Variabel Penelitian Prosedur Penelitian

tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.

B. Setting Penelitian

a. Obyek penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif tingkatan C 1 dan C 2 hasil belajar dan minat dari masing-masing siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun 20122013. b. Subyek penelitian ini difokuskan pada kelas VIII A, yang mana kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Tahun 20122013 terdiri dari dua kelas. Pemilihan subjek penelitian ini dengan alasan karena terdapat masalah kurangnya tingkat pemahaman dan minat siswa kelas VIII A dibandingkan dengan kelas VIII B. c. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamatkan di Jl. Yogya - Solo Km. 14 Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman 55571. d. Waktu penelitian untuk kegiatan penelitian ini adalah bulan November 2012. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai refleksi penelitian.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu : 1. variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT Team Games Tournament. 2. variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif C 1 dan C 2 dan minat siswa pada materi sistem peredaran darah manusia. 3. variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat konstan oleh peneliti sebagai usaha untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lain selain variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel kontrol pada penelitian ini adalah kondisi ruang belajar, materi pembelajaran, guru, soal pretest dan posttest menggunakan soal yang sama.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti meliputi siklus I sampai siklus II masing-masing siklus dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interprestasi, serta analisis dan refleksi secara umum masing-masing siklus melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan siklus adalah sebagai berikut: a. planning b. acting c. observing d. reflecting Planning pada siklus I berupa perencanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. penetapan indikator ketercapaian. Indikator kinerja ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang telah ditetapkan; b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan langkah-langkah pembelajaran team games tournament TGT; c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa LKS, instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan; b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai berikut: a guru membuka proses belajar mengajar, b menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan memberikan apersepsi, c menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, d guru memberikan pretest kepada siswa, e guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games tournament, f memulai tahap-tahap metode team games tournament : 1 presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament, 2 membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa, 3 di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi, 4 siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, 5 siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda, 6 siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game berlangsung, 7 tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan, g evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa, h mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya, i guru menutup kegiatan proses belajar mengajar. Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi : a. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar, b. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar, c. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer. Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan sebagai bahan menganalisis dan refleksi. Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. Planning pada siklus II berupa perencanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. penetapan indikator ketercapaian. Indikator kinerja ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dengan tujuan untuk melihat perbedaan kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan tindakan. Selain itu untuk membatasi berakhirnya tindakan yang dilaksanakan, yaitu setelah mencapai indikator kinerja ketercapaian yang telah ditetapkan; b. peneliti menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan langkah-langkah pembelajaran team games tournament TGT; c. peneliti menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa LKS, instrumen dan pedoman penilaian tes, serta lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Acting dalam kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan; b. skenario pelaksanaan penerapan team games tournament adalah sebagai berikut: a guru membuka proses belajar mengajar, b menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan memberikan apersepsi, c menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, d guru memberikan pretest kepada siswa, e guru menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada materi sistem peredaran darah manusia ini adalah metode team games tournament, f memulai tahap-tahap metode team games tournament : 1 presentasi kelas berupa diskusi kelas yang dipimpin oleh guru dengan materi difokuskan pada unit TGT sehingga para siswa menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena materi yang disampaikan membantu mereka dalam mengerjakan LKS dan soal-soal turnament, 2 membagi siswa ke dalam 7 tim yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa, 3 di dalam kelompok siswa mengerjakan LKS, berdiskusi, mencari dan menggali informasi materi sistem peredaran darah manusia serta saling membantu satu dengan yang lainnya dalam memahami materi, 4 siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, 5 siswa melakukan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda, 6 siswa melakukan turnament. Turnament adalah struktur dimana game berlangsung, 7 tim yang memiliki skor tertinggi diberikan penghargaan, g evalusi pembelajaran dengan tes tertulis, tes tertulis dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay. Tes tertulis berfungsi untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa, h membimbing siswa membuat kesimpulan dengan menggunakan kata- kata sendiri, i mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajarnya, j guru menutup kegiatan proses belajar mengajar. Observing dalam tahapan ini peneliti dan observer mengadakan pemantauan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran di mana tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan, sehingga keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal-hal yang diobservasi meliputi : d. kondisi atau suasana belajar pada saat proses belajar mengajar, e. tingkat pemahaman dan keaktifan siswa saat proses belajar mengajar, f. minat belajar siswa pada saat proses belajar mengajar. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, di mana peneliti berada dalam lokasi penelitian dan berperan aktif. Peneliti mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran Biologi secara langsung yang dibantu oleh observer. Penelitian menggunakan observasi terstruktur yaitu melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan catatan lapangan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian tindakan berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan sebagai bahan menganalisis dan refleksi. Reflecting dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi siklus I dan diinterpretasikan sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam melakukan refleksi, peneliti harus bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator. Kemudian peneliti dengan guru sebagai kolaborator mengadakan diskusi untuk penentuan langkah-langkah untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. Bagan 2. Alur Kerja Penelitian Siklus I dan Siklus II Identifikasi Masalah Perencanaan Tindakan 1. TGT, meliputi :  Pretest  Presentasi kelas yang dipimpin oleh guruguru menjelaskan materi  Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk mengerjakan LKS tidak diberikan dasar teori  Presentasi hasil diskusi tim  Game turnament  Posttest Observasi dengan lembar observasi Evaluasi Refleksi Pemahaman dan minat siswa Perencanaan Tindakan 2. TGT, meliputi :  Pretest  Presentasi kelas yang dipimpin oleh guruguru menjelaskan materi  Diskusi kelompok, siswa dibagi menjadi 9 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang untuk mengerjakan LKS diberikan dasar teori  Presentasi hasil diskusi tim  Game turnament  Posttest  Pengisian angket Observasi dengan lembar observasi dan angket siswa Evaluasi Refleksi Pemahaman dan minat siswa Seluruhnya sesuai waktu yang direncanakan

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar biologi materi sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia

0 4 239

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12