Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

itu sebagai implikasi tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. ii. Teknik penilaian kompetensi keterampilan Menurut Kunandar 2014:263 Kompetensi keterampilan dapat dinilai melalui 1 kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompotensi tertentu menggunakan tes praktik unjuk kerja dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan observasi, 2 proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, 3 penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen kumpulan portofolio dan penilaian produk dengan menggunakan instrumen lembar penilaian penilaian produk. Instumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik.

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Model pembelajaran disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Joyce Weil dalam Rusman,2013: 133 berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu disusun suatu perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perangkat pembelajaran perlu disusun dan dikembangakan sebaik mungkin. Menurut Sudjana dalam Trianto, 2010:81 untuk melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran dibutuhkan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Ada beberapa model pengembangan pengajaran yaitu model Dick-Carey, Model Four-D, dan Model Kemp. Dalam penelitian ini, model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model Kemp. Kemp mengatakan dalam Trianto, 2010:81 bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Setiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp: Gambar 2. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran Instructional Problems Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum. b. Analisis siswa Learning Characteristics Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1 Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto, 2010:83 mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran.2 Karakteristik peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto, 2010:83 analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliputi karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas Task Analysis Kemp mengatakan dalam Trianto 2010:83 bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPPTH dan Lembar Kegiatan Siswa LKS. d. Merumuskan Indikator Intructional Objectives Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Uratan Isi Content Sequencing Menurut Kemp 2011:16-17 urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran . f. Strategi Pembelajaran Instructional Strategy Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan. g. Cara penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran Instructional Delivery Menurut Kemp 2011:16-17 menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi Evaluation Instrument Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasan indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Instructional Resourche Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuan analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai apresiasi, serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j. Pelayanan Pendukung Support Services Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan. k. Evaluasi formatif Formative Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat dihindari. l. Evaluasi Sumatif Summarative Evaluation Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran Revision Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas. Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik. Perangkat pembelajaran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Silabus 1 Pengertian Silabus Menurut, Daryanto 2014:6 silabus disusun berdasarkanstandar isi, yang didalamnya berisikanIdentitas mata pelajaran, Standar kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, Indikator, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan penilaian. , sedangkan menurut Fadlillah 2014:135 silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran , penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Lebih lanjut Fadlillah menyatakan silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, silabus digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan adanya silabus, seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana ia akan melakasanakan pembelajaran yang baik, efektif dan efisien sehingga apa yang menjadi standar kompetensi kelulusan yang ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal. 2 Prinsip Pengembangan Silabus Menurut Daryanto 2014:8 ada sembilan prinsip pengembangan silabus yakni sebagai berikut: 1 Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 2 Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkatan perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,dan spiritual peserta didik. 3 Sistematis Komponen-komponen silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4 Konsisten Ada hubungan yang konsisten ajeg, taat asas antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5 Memadai Cakupan indikator , materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian cukup utuk menunjang pencapaian kompetensi dasar . 6 Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan pristiwa yang terjadi. 7 Feksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu materi ajar harus ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksud agar kehidupan peserta didik tidak tercabut dari lingkungannya. 8 Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi kognitif, afektif, psikomotorik 9 Desentralisasi Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing atau bahkan sekolah masing-masing. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Menurut Kemendikbud 2013:9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. Sedangkan Daryanto, 2014: 88 menyatakan pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalam belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Menurut Majid 2014:126 komponen dan langkah pengembangan RRP terdiri atas: 1 Mencantumkan identitas Identitas meliputi: Sekolah, KelasSemester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Alokasi Waktu. 2 Mencatumkan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi yang bersifat operasional yang ditargetkandicapai dalam RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk pernyataan yang operasional. Dengan demikian, jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak daripada indikator. Tujuan pembelajaran mengandung unsur audeince A, behavior B, condition C, dan degree D. Audience A adalah peserta didik yang menjadi subjek tujuan pembelajaran tersebut. Behavior B merupakan kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur. Condition C merupakan situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan. Degree D merupakan standar yang harus dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah mencapi tujuan. 3 Mencantumkan Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah meteri yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah bahwa materi dalam RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP harus dikembangkan secara terperinci bahkan jika perlu guru dapat mengembangkannya melalui buku siswa. 4 Mencantumkan ModelMetode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran. Penetapan ini diambil bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau strategi yang dipilih. Selain itu, pemilihan metodependekatan bergantung pada jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Ingatlah, tidak ada satu metode pun yang dapat digunakan untuk mengajarkan semua materi. 5 Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat pendahuluankegiatan awal,kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan. Akan tetapi, di mungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan sintaks yang sesuai dengan modelnya. Selain itu, apabila kegiatan disiapkan untuk lebih dari satu kali pertemuan, hendaknya diperjelas pertemuan ke- 1 dan pertemuan ke-2 atau seterusnya. 6 Mencantumkan MediaAlatBahansumber Pembelajaran Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat dalam silabus. Jika memungkinkan, dalam suatu perencanaan disiapkan media, alatbahan, dan sumber belajar. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi, penyusun harus pengeksplisitkan secara jelas: a media, b alatbahan, dan c sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan sumber belajar. 7 Mencantumkan Penilaian Penilaian dijabarkan atas jenisteknik penilaian, bentuk instrumen, dan istrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matriks horizontal maupun vertikal. Dalam penilaian hendaknya dicantumkan : teknikjenis, bentuk instrumen dan instrumen, kunci jawabanrambu- rambujawaban dan pedoman penskorannya. c. Lembar kerja siswa LKS Dalam Ahmadi 2014:251 dijelaskan secara lengkap mengenai lembar kegiatan siswa pembelajaran tematik integratif antara lain sebagai berikut: 1 Manfaat LKS a Mengaktifkan siswa b Membantu siswa menemukan dan mengembangkan konsep c Melatih siswa menemukan konsep d Menjadi alternatif cara pengajian materi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, serta memotifasi siswa. 2 Bahan pertimbangan penulisan LKS a Mengacu pada kurikulum b Mendorong siswa untuk belajar dan bekerja c Bahasa yang digunakan mudah dipahami d Tidak dikembangkan untuk menguji konsep-konsep yang sudah diuji guru dengan cara duplikasi. 3 Persyaratan pengembangan LKS a. Persyaratan pedagogik: lembaran LKS harus mengikuti azas-azas pembelajaran yang efektif, seperti memberi tekanan pada proses penemuan konsep atau sebagai petunjuk mencari tau dan mempertimbangkan perbedaan individu, sehingga LKS menggunakan berbagai strategi. b. Persyaratan konstruksi: menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, menggunakan struktur kalimat yang sederhana, pendek, dan jelas tidak berbelit-belit, memiliki tata urutan yang sistematik, memiliki tujuan belajar yang jelas, memiliki identitas untuk memudahkan pengadministrasian. c. Persyaratan teknis: mencakup tulisan, gambar, dan tampilan. d. Teknik dan Instrument Penilaian Menurut Permendikbud, nomor 66 tahun 2013 tentang Standar penilaian pendidikan Standar penilaian pendidikanteknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut: 1 Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. a Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. b Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. c Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. d Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. 2 Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. a Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. b Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. c Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah danatau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. 3 Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. b. Projek adalah tugas-tugas belajar learning tasks yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, danatau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Menurut Majid 2014:265 mengatakan bahwa dalam menyusun istrumen penialaian tertulis perlu dipertimbangkan hal – hal berikut: 1 Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan; 2 Konstruksi, misalnya rumusan soal pertanyaan harus jelas dan tegas 3 Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan katakalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. 4 Kaidah penulisan harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian.

B. Penelitian yang Relevan