Uji Keberartian Koefisien Regresi Secara Parsial atau Uji t

d Kriteria pengujian : Jika F hitung F tabel maka H diterima atau H 1 ditolak Jika F hitung F tabel maka H ditolak atau H 1 diterima e Pengambilan keputusan : dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 16,649 F tabel sebesar 3,06 sehingga H ditolak dan H 1 diterima artinya adanya hubungan yang signifikan antara jumlah penduduk, pendapatan perkapita, tarif air minum dan jumlah air yang diproduksi terhadap permintaan air. Hal ini berarti variabel bebas secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak terhadap variabel terikatnya. Dengan demikian model regresi diatas sudah layak dan benar.

3.4.4. Uji Keberartian Koefisien Regresi Secara Parsial atau Uji t

Proses pengujian model bagian demi bagian yang akan dilakukan dengan uji-t. Proses uji-t dilakukan sebagai berikut a. Pengujian Hipotesis H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah penduduk, pendapatan perkapita penduduk, tarif air minum dan jumlah air minum yang diproduksi terhadap permintaan air minum di PDAM Tirtanadi Medan. H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara jumlah penduduk, pendapatan perkapita penduduk, tarif air minum dan jumlah air minum yang diproduksi terhadap permintaan air minum di PDAM Tirtanadi medan. b. Menentukan taraf nyata α dan t tabel Taraf nyata α = 5 ; dk = n-k-1 = 5 Jadi, t tabel = t 0,052;5 c. Kriteria Pengujian Jika - t tabel t hitung t tabel maka H o diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ - t tabel , maka H o ditolak H 1 diterima Universitas Sumatera Utara d. Menentukan nilai uji statistik t Secara t hitung mempunyai rumus = ; i = 1,2, …, n sehingga untuk menghitung koefisien regresi  1 ,  2,  3 dan  4 dengan uji t adalah sebagai berikut : = = , = 172247689,9 Perhitungan untuk = ∑ = , , , = √ 677,964434 = 26,03775017 Maka t hitung nya adalah : = = , , = 4,046688566 Perhitungan untuk = ∑ = , , , = √ 2,821241364 = 1,679655132 Maka t hitungnya adalah: Universitas Sumatera Utara = = , , = − 0,004152792 Perhitungan untuk = ∑ = , , = √ 1,1240641 10 = 106021,892 Maka t hitungnya adalah: = = , , = 0,96660095 Perhitungan untuk = ∑ = , , , = 0,01153759 = 0,107413174 Maka t hitungnya adalah: = = , , = 0,26702972 Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan uji t diperoleh nilai t hitung masing-masing variabel. Nilai t hitung untuk variabel jumlah penduduk X 1 sebesar 4,046688566 . Selanjutnya nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 97,5 atau α = 5. Nilai t tabel pada dk 5 dengan α = 5 adalah 1,73. Dengan demikian didapat nilai t hitung t tabel 4,046688566 1,73, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti variabel jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap permintaan air minum pada PDAM Tirtanadi Medan. Nilai t hitung dari variabel pendapatan perkapita penduduk X 2 diperoleh sebesar − 0,004152792 . Dengan demikian didapat nilai t hitung t tabel − 0,004152792 1,73, maka H diterima dan H 1 ditolak yang berarti variabel pendapatan perkapita penduduk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air minum pada PDAM Tirtanadi Medan. Untuk variabel tarif air minum X 3 dan jumlah air yang diproduksi X 4 t hitung dari masing-masing variabel adalah 0,96660095 X 3 dan 0,2670297 2 X 4 dengan demikian didapat nilai t tabel untuk X 3 adalah t hitung t tabel 0,507901351 1,73 yang berarti tarif air minum tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air minum pada PDAM Tirtanadi Medan sedangkan untuk X 4 t hitung t tabel 0,2670297 1,73 dimana jumlah air minum yang diproduksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air minum pada PDAM Tirtanadi Medan. Berdasarkan perhitungan melalui SPSS diperoleh outputnya sebagai berikut: Tabel 3.14 Uji Regresi Secara Parsial Uji t Keterangan dari tabel di atas : a Variabel X 1 jumlah penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Y permintaan air minum hal ini terlihat dari nilai signifikan Universitas Sumatera Utara 0,035 di bawah lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 2,314 t tabel 1,73 artinya jika ditingkatkan variabel X 1 jumlah penduduk sebesar satu satuan unit, maka permintaan air minum Y akan meningkat sebesar 136,627 satuan unit. b Variabel X 2 pendapatan perkapita berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap variabel Y permintaan air. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,478 di atas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung -0,728 t tabel 1,73 artinya jika ditingkatkan variabel X 2 sebesar satu satuan unit maka permintaan air minum tidak akan berkurang sebesar 0,644. c Variabel X 3 tarif air minum berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap variabel Y permintaan air minum. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,101 di atas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 1,747 t tabel 1,73 artinya jika ditingkatkan variabel X 3 tarif air minum sebesar satu satuan maka permintaan air minum tidak akan meningkat. d Variabel X 4 jumlah air minum yang diproduksi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap variabel Y. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,634 di atas lebih besar 0,05 dan nilai t hitung 0,487 t tabel 1,73 artinya jika ditingkatkan variabel X 4 jumlah air yang diproduksi sebesar satu satuan maka permintaan air minum tidak akan meningkat. e Konstanta sebesar -2,076, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka permintaan air minum tetap sebesar -2,076.

3.5. Menanggulangi Krisis Air Minum