Implementasi Model Quantum Teaching dengan Media Flashcard

kurikulum sep erti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” Hidayati, 2008:1.27. Mata pelajaran IPS dirancang mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat dinamis Sapriya, 2012:194. Berdasarkan kajian tersebut dapat peneliti simpulkan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. Penelitian implementasi model quantum teaching dengan media flashcard mengkaji kehidupan masa lampau mengenai materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia , menggunakan strategi penyampaian materi disusun berdasar urutan peristiwa.

2.1.8. Implementasi Model Quantum Teaching dengan Media Flashcard

dalam Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS di SD disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajar untuk membekali siswa menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran IPS diharapkan bukan hanya membekali kognitif tapi afektif dan psikomotorik juga. Pembelajaran kreatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan merangsang motivasi perkembangan proses intelektual. Oleh karena itu pembelajaran IPS harus dilandasi oleh nilai dan keterampilan wajib dikembangkan pada diri siswa. Siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Agar pembelajaran IPS dapat efektif, guru perlu mempertimbangkan model dan media pembelajaran yang akan digunakan sesuai karakteristik siswa maupun pembelajaran IPS. Model quantum teaching, merancangmendesain segala aspek di lingkungan kelas yakni: a. guru; b. media pembelajaran; c. siswa; dan d. sumber belajar. Piaget dalam Burhanudin, 2012:123 menyatakan bahwa karakteristik perkembangan siswa kelas VA berada pada tahap operasional konkrit, melalui model quantum teaching, pembelajaran dirancang dengan mengaitkan kehidupan siswa sehingga siswa akan mengalami pembelajaran yang bermakna meaningfull learning. Informasi pembelajaran kemudian dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga siswa mampu mengkombinasikan hubungan secara logis guna memahami kesimpulan tertentu. Selain itu pembelajaran dengan model quantum teaching sangat sesuai karakteristik pembelajaran IPS yang menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan. Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat Hidayati, 2008:1.26. Hal tersebut sesuai dengan model quantum teaching berpijak pada asas: “bawalah mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud dari asas tersebut adalah guru memasuki dunia siswa dan membangun jembatan untuk memasuki kehidupan siswa. Hal ini dilakukan dengan mengaitkan apa yang dijabarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, kehidupan siswa sehari-hari DePorter, 2010:35. Setelah kaitan terbentuk maka siswa akan memahami materi pelajaran melalui pengalaman bermakna meaningful learning dan tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai. Berikut merupakan langkah model quantum teaching dengan media flashcard materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia: 1. Siswa diajak guru untuk bergembira, mengamati flashcard di awal pelajaran agar berminat mengikuti pembelajaran. Mengamati Tumbuhkan 2. Siswa melakukan tanya jawab setelah menyimak penjelasan materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari guru dengan media flashcard. Mengamati, menanya dan mengumpulkan informasi Alami 3. Siswa menyimpulkan materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia melalui pemberian identitas dan membuat peta pikiran dengan bantuan media flashcard dalam kegiatan diskusi kelompok. Mengumpulkan informasi dan mengasosiasi Namai 4. Siswa mempresentasi hasil kerja kelompok, siswa mendemonstrasikan materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mengsosiasi dan mengkomunikasikan Demonstrasikan 5. Siswa berkelompok untuk bermain flashcard dipandu oleh guru. Mengkomunikasikan dan mengamati Ulangi 6. Siswa diberi umpan balik berupa motivasi ataupun penghargaan dari hasil pembelajaran baik kelompok ataupun individu. Rayakan 2.1.8.1. Pendekatan Saintifik Mulai tahun ajaran 2013 Juli 2013 implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas dan bertahap, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dimulai di kelas I dan IV untuk SD, kelas VII SMP, dan kelas IX SMA. Akan tetapi kurikulum 2013 belum sepenuhnya di terapkan di semua sekolah Mulyasa, 2013:163. Penggarapan serius dilakukan oleh sekolah sekarang ini baik yang menjadi sekolah sasaran atau tidak, dikarenakan ada pengubahan paradigma guru untuk mengadopsi model pembelajaran menuju kearah penguatan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan pendekatan saintifik terhadap mata pelajaran masing-masing dengan mulai melakukan perubahan pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas Hasyim, 2013. Menurut Lestari 2014 menyatakan bahwa terdapat kesamaan esensi antara Kurikulum 2013 dengan KTSP misalnya tentang pendekatan saintifik hakekatnya pembelajaran yang berpusat pada siswa, mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuannya. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses PKP. Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan saintifik akan menyentuh tiga ranah, yaitu: a. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu mengapa.” b. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu bagaimana”. c. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu apa.” Gambar 2.3 Hasil Belajar dalam Pendekatan Ilmiah Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia baik soft skills dan memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup layak hard skills meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Sugiarto, 2013:13. Pencapaian tersebut dipadukan dengan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik pendekatan saintifik, diantaranya adalah model pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran kooperatif Kemendikbud, 2013:5. Gambar 2.4 Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah, antara lain: a. Mengamati Siswa diberi kesempatan melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa melakukan pengamatan melihat, membaca, mendengar tentang hal yang penting dari objek. b. Menanya Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai apa yang dilihat, disimak, dibaca. Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan objek konkrit sampai abstrak. Semakin siswa terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahunya dapat dikembangkan. c. Mengumpulkan informasi Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui membaca, memperhatikan fenomena objek, atau melakukan eksperimen. d. Mengasosiasi Informasi diproses untuk menemukan keterkaitan, pola, dan kesimpulan. Pengolahan informasi bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda ataupun bertentangan. e. Mengkomunikasikan Menulis dan menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasi dan menemukan pola. Hasil disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok. Siswa dibiasakan untuk mengemukakan dan mengkomunikasikan ide, pengalaman dan hasil belajar kepada orang lain. Kemendikbud, 2013:9 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan implementasi kurikulum 2013 terintegrasi dengan pendekatan saintifik melakukan perubahan pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kurikulum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah KTSP, tetapi tetap memadukan pendekatan saintifik dalam implementasi model quantum teaching. Model quantum teaching merupakan model pembelajaran kooperatif dapat dipadukan dengan pendekatan ilmiah.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENERAPAN MODEL PAIR CHECK BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 18 243

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN TEMA KEGIATAN MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS III SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 17 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

IMPLEMENTASI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VA SDN WATES 01 SEMARANG.

0 0 346