10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Menurut Oemar Hamalik 1983:21 belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Apabila pengalaman dan latihan tersebut dilakukan secara teratur maka dapat
mengakibatkan suatu kebiasaan. Selain itu, menurut Muhibbin Syah 2002:68 belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang
timbul akibat kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagi proses belajar. Selanjutnya, menurut Mulyati 2005:5
belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-
pengulangan serta perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Latihan dan pengulangan tersebut harus merupakan suatu hal yang positif
sehingga dapat menjadi kebiasaan yang positif pula. Jadi, belajar merupakan usaha sadar dan sengaja individu dalam rangka
meningkatkanperubahan diri ke arah yang lebih baik melalui pengalaman dan latihan yang berulang-ulang.
B. Tahap-tahap Proses Belajar
Menurut Muhibbin Syah 2002:109 proses belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi
dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
Menurut Bruner dalam Muhibbin Syah 2002:109, ada tiga tahapan proses belajar siswa yaitu:
1. Tahap Informasi
Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang
dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sediri, ada pula yang berfungsi menambah,
memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.
2. Tahap Transformasi
Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang konseptual supaya
kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai
dengan bimbingan guru yang diharapkan kompoten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran materi
tertentu.
3. Tahap Evaluasi
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan dapat dimanfaatkan untuk
memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.
C. Pengertian Kesulitan Belajar