terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.”
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengisian SPT dikatakan efisien ketika SPT diisi dengan tepat. SPT dikatakan diisi dengan tepat jika
sesuai ketentuan yang berlaku yaitu ketika wajib pajak dapat mengisi dengan benar, lengkap, dan jelas sesuai dengan UU, hal ini dapat terwujud
dengan adanya penerapan e-SPT yang meliputi administasi berbasis teknologi, kemampuan SDM, dan sarana dan prasarana yang memadai.
Gambar 2.2. Rerangka Pemikiran Teoritis
Sumber: Data Diolah
K. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian telah dilakukan guna mengetahui sejauh mana efektivitas modernisasi sistem administrasi perpajakan khususnya dalam
penerapan e-SPT. Sripeni 2011 meneliti mengenai pengaruh penerapan e- SPT masa PPN terhadap efisiensi pengisian SPT masa PPN menurut
persepsi wajib pajak badan studi kasus pada KPP Madya Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-SPT Masa PPN memiliki
pengaruh signifikan terhadap efisiensi pengisian SPT Masa PPN, di dalam Penerapan e-SPT:
1. Administrasi berbasis teknologi
2. Kemampuan SDM 3. Sarana dan prasarana
Efisiensi pengisian SPT:
1. Benar 2. Lengkap
3. Jelas
penelitian tersebut juga dilakukan analisis korelasi yang menunjukkan adanya hubungan antara penerapan e-SPT masa PPN dengan efiseinsi pengisian SPT
masa PPN dengan nilai koefisien korelasi yang masuk dalam kategori kuat. Salsalina 2012 meneliti mengenai pengaruh penerapan e-SPT PPN terhadap
efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak: survei terhadap pengusaha kena pajak pada KPP Pratama Majalaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan e-SPT PPN berpengaruh signifikan terhadap efisiensi pengisian SPT, di dalam metode penelitiannya juga dijelaskan bahwa
penelitian tersebut termasuk dalam penelitian asosiatif selain itu penelitian tersebut menggunakan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antar variabel yang diteliti dan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penerapan e-SPT dengan efisiensi pengisian SPT.
Dwi 2010 dalam penelitiannya mengenai tinjauan atas penerapan sistem administrasi perpajakan modern pada seksi pelayanan di Kantor Pelayanan
Pratama Bandung Kareses, menyimpulkan bahwa sistem administrasi perpajakan sudah diterapkan dengan baik. Hardiningsih 2011 dalam
penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak di kota Jepara, menyimpulkan bahwa kesadaran,
pengetahuan, pemahaman, persepsi, dan kualitas layanan signifikan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak.
L. Hipotesis