Warna Kuning Warna Coklat

homogen atau mempunyai varian yang sama dan jika harga X² hitung ≥ X² tabel maka data tidak homogen atau varian tidak sama. Berikut ringkasan hasil perhitungan uji homogrnitas: Tabel. 4.7 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Bolu Zebra No. Aspek Penilaian X² hitung X² tabel Keterangan 1. Warna kuning 0,17 5,99 Homogen 2. Warna coklat 0,40 5,99 Homogen 3. Aroma 3,20 5,99 Homogen 4. Tekstur 2,52 5,99 Homogen 5. Rasa 2,01 5,99 Homogen Pada Tabel 4.7. menjelaskan bahwa harga X² hitung X² tabel artinya semua kelompok pengujian mempunyai varian yang sama homogen. 4.1.4 Hasil Perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Bolu Zebra Hasil Eksperimen berdasarkan Aspek Warna, Aroma, Tekstur dan Rasa. Perhitungan analisis varian pada bolu zebra ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis kerja, dimana kriteria pengambilan simpulannya adalah jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka F hitung signifikan artinya ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji dan jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka F hitung tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji.

4.1.4.1 Warna Kuning

Hasil penilaian inderawi pada aspek warna kuning produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata karena F hitung F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek warna kuning dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Warna Kuning Sumber Variasi Db JK MK F hitung F tabel Sampel a 2 1,36 0,680 0,52739842 5 Panelis b 23 34,61 1,505 4,056 Error c 46 59,31 1,289 Total 72 95,28 Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5, maka didapatkan harga F hitung F tabel taraf 5 yaitu 0,5274 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata maka Ho diterima dan Ha ditolak. Gambar 4.1 Sketsa Hipotesis Aspek Warna Kuning

4.1.4.2 Warna Coklat

Hasil penilaian inderawi pada aspek warna coklat produk bolu zebra bahan dasar tepung terigu komposit tepung ubi jalar kuning adalah tidak signifikan yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata karena F hitung F tabel. Adapun hasil analisis varian aspek warna coklat dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Warna Coklat Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel Sampel a 2 9,028 4,514 3,871139 5 Panelis b 23 24,986 1,086 4,056 Error c 46 53,639 1,166 Total 72 87,653 Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan nyata pada sampel yang diuji. Dari Tabel 4.9. dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal yang kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf 5, maka didapatkan harga F hitung F tabel taraf 5 yaitu 3,8711 4,056 sehingga dapat diketahui bahwa data tersebut tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata maka Ho diterima dan Ha ditolak. Gambar 4.2 Sketsa Hipotesis Aspek Warna Coklat

4.1.4.3 Aroma