Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal

D. Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal

Hurlock 1978 mengemukakan bahwa anak yang berada pada masa kanak-kanak awal adalah anak dengan rentang usia dua sampai enam tahun. Pada masa ini anak disebut juga berada pada masa prasekolah. Sependapat dengan Hurlock, Bukatko 2008 juga mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal adalah anak-anak dengan usia dua hingga enam tahun. Menurut Hurlock 1978, masa pada tahun-tahun awal kehidupan merupakan saat kritis bagi perkembangan anak. Erikson dalam Hurlock, 1978 menarik kesimpulan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia. Erikson dalam Hurlock, 1978 juga menerangkan bahwa apa yang akan dipelajari oleh seorang anak bergantung kepada bagaimana orang tua memenuhi kebutuhan anak akan makanan, perhatian, dan cinta kasih. Bijou dalam Hurlock, 1978 menyimpulkan bahwa pada tahun-tahun awal kehidupan atau masa prasekolah adalah tahap paling penting dari seluruh tahapan perkembangan manusia. Tidak dipungkiri lagi bahwa periode ini adalah periode dimana dasar struktur perilaku kompleks yang dibangun sepanjang kehidupan anak. White dalam Hurlock, 1978 mengemukakan bahwa pada masa prasekolah, dua tahun pertama adalah penting dalam meletakkan pola untuk penyesuaian pribadi dan sosial anak. Memberi kehidupan sosial yang kaya pada anak adalah hal yang dapat dilakukan guna menjamin pikiran baik pada anak. Penyesuaian pribadi dan sosial anak dapat ditanamkan melalui komunikasi antara orang tua dan anak. Berdasarkan pendapat tokoh-tokoh perkembangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masa kanak-kanak awal adalah masa ketika anak-anak berada pada rentang usia dua hingga enam tahun dimana merupakan tahap paling penting dari seluruh tahap perkembangan manusia. Masa kanak-kanak awal merupakan gambaran awal manusia dan merupakan periode dasar peletakkan struktur perilaku kompleks dalam penyesuaian pribadi dan sosial di masa mendatang. 1. Karakteristik Perkembangan a. Perkembangan Fisik Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan fisik terjadi lebih cepat dibandingkan pada masa bayi. Anak yang berada pada masa anak-anak awal mengalami pertumbuhan yang pesat. Mereka menalami peningkatan berat badan dan juga tinggi badan. Selain itu, ukuran otak mereka telah mencapai 80 dari ukuran otak orang dewasa Bukatko, 2008. Perkembangan motorik kasar dan halus juga meningkat pada masa ini. Anak-anak telah mampu berjalan tanpa bantuan orang lain, mampu mengendalikan keseimbangan, mampu mengendarai sepeda roda tiga, mampu menangkap, melempar, dan menendang bola Meggitt; 2013, Bukatko; 2008. b. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognisi pada masa kanak-kanak awal tidak terlepas dari teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Menurut teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dalam Bukatko, 2008, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap praoperasional kongkrit. Pada tahap ini mereka mampu berpikir tentang hal kemarin dan akan datang yang mampu membantu mereka dalam menggunakan bahasa. Menurut Piaget dalam Bukatko, 2008 : 278, bahasa tidak akan mampu berkembang tanpa karakteristik pemikiran pada tahap ini. Anak harus memiliki kemampuan kognitif secara umum untuk menggunakan suatu hal sebelum hal yang lain untuk memungkinkan anak dalam menggunakan kata-kata untuk menunjukkan suatu objek, kejadian, dan suatu hubungan. c. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Menurut Meggit 2013, perkembangan bicara dan komunikasi berkembang sangat cepat pada masa ini. Anak pada masa kanak-kanak awal telah mengenal berbagai kosakata dan mampu berbicara dengan kalimat yang utuh yang terdiri atas kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Pada masa ini, anak-anak berusaha untuk mengungkapkan pemikiran mereka walaupun kata-kata yang diucapkan tidak lengkap. Hal ini dikarenakan mereka berpikir lebih cepat dari menggerakkan mulut untuk mengucapkan apa yang mereka inginkan. Meggitt 2013 juga mengungkapkan bahwa orang tua diharapkan untuk memperlihatkan ketertarikan dan memberi respon atas apa yang telah diungkapkan oleh anak. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi perkembangan bahasa dan komunikasi anak. Vygotsky 1978 mengungkapkan bahwa pada masa kanak- kanak, anak-anak mulai belajar berbicara dan berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Mereka berbicara untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas mereka. Anak-anak berbicara tidak hanya tentang apa yang mereka lakukan, melainkan sebagai bagian dari fungsi psikologis yang lebih kompleks. Pembicaraan mereka terarah terhadap solusi dari masalah mereka. Menurut Vygotsky 1978, anak- anak menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan berbicara dan berkomunikasi. d. Perkembangan Emosi Pada masa kanak-anak kawal, anak-anak mulai memahami perasaan dan juga emosi yang mereka alami Bukatko; 2008, Santrock; 2007. Emosi yang pertama kali muncul pada masa ini adalah bangga, malu, dan rasa bersalah Santrock; 2007. Ekspresi dari emosi-emosi ini menunjukkan bahwa anak sudah mulai memahami peraturan dan norma sosial disekitarnya untuk menilai diri mereka sendiri. Bukatko 2008 mengungkapkan bahwa pada tahun kedua, anak mulai memahami dirinya dan hubungannya dengan lingkup sosialnya. Campos Lewis dalam Bukatko, 2008 : 309 menyatakan bahwa anak-anak mulai menyadari emosi yang mereka alami dan hubungannya dengan orang lain. Emosi yang berhubungan dengan orang lain diantaranya perasaan bersalah, iri, malu, dan bangga Lewis dalam Santrock, 2007 e. Perkembangan Sosial Hurlock 1978 mengungkapkan bahwa anak-anak pada masa kanak-kanak awal mulai mengenal lingkungan disekitarnya. Mereka mulai memiliki teman-teman baru di lingkungan mereka. Seiring dengan itu, minat sosial mereka terhadap teman sebayanya semakin kuat. Anak-anak mulai menginginkan kebebasan dan mulai melawan otoritas orang dewasa. Meski demikian, anak-anak juga berusaha untuk memperoleh perhatian dan penerimaan dari orang dewasa khususnya orang tua mereka. Apabila mereka telah memperoleh kepuasan terhadap hubungan mereka dengan orang tua, mereka akan tetap berusaha untuk menjalin hubungan yang bersahabat dengan keluarga terutama orang tua mereka. Berhubungan perilaku sosial anak dalam bergaul dengan teman-temannya, perlu ditinjau perihal landasan yang diletakkan pada masa anak-anak awal mengenai cara berkomunikasi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hal ini untuk melihat perkembangan perilaku sosial anak selanjutnya mengarah pada perilaku sosial atau tidak sosial Hurlock, 1978. Pengalaman sosial pada anak meliputi kemampuan anak dalam berprilaku sesuai dengan tuntutan sosial Hurlock, 1978. Perkembangan sosial berjalan seiring dengan berkembangnya kemampuan komunikasi pada anak. Seiring dengan perkembangan emosinya, anak-anak ini telah mampu mengkomunikasikan perasaan dan pikiran-pikiran mereka terhadap orang lain Santrock, 2007; Bukatko, 2008. Komunikasi penting dibangun pada masa awal kehidupan anak karena menentukan kemampuan sosialisasi anak di masa mendatang Hurlock, 1978. Selain itu, pada masa kanak-kanak awal, lingkungan keluarga merupakan agen sosialisasi yang terpenting bagi anak Hurlock, 1978 : 252. Meggit 2013 mengungkapkan bahwa anak-anak pada masa ini telah mampu mengekspresikan diri mereka melalui kata-kata. Mereka mulai memahami apa yang dirasakan oleh orang lain dan mengambil bagian untuk membantu atau terlibat dengan orang lain. Anak-anak juga telah mampu mendebat, menbantah, dan menunjukkan sikap agresi mereka. Pada masa ini, anak-anak telah menunjukkan ketertarikan mereka terhadap orang disekitarnya serta mulai belajar untuk meniru orang lain atau teman-temannya. Akan tetapi, anak-anak pada masa ini juga sangat memerlukan perhatian dari keluarganya khususnya orang tua mereka.

E. Dinamika Hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone pada

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL

1 35 21

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja.

0 5 12

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja.

0 2 16

Hubungan antara Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orang Tua dan Intensitas Komunikasi Interpersonal dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Difabel.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA Hubungan Antara Kulaitas Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Kepercayanaan Diri PAda Siswa Sekolah Modelling.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA ANAK DENGAN PENGENDALIAN DORONGAN SEKSUAL Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Orang Tua Anak dengan Pengendalian Dorongan Seksual Sebelum Menikah Pada Remaja.

0 2 14

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 6

Daftar Pustaka Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 4

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 16