validitas isi. Validitas isi ini sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, melakukan diskusi dengan sesama pendidik, atau mencermati kembali substansi dari konsep yang
akan diukur. Validitas perumusan berkenaan dengan aspek-aspek dalam soal-soal tersebut betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur.
Arifin, 2012:248-249 Berdasarkan uraian di atas maka dalam validitas instrumen penelitian ini
dilakukan dengan cara mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, serta melakukan diskusi dengan guru pamong.
Realibilitas instrument dilakukan dengan uji realibilitas. Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang dibuat sudah reliabel dapat dipercaya
atau belum. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Sehingga apabila data memang benar
sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama Arikunto,1998:170.
Penelitian ini dalam melakukan realibilitas instrument menggunakan koefisien stabilitas. Koefisien stabilitas adalah jenis realibilitas yang
menggunakan teknik test and retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakan pengulangan tes pada kelompok yang sama dengan
waktu yang berbeda Arifin, 2012:259-260.
H. Teknik Analisis Data
Data penelitian ini berupa hasil pretest-posttest, observasi terhadap keaktifan siswa, dan angketkuisioner minat siswa. Analisis data dilakukan secara
kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Analisis data yang diolah terdiri dari :
1. hasil pretest-posttest 2. hasil keaktifan siswa
3. hasil angketkuisioner Hasil pretest-posttest terdiri dari :
a. setiap siklus diadakan tes untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa secara klasikal. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep dapat diketahui dari persentase hasil posttest pada tiap siklus, yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jumlah siswa yang
menjawab benarmencapai KKM ∑X dengan jumlah siswa keseluruhan
N dikalikan 100. Sutomo, 1985:36
=
∑
100
b. untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep yaitu dengan memperhitungkan gain tingkat pemahaman siswa yang dihasilkan dari
pretes dan posttest pada tiap siklus dengan menggunakan persamaan di bawah ini :
=
− −
Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan indeks gain g atau tingkat pemahaman siswa menurut klasifikasi Meltzer 2002
sebagai berikut : Tabel 6. Kriteria GainTingkat Pemahaman Siswa
Indeks Gain Interpretasi
g 0,70 Tinggi
0,30 g ≤ 0,70
Sedang G
≤ 0,30 Rendah
Hasil keaktifan siswa dianalisis berdasarkan data keaktifan siswa dengan menggunakan persentase yaitu jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikalikan 100. Jika dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut :
=
∑
100
Keterangan : Y = ketercapaian keaktifan siswa dalam
X = jumlah skor siswa N = jumlah skor maksimal
Analisis untuk mengetahui keberhasilan peningkatan keaktifan siswa dapat ditentukan dengan melihat dan menganalisis hasil lembar observasi. Penentuan
kriteria mengacu pada rumus yang dikembangkan oleh Azwar 2010:108. Rentang skor untuk masing-masing kategori dihitung sebagaimana rumus dalam
tabel 7. Tabel 7. Kategori Keaktifan Siswa
Rentang Norma Rentang Persentase
Kategori
X ≤μ-1,5σ
X ≤ 50,16
Sangat rendah μ -1,5σ X ≤ μ – 0,5σ
50,16 X ≤ 61,11
Rendah μ -0,5σ X ≤ μ + 0,5σ
61,11 X ≤ 72,21
Sedang μ -0,5σ X ≤ μ + 0,5σ
72,21 X ≤ 83,32
Baik μ +1,5σ X
83,32 X Sangat Baik
Keterangan : μ = mean ideal yang dapat dicapai instrument
= ½ skor tertinggi + skor terendah σ = standar deviasi ideal yang dapat dicapai instrument
= 16 skor tertinggi- skor terendah
X = Skor yang dicapai Hasil angketkuisioner dianalisis berdasarkan data respon siswa dengan
menggunakan satuan persentase yaitu banyaknya siswa yang menyatakan setuju dibagi seluruh siswa dikalikan 100 . Bila dituliskan dalam persamaan
matematisnya adalah sebagai berikut :
=
∑
100
Keterangan : X= jumlah siswa yang memiliki pilihan atau menjawab setuju dan sangat
setuju Y= jumlah seluruh siswa
Menurut Nurgiyantoro 2009:399, penentuan patokan dengan perhitungan persentase dapat ditentukan dengan skala pada tabel 8.
Tabel 8. Kategori Minat Siswa
Persentase Klasifikasi
85-100 Baik sekali
70-84 Baik
55-69 Cukup
40-54 Kurang
0-39 Gagal
Sumber: Nurgiyanto 2009:399 Selain menggunakan perhitungan satuan persentase, data respon siswa dianalisis
menggunakan perhitungan respon minat siswa perindividu, yaitu jumlah skor yang dicapai
∑X dibagi jumlah skor total N. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut :
=
∑
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN