Hasil Analisis Scanning Electron Microscopy SEM SMPP Hasil Uji Preformulasi

41 Tabel 4.3 Bilangan gelombang FT-IR SMPP Bilangan Gelombang cm 1 Gugus 3437,50 OH 2893,22 C-H alkana 1631,78 O-H dari absorpsi air 1094,18 C-O-C ikatan glikosidik Spektrum inframerah dari Avicel PH 102 menunjukkan adanya serapan utama pada bilangan gelombang yang dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Bilangan gelombang Avicel PH 102 Bilangan Gelombang cm 1 Gugus 3406,29 OH 2893,22 C-H alkana 1631,78 O-H dari absorpsi air 1103,28 C-O-C ikatan glikosidik Spektrum SMPP menunjukkan hasil yang mirip dengan spektrum yang ditunjukkan oleh Avicel PH 102 pada Gambar 4.1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa isolasi SMPP memberikan hasil yang murni dengan spektrum inframerah yang mirip dengan Avicel PH 102.

4.5 Hasil Analisis Scanning Electron Microscopy SEM SMPP

Analisis dengan SEM dilakukan untuk mengetahui bentuk dan permukaan partikel selulosa mikrokristal dari pelepah pinang. Hasil analisis SEM SMPP dan Avicel PH 102 dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa SMPP menunjukkan ukuran partikel yang dapat diperkirakan berkisar antara 50- 300 μm dengan bentuk tidak beraturan, tekstur permukaan yang tidak rata dan membentuk sudut-sudut yang runcing dan tumpul. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 4.2 SEM dari SMPP dengan perbesaran 200 dan 600 kali Sementara pada Gambar 4.3 untuk Avicel PH 102 ukuran partikelnya sekitar 100 μm dengan bentuk tidak beraturan, tekstur permukaan yang tidak rata dan membentuk sudut-sudut yang runcing dan tumpul. Selulosa mikrokristal merupakan serbuk yang mempunyai fasa amorf dan fasa kristal sebagai komponen penyusunnya dengan kemurnian dan derajat kristalinitas yang tinggi Rowe, 2009. Gambar 4.3 SEM dari Avicel PH 102 dengan perbesaran 200 dan 600 kali

4.6 Hasil Uji Preformulasi

Uji preformulasi merupakan tahap pertama dalam mendesain suatu sediaan tablet dan merupakan upaya untuk mengoptimasi suatu formula obat. Uji Universitas Sumatera Utara 43 preformulasi yang dilakukan menghasilkan data yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Data hasil uji preformulasi tablet EEKBS Formula Waktu alir detik Sudut diam º Indeks tap F1 SMPP 6,45 26,64 8,26 F2 Avicel PH 102 8,71 30,90 7,06 Hasil pengujian preformulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa F1 dan F2 memenuhi persyaratan. Kedua formula mempunyai waktu alir hampir sama, karena kedua formula mempunyai ukuran granul yang seragam. Waktu yang diperlukan oleh granul untuk mengalir harus lebih kecil dari 10 detik Lachman, dkk., 1994. Sifat aliran serbuk yang baik merupakan hal penting untuk pengisian yang seragam ke dalam lubang cetak mesin dan untuk memudahkan gerakan bahan disekitar alat produksi Siregar dan Wikarsa 2010. Sudut diam dari F1 dan F2 memenuhi persyaratan yaitu berada dalam rentang 20º θ 40º. Sudut diam F1 dengan bahan tambahan SMPP lebih kecil dari pada F2 dengan bahan tambahan Avicel PH 102 artinya F1 memiliki sifat alir yang lebih baik daripada F2. Menurut voigt 1995 semakin kecil sudut diam maka semakin baik sifat aliran serbuk tersebut. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30º biasanya bahan dapat mengalir bebas, bila sudut diam lebih besar atau sama dengan 40º biasanya daya mengalirnya kurang baik Lachman, dkk., 1994; Apeji, dkk., 2010. Tangen dari sudut diam sama dengan koefisien gesekan antara partikel-partikel, sehingga makin kasar dan tidak beraturan permukaan partikel maka makin tinggi sudut diamnya Martin, dkk., 1993. Nilai indeks tap F1 dan F2 juga memenuhi persyaratan yaitu lebih kecil dari 20. G ranul yang mengalir bebas adalah partikel yang memiliki indeks tap ≤ Universitas Sumatera Utara 44 20 Lachman, dkk., 1994. Volume ketukan dilukiskan sebagai volume dimana satuan massa suatu produk berbentuk granul berada pada kumpulan terpadat Voigt, 1994. Hasil uji preformulasi menunjukkan bahwa kedua formula mempunyai sifat alir yang baik sehingga dapat dicetak menjadi tablet. 4.7 Hasil Evaluasi Tablet 4.7.1 Hasil uji keseragaman bobot