mencakup gambaran mengenai strategi pemasaran yang digunakan untuk
mencapai pangsa pasar yang telah ditetapkan Husnan dan Suwarsono, 1997.
79 Menurut Suratman 2002, kajian aspek pasar berkaitan dengan ada
tidaknya potensi pasar dan peluang pasar atas suatu produk yang akan diluncurkan di masa yang akan datang. Sementara itu, kajian aspek
pemasaran berkaitan dengan bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam rangka untuk meraih sebagian pasar potensial atau peluang pasar
yang ada tersebut. Produk yang akan diproduksi harus memiliki daya serap pasar. Daya
serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam memasarkan hasil produksi dari usaha yang direncanakan. Suatu gagasan
usaha yang direncanakan kendati telah layak untuk dikembangkan jika dilihat dari aspek teknis, manajemen, dan keuangan tapi kalau produk tidak
mempunyai pemasaran maka tidak ada gunanya untuk dikembangkan Ibrahim, 2003.
Menurut Kotler 2002, pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan serta inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula
diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada konsumen di pasar. Penciptaan suatu produk didasarkan kepada kebutuhan
dan keinginan pasar. Konsumen yang menginginkan dan membutuhkan produk terdiri dari individu perorangan atau kelompok tertentu industri.
2. Aspek Teknis dan Teknologi
Menurut Choliq et. al. 1993, aspek ini berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran dari barang dan jasa yang akan digunakan dan
dihasilkan dalam suatu proyek. Aspek teknis akan menguji hubungan- hubungan teknis yang mungkin dalam suatu proyek, sehingga dapat
mengidentifikasikan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam informasi yang harus dipenuhi; baik sebelum perencanaan proyek atau pada awal
pelaksanaan proyek tersebut. Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk
memberikan batasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek Soeharto, 1995. Pengkajian aspek teknis
80 amat erat hubungannya dengan aspek-aspek lain. Hubungan erat ini
diartikan sebagai saling memberi masukan dan keputusan mengenai aspek yang satu tergantung bagaimana dampaknya terhadap aspek yang lain dan
sebaliknya. Aspek teknis memiliki pengaruh besar terhadap perkiraan biaya dan jadwal, karena akan memberikan batasan-batasan lingkup proyek secara
kuantitatif. Pada studi kelayakan aspek ini masih dalam bentuk konseptual. Baru nanti di tahap-tahap berikutnya dilanjutkan dan dikembangkan
menjadi desain engineering terinci, dan menjadi cetak biru proyek yang dibangun.
Pengkajian aspek teknis mencakup penentuan letak geografis lokasi, pemilihan teknologi proses produksi, tata letak dan denah produksi, serta
penentuan kapasitas produksi.
3. Aspek Manajemen dan Organisasi