1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan nasional. Pajak memiliki tujuan
yakni untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan dan peningkatan sarana publik.
Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak DJP dibawah naungan Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Dari tahun ke tahun target penerimaan pajak senantiasa mengalami peningkatan, dan dari tahun ke tahun pula DJP berusaha mencapai target
tersebut dengan peningkatan-peningkatan penerimaan pajak setiap tahunnya. Mulai tahun 2009 hingga tahun 2012 penerimaan pajak khususnya di
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman menunjukkan peningkatan. Penerimaan pajak tahun 2009 sebesar Rp 586,908 miliar, di tahun 2010
meningkat menjadi Rp 685,742 miliar, sedang di tahun 2011 meningkat kembali menjadi Rp 721,181 miliar, dan terakhir di tahun 2012 penerimaan
pajak tercatat sebesar Rp 960,842 miliar. Tuntutan akan peningkatan penerimaan pajak mendorong DJP untuk
terus melakukan reformasi perpajakan berupa penyempurnaan kebijakan perpajakan dan sistem administrasi perpajakan sehingga potensi penerimaan
pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal serta memberikan
pelayanan prima kepada wajib pajak. Saat ini DJP melakukan modernisasi sistem administrasi perpajakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
perpajakan sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara. Modernisasi yang dilakukan DJP sendiri meliputi tiga hal, yakni reformasi kebijakan,
administrasi, dan teknologi informasi. Modernisasi administrasi dan teknologi informasi perpajakan
merupakan salah satu reformasi yang dilakukan DJP sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan perpajakan terhadap wajib pajak. Selain itu
juga sebagai salah satu pemicu peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajibannya yaitu dengan dikembangkannya pelaporan pajak
terutang dengan menggunakan elektronik SPT e-SPT. Modernisasi dalam bidang ini dibentuk dikarenakan pelaporan pajak
terutang melalui SPT manual masih dinilai memiliki kelemahan khususnya bagi wajib pajak yang harus melampirkan dokumen hardcopy dalam jumlah
cukup banyak, sementara proses perekaman data juga memakan waktu cukup lama. Selain itu dapat terjadi kesalahan human error dalam proses ulang
perekaman data secara manual oleh fiskus. E-SPT merupakan aplikasi software yang dibuat oleh DJP untuk
digunakan oleh wajib pajak guna memudahkan dalam penyampaian SPT. Penggunaan e-SPT dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan
perpajakan berjalan dengan baik, lancar, akurat serta mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga kepatuhan
wajib pajak diharapkan akan mengalami peningkatan. Selain berbagai
kelebihan yang ditawarkan e-SPT, aplikasi e-SPT ini juga semakin dipermudah karena saat ini secara situasional penggunaan dan keberadaan
komputer serta internet sangat mudah dijangkau diberbagai kalangan masyarakat Indonesia.
Saat ini perusahaan besar telah diarahkan untuk menggunakan aplikasi e-SPT, sedangkan untuk pelaporan SPT PPN sudah diwajibkan untuk
menggunakan aplikasi e-SPT. Hal ini berkaitan dengan sumber daya manusia dan transaksi yang cukup banyak maka diharapkan e-SPT dapat memberikan
efisiensi dalam pelaporan perpajakannya, sehingga data pajak dapat ditangani dengan lebih cepat, tepat, dan akurat. Serta berpotensi mengurangi
keterlambatan pelaporan ataupun penyampaian SPT oleh wajib pajak, sehingga kepatuhan wajib pajak meningkat dan dengan begitu diharapkan
dapat meningkatkan penerimaan pajak. Disamping itu dengan adanya peraturan bahwa wajib pajak diwajibkan mengisi SPT dengan benar, lengkap
dan jelas, maka e-SPT diharapkan menjadi salah satu media yang dapat membantu wajib pajak dalam pengisian SPT.
Oleh karena itu berdasarkan beberapa hal yang telah dipaparkan di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai penerapan e-SPT khususnya untuk mengetahui sejauh mana efisiensi pengisian SPT dengan menggunakan aplikasi e-SPT menurut
persepsi wajib pajak dengan judul Hubungan antara Penerapan e-SPT dan Efisiensi Pengisian SPT menurut Persepsi Wajib Pajak Studi Kasus di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman.
B. Rumusan Masalah