H. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data Terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu:
a. Teknik Survei Teknik survei menurut Jogiyanto 2008:3 dijelaskan sebagai
berikut: survei atau jejak-pendapat atau lengkapnya self-administrated
survey adalah metode pengumpulan data primer dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden-responden secara tertulis. Survei dilakukan dengan menanyakan pertanyaan
kepada responden tanpa komunikasi langsung dan didukung dengan sarana kuesioner.
Penulis menggunakan skala interval Likert dalam penyajian pilihan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Menurut Somantri dan
Ali 2006:35, “skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan
untuk mengukur sikap seseorang dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari “sangat
positif” hingga “sangat negatif” terhadap suatu objek objek psikologis.
” Setiap item-item Likert harus secara jelas positif dan negatifnya
dengan memperhatikan objek sikapnya. Penulis menggunakan item positif dalam penyajiaan kuesionernya. Menurut Somantri dan Ali
2006:36, “item positif adalah item-item yang disusun dengan
pernyataan yang menyatakan kepercayaan yang baik tentang perasaan terhadap objek sikap, atau memberikan isyarat mendukung terhadap
topik yang hendak diukur. ”
Bentuk tingkat preferensi jawaban dengan skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1 untuk “Sangat Tidak Setuju”, 2
untuk “Tidak Setuju”, 3 untuk “Ragu-ragu”, 4 untuk “Setuju”, dan 5 untuk “Sangat Setuju”.
b. Teknik Wawancara Teknik wawancara menurut Somantri dan Ali 2006:32
dijelaskan sebagai berikut: teknik wawancara yaitu teknik pengumpulan data dari responden
sumber data atas dasar inisiatif pewawancara peneliti dengan menggunakan alat berupa pedoman atau skedul wawancara, yang
dilakukan secara tatap muka personal, face to face interview maupun melalui telepon telephone interview.
c. Teknik Dokumentasi Data Menurut Somantri dan Ali 2006:33, teknik ini dilakukan
dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan, membaca, dan mencermati arsip-arsip yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Teknik Pengolahan Data Terdapat tiga langkah dalam pengolahan data penelitian ini,
serperti yang telah dijelaskan oleh Siregar 2010:206 sebagai berikut: a. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang
telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.
b. Coding Coding
adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Coding yang dilakukan adalah
pemberian nilai score pada setiap jawaban yang terhimpun. Tabel 3.1. Nilai score Jawaban
JAWABAN KODE
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-ragu RR 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Somantri dan Ali 2006:38
c. Tabulating Tabulasi
adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas menurut Siregar 2010:162 dijelaskan sebagai berikut:
uji validitas atau kesahihan adalah suatu pengujian yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur valid measure if it successfully measure the phenomenon
. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya.
Hasil penelitian dikatakan valid bila data yang terkumpul dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti sama.
Siregar 2010:164 mengatakan, suatu instrumen dinyatakan valid bila:
1 Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 Soegiyono, 1999.
2 Koefisien korelasi product moment r- tabel α; n-2, n = jumlah
sampel. 3
Nilai Sig. ≤ α. b. Uji Reliabilitas
Menurut Siregar 2010:172, “reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. ”
Teknik yang digunakan untuk mengukur reabilitas instrumen penelitian adalah teknik Alpha Cronbach. Menurut Siregar 2010:175
teknik Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menentukan apakah instrumen penelitian reliabel atau tidak, jika jawaban yang diberikan
responden berbentuk skala. Umumnya kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, jika
koefisiensi reliabilitas r
11
0,6. Di dalam Jogiyanto 2008:52, batasan score reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut:
Tabel 3.2. Batasan Skor Reliabilitas Alpha Cronbach
Skor Reliabilitas
0,50 Rendah
0,50 – 0,60
Cukup 0,70
– 0,80 Tinggi
Sumber: Jogiyanto 2010:52
4. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan
masalah pertama dan kedua, didasarkan pada persentase dari skor perolehan variabel X dan Y yaitu dengan menghitung skala sikap. Hasil
persentase perolehan skor variabel X digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, yaitu mengenai penerapan e-SPT di KPP Pratama
Sleman. Hasil persentase perolehan skor variabel Y digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua, yaitu mengenai efisiensi pengisian
SPT menggunakan aplikasi e-SPT. Hasil persentase dari variabel X dapat menunjukkan optimal atau
tidaknya penerapan e-SPT menurut responden dan hasil persentase dari variabel Y dapat menunjukkan efisien atau tidaknya pengisian SPT
menggunakan e-SPT menurut responden. Untuk dapat menilai hasil persentase kedua variabel tersebut, maka diperlukan batas-batas skor untuk
masing-masing kategori sikap. Menurut Somantri dan Ali 2006:39 perhitungan batas skala sikap dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai
berikut: a. Menentukan skor maksimal, dengan cara skor jawaban terbesar dikali
jumlah item pertanyaan. b. Menentukan skor minimal, dengan cara skor jawaban terkecil dikali
jumlah item pertanyaan. c. Menentukan nilai median, dengan cara penjumlahan skor maksimal
dan minimal dibagi dua.
d. Menentukan kuartil 1, dengan cara penjumlahan skor minimal dan median dibagi dua.
e. Menentukan kuartil 3, dengan cara penjumlahan skor maksimal dan minimal dibagi dua.
Tahapan perhitungan batas skala sikap untuk variabel X penerapan e-SPT dan variabel Y efisiensi pengisian SPT dilakukan
dengan cara yang sama seperti dipaparkan di atas, sehingga dapat menghasilkan perhitungan untuk kedua variabel sebagai berikut:
Tabel 3.3. Perhitungan Batas Skala Sikap
Variabel Penerapan e-SPT Variabel Efisiensi Pengisian SPT
5 x 12 60
5 x 8 40
1 x 12 12
1 x 8 8
60 + 12 2 36
40 + 8 2 24
12 + 36 2 24
8 + 24 2 16
60 + 36 2 48
40 + 24 2 32
Sumber: Data Diolah
Angka-angka hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai batas- batas skor untuk masing-masing kategori sikap sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kategori Skor Skala Sikap
Variabel Penerapan e-SPT Variabel Efisiensi Pengisian SPT
Kategori Sikap Kategori Skor
Kategori Sikap Kategori Skor
Sangat optimal 48-60
Sangat efisien 32-40
Optimal 36-47
Efisien 24-31
Kurang optimal 24-35
Kurang efisien 16-23
Tidak optimal 12-23
Tidak efisien 8-15
Sumber: Data Diolah
Kategori sikap sangat optimal memiliki range skor tertinggi, sedangkan tidak optimal memiliki range skor terendah. Hal ini
dikarenakan setiap item-item Likert yang digunakan penulis dalam penelitian ini bersifat positif dalam memperhatikan objek sikap, sehingga
kategori sikap positif memiliki range nilai skor paling tinggi.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan masalah ke tiga adalah analisis asosiatif. Menurut Siregar 2010:213
“analisis asosiatif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok
data atau lebih. ” Selain itu dikarenakan penelitian ini menggunakan
tingkat pengukuran data ordinal-ordinal, maka menurut Somantri dan Ali 2006:217 uji statistik pada analisis asosiatif yang tepat untuk penelitian
ini adalah Spearman Rank Correlation. Spearman Rank Correlation
adalah suatu perhitungan yang digunakan untuk menunjukkan ada hubungan antar variabel, dan untuk
melihat derajat keeratan kedua variabel yang dicari hubungannya. Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan ± 1 artinya paling tinggi ± 1 dan
paling rendah 0. Rumus perhitungan Spearman Rank Correlation sebagai berikut:
Keterangan: r
s
: koefisien korelasi spearman n
: banyaknya ukuran sampel : jumlah kuadrat dari selisih rank variabel penerapan e-SPT dengan
rank variabel efisiensi pengisian SPT menggunakan e-SPT.
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan adalah uji T. Tingkat
signifikansi yang dipergunakan sebe sar 5 α = 0,05 dengan derajat
kebenaran n-2, yang memiliki arti bahwa kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan probabilitas sebesar 95 atau toleransi kesalahan
dalam penarikan kesimpulan sebesar 5. Kriteria penerimaan atau penolakan H
sebagai berikut: a. H
ditolak jika ρ value ≤ α atau ρ value ≤ 0,05. b. H
diterima jika ρ value α atau ρ value 0,05. Dengan demikian kesimpulan yang diambil berdasarkan kriteria
penerimaan atau penolakan H adalah sebagai berikut:
a. H ditolak artinya ada hubungan antara penerapan e-SPT dan efisiensi
pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak. b. H
diterima artinya tidak ada hubungan antara penerapan e-SPT dan efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak.
54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN