4.3.2. Hari dan Jam Kerja
Hari kerja yang berlaku untuk karyawan operasional pada divisi produksi yaitu enam hari kerja dalam satu minggu. Karyawan staf
divisi produksi hari kerjanya yaitu Senin sampai Jumat. Karyawan dibagi kedalam tiga kelompok, setiap kelompok
dibagi menjadi tujuh kelompok kecil. Total waktu bekerja karyawan adalah 45 jam dalam satu minggu normalnya yaitu 40 jam seminggu,
lima jam sisanya dianggap lembur. Pembagian jam kerja kerja shift diatur sebagai berikut :
1. Shift I jam 06.00 – 14.00 2. Shift II jam 14.00 – 22.00
3. Shift III jam 22.00 – 06.00 Waktu istirahat yang diberikan perusahaan adalah 30 menit
untuk shift satu yaitu pukul 10.00 – 10.30, untuk shift dua pukul 18.00 – 18.30, untuk shift tiga istirahat pukul 02.00 – 02.30.
4.4. Proses Bisnis
PT Coats Rejo Indonesia sudah menggunakan sistem informasi berbasis teknologi tinggi pada proses produksinya sehingga memungkinkan
perusahaan melakukan prediksi-prediksi komposisi zat warna sesuai dengan permintaan pelanggan.
Gambar 5. Proses Produksi PT Coats Rejo Indonesia, 2008
Proses produksi pada PT Coats Rejo Indonesia yaitu dimulai dari adanya pesanan para pelanggan kemudian proses produksi yaitu mulai
pewarnaan benang dyeing, penguatan benang bonding, penggulungan akhir finishing sampai pengemasan, dan proses pemasaran.
1. Proses produksi di deparetemen dye house Langkah awal pada dye house yaitu mencetak job order yang berisi
macam-macam pesanan yang harus dibuat, kemudian menyiapkan bahan- bahan yang diperlukan dan membuat jadwal kerja. Langkah selanjutnya
yaitu menyiapkan material dasar benang kemudian dulakukan tes warna apakah sudah sesuai dengan keinginan pelanggan, jika belum maka
proses pewarnaan benang diulang kembali, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 5.
2. Proses bonding Pada proses bonding benang yang sudah mengalami pewarnaan di
lakukan proses penguatan seluruh bagian benang, yaitu dengan cara melapisi benang dengan sejenis bahan kimia yang membuat benang
menjadi lebih kuat, hal ini dilakukan untuk menghindari kekecewaan pelanggan karena benang yang dihasilkan warnanya menyimpang atau
warna belang dan warna luntur. 3. Proses produksi di bagian finishing
Proses produksi pada bagian finishing dimulai dari hasil bagian dye house berupa benang yang sudah diwarnai, diserahkan oleh operator dengan
lembar 3F yaitu surat perintah kerja untuk kepentingan pencatatan dan memudahkan penyelusuran apabila terjadi suatu kesalahan. Pada bagian
finishing dilakukan pelabelan dan pengemasan yang diakhiri dengan
pengangkutan produk yang dihasilkan ke gudang. 4. Proses pemasaran
Produk benang yang dihasilkan dipasarkan di pasar domestik untuk pabrik garmen dan sepatu serta pabrik otomotif misalnya untuk air bag
pada kendaraan. Pabrik yang menjadi pelanggan PT Coats Rejo Indonesia antar lain pabrik yang menghasilkan produk yang bermerek Nike, Adidas,
Next , Esprit, Levi’s Jeans dan yang lainnya.
4.5. Nilai-nilai Perusahaan Coats Values