Hubungan Interpersonal Remaja Dengan Teman Sebaya

4. Hubungan Interpersonal Remaja Dengan Teman Sebaya

Sekolah bagi remaja merupakan tempat untuk melakukan hubungan interpersonal. Relasi yang dibentuk remaja di lingkungan sekolah adalah dengan teman-teman sekolahnya sendiri, dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Teman-teman inilah yang biasa disebut teman sebaya atau peers Santrock, 2003. Bagi remaja, hubungan interpersonal dengan teman sebaya merupakan salah satu bagian besar dalam perkembangannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Condry, Simon, dan Bronffenbrenner, selama 1 minggu remaja baik laki-laki maupung perempuan menghabiskan waktu 2 kali lebih banyak dengan teman sebaya daripada dengan orangtua Santrock, 2003. Bersama- sama dengan teman sebaya, remaja banyak menghabiskan waktu dalam melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Bahkan hubungan interpersonal yang dilakukan remaja bersama dengan teman sebaya tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah saja, melainkan juga terjadi di luar lingkungan sekolah. Dalam melakukan hubungan interpersonal dengan teman sebaya, remaja juga menghadapi permasalahan-permasalahan. Masalah yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh dari teman sebaya, perubahan perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalamseleksi persahabatan, serta nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial Santrock, 2003. Meskipun teman sebaya merupakan bagian penting dalam perkembangan remaja, namun teman sebaya itu juga dirasakan memberi pengaruh yang kurang baik bagi remaja. Beberapa ahli teori menekankan pengaruh negatif dari teman sebaya bagi perkembangan remaja, misalnya seperti ditolak atau tidak diperhatikan oleh teman sebaya dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan Santrock, 2003. Oleh sebab itu pencetus stress terbesar pada remaja, khususnya remaja awal adalah masalah sosial yang berhubungan dengan persahabatan atau hubungan interpersonal dengan teman sebaya Santrock, 2003.

D. Les Musik Klasik 1. Pengertian Musik Klasik

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STRATEGY EMOTION FOCUSED COPING DAN AGGRESSIVE DRIVING PADA REMAJA

5 16 70

KECERDASAN EMOSI PADA REMAJA YANG MENGIKUTI LES MUSIK DI WILAYAH SEMARANG BARAT

0 6 120

PERBEDAAN PEMAHAMAN MORAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSKUL ROHIS DAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Pemahaman Moral Antara Siswa Yang Mengikuti Ekskul Rohis dan Yang Tidak Mengikuti Ekskul Rohis.

0 3 17

PERBEDAAN PEMAHAMAN MORAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSKUL ROHIS DAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Pemahaman Moral Antara Siswa Yang Mengikuti Ekskul Rohis dan Yang Tidak Mengikuti Ekskul Rohis.

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Pemahaman Moral Antara Siswa Yang Mengikuti Ekskul Rohis dan Yang Tidak Mengikuti Ekskul Rohis.

0 2 10

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS X YANG MENGIKUTI DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas X Yang Mengikuti Dengan Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Dalam Menghadapi Ujian Semester Di SMA N 1 Gubug.

0 1 14

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN IKAN KOMET YANG DIPERDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN MUSIK ROCK.

1 1 27

Perbedaan Prestasi Belajar Antara Siswa Yang Mengikuti Les Privat Dan Siswa Yang Mengikuti Les Kelompok Pada Siswa-Siswi Kelas III,IV Dan V SDK STELLA MARIS Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

PERBEDAAN PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI ANTARA REMAJA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DI SMA 1 SEWON

0 0 10

PERBEDAAN EMOTION FOCUSED COPING DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTARA REMAJA YANG MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK DAN YANG TIDAK MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikol

0 0 161