I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Industri tekstil dan produk tekstil TPT nasional merupakan salah satu industri yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor industri TPT
selama hampir satu setengah dasawarsa menjadi mesin pencetak devisa yang sangat penting, dalam bidang ketenagakerjaan peran industri TPT nasional
adalah sebagai social safetynet yang terlihat dari penyerapan atas tenaga kerja yang rata-rata sebanyak 1,2 juta jiwa pekerja. Industri TPT Indonesia
memiliki struktur yang lengkap, vertikal dan terintegrasi, mulai dari hulu sampai hilir upstream, midstream dan downstream, mulai dari sektor
industri PTAMEG sampai sektor industri garment, keunggulan ini menjadikan industri TPT Indonesia memiliki kompetensi sebagai industri
yang kuat dengan kemampuan daya saing global Ismy, 2007. Industri TPT memang memiliki kompetensi yang kuat, namun pada
kenyataannya industri ini tidak luput dari permasalahan, seperti masih terbatasnya penjualan produk TPT lokal di pasar domestik, tercatat bahwa
target penguasaan pangsa pasar tekstil dan produk tekstil TPT tahun 2007 sebesar 75 di dalam negeri ternyata tidak tercapai. Kenyataannya produk
TPT nasional saat ini hanya mampu menguasai sekitar 45 dari total pasar dalam negeri, selebihnya justru dikuasai oleh produk TPT impor yang masuk
ke pasar dalam negeri secara legal maupun illegal. Maraknya penyelundupan produk TPT impor ke pasar domestik ini disinyalir merupakan faktor utama
yang menyebabkan daya saing produk tekstil di dalam negeri menjadi rendah Depperin, 2007.
Kendala yang paling mencolok dihadapi pelaku bisnis TPT nasional adalah kapasitas permesinan perusahaan tekstil nasional dari berbagai kelas
sudah tidak memadai lagi, artinya mesin-mesin yang ada sekarang ini sudah harus diperbarui. Hasil verifikasi PT Sucofindo terhadap industri TPT
nasional menunjukkan dari 4.109 perusahaan TPT yang diverifikasi rata-rata memiliki mesin berumur lebih dari 20 tahun Sinar harapan, 2003.
PT Coats Rejo Indonesia adalah salah satu perusahaan yang termasuk dalam industri TPT, yang bergerak dalam industri pemintalan benang. Oleh
karena itu, untuk dapat bersaing dan bertahan di dalam industri TPT ini, maka produktivitas karyawan PT Coats Rejo Indonesia harus dapat ditingkatkan
dan dipertahankan. Peningkatan produktivitas karyawan ini mempunyai hubungan dengan kesesuaian gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin.
Keberhasilan seorang
pemimpin didalam
menerapkan gaya
kepemimpinannya akan menunjang terbentuknya suatu gaya kepemimpinan yang efektif yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan bekerja
dengan optimal sehingga tujuan perusahaan tercapai Human Capital, 2006. Penelitian SDM terdahulu juga sudah pernah dilakukan pada PT Coats
Rejo Indonesia departemen produksi, yaitu mengenai hubungan sistem kompensasi dengan motivasi dan kinerja karyawan departemen produksi PT
Coats Rejo Indonesia yang dilakukan oleh Sophiadewi 2006, penelitian ini merupakan penelitian lebih lanjut dari penelitian terdahulu tetapi lebih fokus
mengamati gaya kepemimpinan dan produktivitas karyawan divisi produksi.
1.2. Perumusan Masalah