Fungsi Cerita Rakyat Unsur-Unsur Cerita Rakyat

3 Dongeng Nurgiantoro 2005:198, mengemukakan dongeng sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi dan banyak hal yang tidak masuk akal. Dongeng berkembang pada setiap daerah di belahan dunia, sehingga dongeng dari setiap daerah berbeda-beda. Contoh dongeng adalah Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Emas, Cinderela. 4 Fabel Fabel adalah “salah satu cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh yang berperan dalam cerita ” Nurgiantoro, 2005:190. Binatang-binatang tersebut digambarkan seperti manusia yang dapat berkomunikasi, memiliki pikiran dan hidup layaknya manusia. Contoh fabel adalah Kancil, Sang Kodok, Pangeran Angsa.

c. Fungsi Cerita Rakyat

Nurgiantoro 2005:172-207 mengemukakan fungsi cerita rakyat sebagai berikut. 1 Mitos Mitos muncul pada kalangan masyarakat untuk memenuhi rasa ingin tahu, memenuhi kebutuhan religi, spiritual yang digunakan untuk mengatur kehidupan. 2 Legenda Legenda bertujuan untuk memberikan ajaran moral kepada setiap orang, sesuai dengan cerita yang dikisahkan. 3 Dongeng Dongeng bertujuan sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai yang di yakini pada waktu itu. Melalui dongeng manusia diingatkan akan nilai-nilai yang harus di junjung tinggi dalam menjalani kehidupan. 4 Fabel Fabel bertujuan untuk memberikan pesan moral kepada masyarakat, melalui tokoh-tokoh binatang yang berperilaku layaknya manusia.

d. Unsur-Unsur Cerita Rakyat

1 Tema Tema adalah pokok pikiran yang mendasari sebuah cerita Hardjana, 2006:18. Tema dapat dipahami sebagai gagasan yang mengikat suatu cerita, mengikat unsur-unsur instrinsik yang membangun sebuah cerita sehingga menjadi sebuah kesatuan yang harmonis Lukens dalam Nurgiantoro, 2005:260. Tema jarang diungkapkan secara eksplisit namun terdapat dalam keseluruhan cerita. Oleh karena itu untuk menentukan tema dalam sebuah cerita, pembaca perlu memahami keseluruhan cerita. Tema dapat di peroleh pula dari tokoh, ekspresi ucapan tokoh, konflik utama yang terjadi dan sebagainya. 2 Tokoh Tokoh adalah pelaku cerita yang memerankan berbagai aksi kegiatan dan peristiwa yang ditimpahkan kepadanya Nurgiantoro, 2005:205. Setiap tokoh memiliki identitas jati diri, identitas itulah yang membedakan tokoh satu dengan yang lainnya. Tokoh merupakan fokus utama di dalam cerita. Sebuah cerita yang menegangkan, mengharukan, atau mengembirakan akan terlihat melalui cara tokoh menghayati cerita tersebut. 3 Watak Watak adalah “gambaran kebiasaan dan sifat tokoh dalam c erita” Hardjana, 2006:19. Seorang tokoh akan terkenal bila dapat memerankan sifat tokoh yang dibawakan dengan baik. Perwatakan tokoh dapat diungkapkan secara langsung dan tidak langsung. Pengungkapan tokoh secara langsung yaitu pengarang mendeskripsikan secara langsung watak tersebut. Terkadang di ungkapkan di awal cerita sehingga cerita belum selesai dibaca sudah mengetahui wataknya. Hal ini cocok untuk siswa prasekolah dan kelas rendah. Berikut ini contoh pengungkapan secara langsung “Mang sayur tersenyum, ia memang selalu tersenyum tidak pernah marah meskipun anak-anak suka mengganggunya. Kami tinggal di asrama Bandung, terdiri dari 20 keluarga, karena itu Mang sayur lama dikerumuni oleh ibu-ibu yang malas pergi ke pasar karena jauh. Anak-anak suka mengambil tomat, kacang panjang untuk mengganggu Mang sayur”. Pengungkapan secara tidak langsung yaitu mengungkapkan watak tokoh terselubung melalui alur cerita, pengungkapan ini cocok untuk kelas atas. Berikut ini pengungkapan tokoh secara tidak langsung “Pagar besi rumahnya melebihi tinggi yang diizinkan oleh Dinas Perizinan dan Tata Kota. Pagar itu senantiasa terkunci. Jika Raden Bagus pulang, seorang pembantu tua tergopoh-gopoh setelah mendengar klakson mobil mercedesnya hampir sepanjang sirine kebakaran. Bunyi klakson tidak saja mengentakkan lamunan pembantu tuanya tetapi juga mengganggu ketenangan tetangganya”. 4 Latar L atar adalah “waktu dan tempat terjadinya peristiwa di dalam sebuah cerita” Hardjana, 2006:23. Latar terdiri dari tiga unsur yaitu tempat, waktu dan lingkungan sosial budaya. Latar tempat menunjukkan tempat di mana cerita tersebut dikisahkan. Latar tempat dapat di peroleh siswa melalui deskripsi cerita tersebut. Latar waktu menunjukkan kapan berlangsungnya peristiwa dalam cerita tersebut. Latar waktu bersifat lebih abstrak daripada latar tempat, bila penggambaran latar waktu kurang jelas akan mengakibatkan anak sulit untuk mengidentifikasinya. Latar yang ketiga yaitu latar sosial budaya dipahami sebagai keadaan kehidupan sosial budaya masyarakat yang diangkat dalam cerita tersebut. Melalui latar sosial budaya anak akan belajar mengenai kehidupan baik pada masyarakat umum maupun masyarakat pelosok. Nurgiantoro, 2005:248-254. Kejelasan penggambaran latar penting karena latar merupakan langkah di mana pembaca mengikuti alur cerita dan berimajinasi. 5 Amanat Amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Sesuatu tersebut berkaitan dengan hal yang positif, berupa nasihat yang bermanfaat bagi kehidupan dan bersifat mendidik Nurgiantoro, 2005:265.

4. Media

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan media audio visual (VCD) dan media charta terhadap hasil belajar biologi konsep sirkulasi pada hewan dan manusia siswa kelas II semester II di SMU Negeri 2 Jember tahun ajaran 2003/2004

0 20 114

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Efektivitas penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al-Hasra Tahun pelajaran 2013-2014

2 20 195

Peningkatan kemampuan pemahaman cerita melalui media audio visual di Kelas VII-D Madrasah Tsanawiyah Al-Alawiyah Kranji-Bekasi Barat Tahun pelajaran 2014/2015

1 3 177

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Meningkatkan keterampilan mengarang cerita dengan media kartu huruf siswa kelas II SD Negeri 1 Jembungan

0 0 51