itu sendiri oleh para karyawan pada departemen Akuntansi, keuangan, dan Perpajakan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk
mengolah data-data keuangan menjadi informasi akuntansi. Kesimpulan dari teori diatas adalah keberhasilan kinerja Sistem
Informasi Akuntansi dapat dilihat dengan cara bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan baik.
2.2.4.1 Kepuasan Pemakai Sistem Informasi
Kepuasan sering dihubungkan dengan pekerjaan kepuasan kerja yaitu yang merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka Davis 1990:105 Menurut Ives dan Olson dalam Hariadi 2010: 34 kepuasan
pemakai adalah seberapa jauh pemakai percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam
kualitas sebagaii keputusan sebagai tujuan penting dari sistem informasi dalam mendukung pembuatan keputusan.
Kesimpulan dari teori diatas adalah keputusan pemakai menurut peneliti adalah pengungkapan rasa senang atau tidak senang yang timbul
dalam diri pemakai sehubungan dengan partisipasi yang diberikannya selama pengembangan sistem informasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4.2 Pemakaian Sistem
Menurut Bodnar dan Hopwood 2000:34 pemkaian sistem dapat diindikasikan juga sebagai pengimplikasian sistem. Implikasi sistem
adalah proses menempatkan prosedur dan metode-metode revisi atau rancangan baru ke dalam operasi.
Penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian
mengenai sistem informasi Jahangir et al 2000 dalam Jen 2002:137. Kesimpulan dari teori diatas adalah pemakaian sistem juga dapat
diindikasikan sebagai pengimplikasian sistem sebagai penentu tingkat keberhasilan komputer.
2.2.4.3 Kualitas Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto, karakteristik kualitas informasi, meliputi keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan, berarti informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak, atau menyesatkan. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut diterima oleh pemakai
informasi tidak terlambat. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Kesimpulan dari teori diatas adalah bahwa kualitas informasi harus memiliki karakteristik yang akurat, tepat waktu dan relevan, agar
bermanfaat bagi para pemakai dan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengruhi Kinerja Sistem Informasi