Uji kekerasan tablet Uji friabilitas Uji Waktu Hancur

35 3.11 Evaluasi tablet 3.11.1 Pemeriksaan keseragaman bobot Penetapan keseragaman bobot dilakukan dengan cara: Diambil 20 tablet, dibersihkan dari debu, ditimbang seluruh tablet. Dihitung bobot rata-rata tiap tablet kemudian ditimbang satu persatu. Deviasi = x 100 Adapun persyaratan keseragaman bobot dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Persyaratan keseragaman bobot Bobot rata-rata Penyimpangan A B ≤ 25 mg 26 mg – 150 mg 151 mg – 300 mg Lebih dari 300 mg 15 10 7,5 5 30 20 15 10 Persyaratan tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang diterapkan pada kolom A dan tidak boleh 1 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom B Ditjen POM, 1979.

3.11.2 Uji kekerasan tablet

Alat yang digunakan adalah Strong Cobb Hardness Tester Copley. Sebuah tablet diletakkan ditengah besi penahan, kemudian alat dijalankan sehingga besi penahan menekan tablet. Kekerasan tablet dapat dilihat pada skala yang muncul di monitor. Pemeriksaan kekerasan tablet dilakukan sebanyak 5 tablet dan dihitung rata-ratanya. Syarat: kekerasan tablet 4 – 8 kg Parrot, 1971.

3.11.3 Uji friabilitas

Uji fribilitas dilakukan menggunakan alat Roche friabilator Copley. Universitas Sumatera Utara 36 Sebanyak 20 tablet ditimbang, misalkan beratnya ”a” gram. Dimasukkan kedalam alat friabilator, lalu tekan tombolnya sehingga alat berputar selama 4 menit 100 kali putaran. Tablet dikeluarkan, dibersihkan dari debu dan ditimbang beratnya, misalnya ”b” gram. Maka friabilitas adalah: F = x 100 S yarat : kehilangan bobot ≤ 0,8 Lachman, dkk., 1994; Voigt, 1994.

3.11.4 Uji Waktu Hancur

Alat yang digunakan adalah Disintegration Tester Copley. Pengujian dilakukan terhadap 5 tablet. Satu buah tablet dimasukkan kedalam masing-masing tabung dari keranjang. Digunakan air bersuhu 36-37º C sebagai media. Kemudian alat dijalankan. Waktu hancur tablet dicatat yaitu sejak tablet dinaikturunkan sampai dengan tablet hancur. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal dikasa. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut. Jika tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu per satu, kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet dengan cakram. Dengan cara pengujian ini tablet harus memenuhi syarat di atas Ditjen POM, 1979. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Sampel

Identifikasi sampel dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor terhadap tumbuhan pinang adalah jenis Areca catechu L. suku arecaceae dan tumbuhan sikkam adalah Bischofia javanica Blume suku euphorbiaceae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 55-56.

4.2 Hasil Pembuatan Selulosa Mikrokristal Pelepah Pinang SMPP

Alfa selulosa yang diperoleh dari pengolahan pelepah pinang 100 g adalah 28,91 gram atau 28,91, setelah dilanjutkan pada pembuatan selulosa mikrokristal diperoleh hasil sebesar 23,48 gram atau 81,21. Dengan demikian hasil SMPP dari bahan awal adalah 23,48. Hasil ini diperoleh setelah terjadi penghilangan beberapa zat seperti lignin, hemiselulosa dan lainnya yang terdapat dalam pelepah pinang pada saat pemurnian α-selulosa dan penghilangan sebagian bentuk amorf dari struktur selulosa setelah hidrolisis α-selulosa Ohwoavworrhua dan Adelakun, 2005 b . 4.3 Hasil Karakterisasi SMPP 4.3.1 Sifat-sifat fisikokimia SMPP Hasil sifat-sifat fisikokimia dari SMPP dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil organoleptik dari SMPP dan Avicel PH 102 yang dihasilkan yaitu keduanya berwarna putih, tidak berbau dan tidak Universitas Sumatera Utara