3. Pengamatanobservasi Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam pengamatan yaitu a. apakah terdapat kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan, b. apakah proses
tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar, c. bagaimanakah situasi proses tindakan, d. apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat, e.
bagaimana hasil dari keseluruhan tindakan tersebut. 4. Refleksi
Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah terjadi baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agar
menjadi bahan perbaikan pada siklus berikutnya.
B. Setting Penelitian
1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri Jongkang
tahun pelajaran 20132014, siswa berjumlah 23 orang yang terdiri dari 15 siswi dan 8 siswa.
2. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu peningkatan minat dan kemampuan
menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas V A SD Negeri Jongkang.
Adapaun Standar Kompetensinya SK adalah “ 5.Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara
lisan”, dengan Kompetensi Dasar KD “ 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita tema, tokoh, watak, latar, amanat”.
3. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Jongkang yang terletak di Dusun
Sedan, Kecamatan Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes.
Berikut penjabaran rencana tindakan.
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. a. Melakukan perizinan dengan pihak sekolah.
b. Melakukan tanya jawab dengan guru terkait permasalah pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
c. Melakukan observasi pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dan wawancara kepada guru pengampu mata pelajran.
d. Mempelajari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan materi yang diajarkan.
e. Menyusun proposal skripsi. f. Menyusun instrumen penelitian.
g. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, media dan bahan ajar.
h. Melaksanakan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. i. Mengolah data yang telah diperoleh.
2. Tindakan setiap siklus
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu melakukan tindakan sebagai berikut.
Siklus 1
Siklus1 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, di mana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
a. Perencanaan
Peneliti mempelajari SKKD, menyusun rencana kegiatan pembelajaran silabus, RPP, penilaian, media, materi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu sebagai berikut. - Siswa mengeksplorasi pengetahuan tentang cerita rakyat melalui
pengalaman mereka. - Menyampaikan kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan tersebut. - Guru menjelaskan cara menentukan unsur intrinsik cerita tema, tokoh,
watak, latar, amanat. -
Siswa menyimak cerita rakyat “Roro Jonggrang”. - Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur cerita dan menuliskan pada
lembar yang telah disediakan. - Siswa membuat karya berupa kalender cerita
- Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. - Mengadakan evaluasi pada pertemuan kedua.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat minat setiap siswa ketika pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer dan guru.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran, untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan baik kelebihan maupun
kekurangannya, sehingga pada siklus kedua dapat lebih baik lagi.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, di mana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP 2 x 35 menit.
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus kedua merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran siklus 1, agar hasil yang didapatkan lebih
optimal.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II yaitu sebagai berikut. - Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan tersebut. - Siswa mengeksplorasi pengetahuan tentang cerita rakyat yang sering
didengar.
- Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai unsur cerita yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Siswa diminta untuk menyimak cerita rakyat “Bawang Merah dan
Bawang Putih”.
- Setiap siswa diminta untuk menuliskan unsur cerita yang telah ditayangkan pada lembar yang telah disediakan.
- Setiap siswa membuat karya Mind Map cerita Bawang Merah dan Bawang Putih.
- Membuat kesimpulan setiap akhir pembelajaaran. - Pada pertemuan kedua diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat
ketercapaian target.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat minat setiap siswa ketika pembelajaran berlangsung baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan ke 2.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan pada pada siklus 1 dan siklus II. Refleksi yang dilakukan pada
siklus kedua yaitu membandingkan nilai tes dan observasi yang telah dicapai, dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, untuk
memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya atau tidak.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi observasi, kuesioner, wawancara dan tes .
1. Observasi
Sanjaya 2011: 86 menyatakan bahwa “Observasi merupakan teknik
mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang
akan diamati atau diteliti”. Observasi digunakan untuk mengamati minat siswa dan interaksi antar siswa serta guru dalam proses belajar.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan “Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada respond
en untuk dijawabnya” Sugiyono, 2011:192. Kuesioner yang disebarkan kepada siswa bertujuan untuk mendapatkan data dari setiap
siswa sesuai dengan apa yang dialaminya.
3. Wawancara
Nurgiantor o 2010:960 menyatakan bahwa “Wawancara merupakan
salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden peserta didik, orang yang diwawancarai dengan melakukan
tanya jawab sepihak”. Melalui wawancara data yang didapatkan dapat lebih beragam. Selain itu dengan wawancara dapat mengetahui kondisi diluar
pengamatan peneliti. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran untuk memperoleh data awal menyimak pada siswa.
4. Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam setiap aspek kognitif atau tingkat penguasaan siswa Sanjaya, 2011:99. Jenis tes yang
digunakan oleh peneliti yaitu jenis tes tertulis. Tes tertulis yang dilakukan yaitu berupa tes uraian yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan siklus 11
untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat.
E. Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen
1. Instrumen Penelitian
Instumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian Sanjaya, 2011:83. Pada penelitian ini,yang menjadi penanda
atas keberhasilan yaitu adanya peubah minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat .
Tabel 1. Peubah dalam Penelitian
No Peubah
Indikator Data
Pengumpulan Instrumen
1. Minat
a. Perasaan senang b. Kemauan untuk
mengembangkan diri c. Perhatian
d. Partisipasi Jumlah
siswa yang terlibat
Observasi dan kuesioner
Rubrik pengamata
n minat,dan kuesioner
2. Menyimak
unsur cerita rakyat
Rata-rata nilai kemampuan menyimak cerita rakyat
Nilai menyimak
siswa Nilai tes
tertulis Hasil tes
menyimak cerita
rakyat Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
a. Observasi
Lembar pengamatan minat dibuat berdasarkan indikator-indikator minat. Lembar observasi minat dipakai pada saat proses pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat pada siklus 1 dan siklus II. Setiap indikator minat dikembangkan menjadi lima
kriteria, sehingga jumlah pernyataan dalam lembar observasi berjumlah 20 pernyataan. Berikut kisi-kisi dan lembar observasi yang telah dibuat
peneliti bersama anggota lain, untuk mengetahui minat dari setiap siswa.
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Minat
Indikator Nomor
Jumlah a. Siswa memiliki perasaan senang dalam mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia 1a, 1b, 1c, 1d, 1e
5 b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri
2a, 2b, 2c, 2d, 2e 5
c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia
3a, 3b, 3d, 3e, 5
d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia
4a, 4b, 4c, 4d, 4e 5
Tabel 3. Rubrik Pengamatan Minat
No Indikator
Kriteria 1.
Siswa menunjukkan perasaan senang dalam mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia
a. Siswa sudah berada di kelas sebelum guru datang b. Siswa menyiapkan buku pelajaran bahasa Indonesia
sebelum pelajaran dimulai c. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias
d. Siswa mengucapkan salam ketika guru datang e. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tanpa
mengeluh 2.
Siswa menunjukkan kemauan untuk mengembangkan diri
a. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang dijelaskan
b. Siswa berusaha mencari jawaban dari tugas yang diberikan
c. Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan d. Siswa membuat catatan mengenai materi yang dipelajari
e. Siswa membawa buku sumber yang lain 3.
Siswa menunjukkan sikap perhatian dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
a. Siswa memperhatikan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
b. Siswa berkonsentrasi mengikuti pelajaran, walaupun teman-temannya menganggu
c. Siswa tidak membuat kegaduhan d. Siswa menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru
e. Siswa mencatat penjelasan guru 4
Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran
bahasa Indonesia a. Siswa maju untuk mengerjakan soal
b. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru c. Siswa mengajukan diri dalam menjawab pertanyaan
d. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir
e. Siswa mengoreksi apabila guru kurang tepat dalam menjelaskan
Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa dengan cara memberikan skor 1-4. Peneliti menggunakan skor 1-4 dikarenakan perilaku yang
ditunjukkan siswa ketika di kelas terkadang tidak tetap berapa kali siswa melakukan hal yang dimaksud atau bahkan tidak sama sekali. Kriteria
penskoran sebagai berikut. 1 = jika tindakan siswa tidak terlihat
2 = jika tindakan siswa kurang terlihat 3 = jika tindakan siswa cukup terlihat
4 = jika tindakan siswa sangat terlihat
Tabel 4. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa
No Nama
Siswa Siswa memiliki
perasaan senang dalam mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia
Siswa menunjukkan
kemauan untuk mengembangkan
diri Siswa memiliki
sikap perhatian dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
Siswa berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran
bahasa Indonesia Nilai
Minat 1
a 1
b 1
c 1
d 1
e 2
a 2
b 2
c 2
d 2
e 3
a 3
b 3
c 3
d 3
e 4
a 4
b 4
c 4
d 4
e 1
2 dst
b. Kuesioner
Kuesioner dibuat berdasarkan indikator minat untuk mendukung pengamatan minat pada setiap siswa, sesuai dengan kondisi dan perasan yang
dialami oleh siswa. Kuesioner dibuat dengan mengembangkan indikator menjadi 20 pernyataan, yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Pada kuesioner ini disediakan 4 pilihan jawaban. Pilihan jawaban meliputi “Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju”. Peneliti
menyediakan 4 alternatif jawaban agar responden tidak ragu-ragu terhadap jawaban yang diberikan. Seperti pendapat Azwar 2007: 34 yang mengatakan
bahwa jawaban yang kita inginkan adalah jawaban yang diyakini oleh responden, kita tidak mengharapkan jawaban ragu-ragu, maka jawaban dalam
aitem perlu cukup sensitif untuk memancing jawaban dari setiap responden.Pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Berikut adalah
skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner item positif dan negatif.
Tabel 5. Penskoran Kuesioner Minat
Alternatif Jawaban Skor
Item Positif Item Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Berikut tabel 6 kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam pengambilan
data minat setiap siswa. Selain itu, kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran lampiran 13 halaman 138.
Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner Minat Siswa
Indikator No. Item
positif No. Item
negatif Total
a. Siswa memiliki perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia
1, 9, 16 5, 12
20
b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri 2,17
6, 13 c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia
3, 10 7, 14, 19
d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia 4, 11, 18
8, 15, 20
c. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti pada saat menggali informasi dari guru untuk mengetahui kondisi awal minat dan kemampuan menyimak cerita
rakyat siswa kelas VA SD Negeri Jongkang. Berikut panduan yang digunakan saat wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran bahasa
Indonesia.
Tabel 7. Panduan Wawancara Guru Kelas
No Pertanyaan
1. Apakah siswa antusias ketika pelajaran menyimak berlangsung?
2. Apakah siswa membuat kegaduhan pada saat pembelajaran?
3. Apakah siswa fokus ketika kegiatan menyimak?
4. Apakah siswa aktif dalam menjawab pertanyaan?
5. Kesulitan apa yang dihadapi ketika pembelajaran menyimak?
6. Media apa yang ibu gunakan untuk pembelajaran menyimak?
7. Hambatan apa yang ditemukan ketika menggunakan media?
8. Apakah penggunaan media dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak siswa?
9. Bagaimana nilai pada kemampuan menyimak siswa?
d. Tes
Tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyimak cerita rakyat. Tes yang digunakan berupa soal esai berjumlah 10
soal yang berisi pertanyaan mengenai tema, tokoh, watak, latar, amanat. Peneliti menggunakan soal berbentuk esai untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan ingatan siswa terhadap cerita yang telah disimaknya. Penilaian untuk menyimak cerita rakyat memiliki skor maksimal 100 dan
skor minimal 0. Berikut kisi-kisi dan pedoman kriteria penilaian untuk masing-masing soal.
Tabel 8. Kisi-Kisi Soal Uraian
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi pokok
Indikator Nomor
soal 1.
5.Memaham i cerita
tentangsuatu peristiwa
dan ceritapendek
anak yangdisamp
aikan secara lisan.
5.2Mengide n tifikasi
unsur cerita tokoh, tema,
latar,amanat .
Meng- identifi
kasi unsur-
unsur cerita
rakyat - Menyebutkan tokoh dalam cerita
1a - Menjelaskan latar tempat dari cerita
3a - Menuliskan latar waktu dalam cerita
3b - Menyebutkan latar suasana yang terdapat
dalam cerita 3c
- Menentukan tema cerita 2
- Menulisakan kembali tokoh 5
- Menentukan watak tokoh 1b, 6
- Menjelaskan amanat yang terdapat dalam cerita.
4, 7 Jumlah soal
10
Tabel 9. Rubrik Penilaian Tes Menyimak
No Soal Skor
Keterangan
1 4
Menyebutkan 3 tokoh atau lebih 3
Menyebutkan 3 tokoh
2 Menyebutkan 3 tokoh
1 Menyebutkan 1 tokoh
2 4
Menuliskan 3 latar tempat atau lebih
3 Menuliskan 3 latar tempat
2 Menuliskan 2 latar tempat
1 Menuliskan 1 latar tempat
3 dan 4 4
Jawaban tepat lengkap dan benar 3
Jawaban kurang lengkap dan benar
2 Jawaban kurang lengkap
1 Jawaban tidak benar
5 4
Menentukan tema sesuai dengan isi cerita 3
Menentukan tema cukup sesuai dengan isi cerita
2 Menentukan tema kurang sesuai dengan isi cerita
1 Tidak ada jawaban yang benar
6-8 4
Jawaban tepat lengkap dan benar
3 Jawaban kurang lengkap dan benar
2 Jawaban kurang lengkap
1 Jawaban tidak benar
9 4
Amanat sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 2-3
3 Amanat sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 1
2 Amanat kurang sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 2-3
1 Amanat tidak sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 1
10 4
Menuliskan judul, isi sesuai cerita, struktur kalimat sesuai EYD
3 Menuliskan menuliskan judul, isi sesuai cerita
2 Menuliskan judul, isi kurang sesuai cerita
1 Menuliskan judul, isi sangat tidak seusuai dengan cerita
F. Validitas Instrumen Penelitian
Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya Azwar, 2012:173. Tes
dikatakan memiliki tingkat kesahihan yang tinggi bila hasil ukurnya tepat dan akurat. Masidjo 1995:242 menyatakan bahwa validasi suatu tes adalah taraf
sampai di mana suatu tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo 1995:243 membagi validitas menjadi tiga yaitu validitas isi, validitas
konstruk dan validitas kriteria.
Validitas isi menunjukkan pada pengertian apakah alat tes sesuai dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang akan diajarkan. Validitas konstruk
memiliki pengertian apakah tes tersebut sesuai dengan konsep atau teori yang mendasari disusunya tes atau alat ukur tersebut. Sedangkan validitas kriteria
adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan
pembanding.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk yang ditempuh melalui Expert Judgement. Expert Judgement
dilakukan untuk mengukur kelayakan perangkat pembelajaran, lembar observasi minat dan kuesioner. Expert Judgement dilakukan dengan
berkonsultasi kepada orang yang ahli dalam bidangnya, dalam hal ini dosen pembimbing yang sekaligus dosen pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia
PBSID, PGSD USD, serta dosen psikologi, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain dosen validasi juga dilakukan kepada kepala
sekolah dan guru SD Negeri Jongkang. Hasil validasi kemudian dihitung untuk menentukan kategorinya menggunakan PAP tipe 11Masidjo, 1995:155.
Tabel 10. Kriteria Skor Validasi
Keterangan skor Kategori
Nilai Huruf 4,1
– 5 Sangat Baik
A 3,3
– 4,0 BaiK
B 2,8
– 3,2 Cukup
C 2,4
– 2,7 Tidak Baik
D – 2,3
Sangat Tidak Baik E
Tabel 11. Hasil Validasi
No Perangkat
Pembelajaran Expert Judgement
Hasil penilaian rata-rata
Keterangan 1
Silabus Dosen PGSD
4 Kepala SD N Jongkang
4,2 Guru kelas V SD N Jongkang
3,3 Rata-rata
3,8 Baik
2 RPP
Dosen PGSD 4
Kepala SD N Jongkang 4,3
Guru kelas V SD N Jongkang 3,4
Rata-rata 4
Baik 3
LKS Dosen PGSD
4 Kepala SD N Jongkang
4,5 Guru kelas V SD N Jongkang
3,6 Rata-rata
4,1 Sangat Baik
4 Bahan Ajar
Dosen PGSD 3,6
Kepala SD N Jongkang 4
Guru kelas V SD N Jongkang 3,4
Rata-rata 3,6
Baik
Tabel menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran untuk silabus memperoleh skor 3,8 yang termasuk kriteria baik, RPP memperoleh skor
rata-rata 4 dengan kriteria baik, rata-rata LKS yaitu 4,1 yang termasuk dalam kriteria sangat baik dan bahan ajar memperoleh skor rata-rata 3,6
dengan kriteria baik.
G. Analisis Data