Penentuan efek antistres Tata Cara Penelitian
jumlah kandungan zat aktif yang optimal. Daun pandan wangi seharusnya dipetik pada waktu pagi hari sebelum sinar matahari menguapkan sebagian linalool
Anonim, 2008, tetapi karena pada pelaksanaannya daun pandan wangi dipanen pada waktu sore hari maka rendemen linalool yang didapat akan menurun.
Sebagian linalool masih dapat tertahan di dalam daun karena daun pandan wangi memiliki struktur yang kaku dan permukaan yang mengkilap sehingga dapat
menghambat proses penguapan. Daun yang diperoleh dicuci dengan air mengalir yang dimaksudkan untuk
menghilangkan debu atau kotoran yang melekat. Setelah dicuci, daun dikeringkan di bawah sinar matahari langsung dengan ditutupi kain hitam, kemudian daun
dipanaskan di dalam oven dengan suhu 70ÂșC selama 30 menit. Pengeringan bertujuan untuk menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri serta menghambat
kerja enzim tanaman yang dapat menimbulkan perubahan kimiawi, selain itu juga bertujuan untuk merusak membran sel sehingga permeabilitas sel terhadap zat
aktif yang akan diekstrak menjadi lebih besar. Kain hitam yang digunakan berfungsi untuk menyerap sinar ultra violet karena sinar ultra violet dapat merusak
kandungan zat aktif tanaman, selain itu karena warna hitam menyerap semua cahaya maka panas yang didapat tanaman akan cukup. Pengeringan dengan oven
dilakukan untuk memastikan sisa-sisa kandungan air di dalam daun telah menguap. Proses pengeringan ini sebenarnya juga dapat menurunkan rendemen
linalool yang diperoleh karena linalool akan ikut menguap, tetapi proses ini penting karena proses ekstraksi daun pandan wangi tidak dapat langsung
dilakukan. Daun pandan wangi yang telah dipanen masih harus mengalami proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyimpanan sehingga dikhawatirkan daun pandan wangi akan rusak selama masa tersebut bila tidak dikeringkan.
Daun yang sudah kering kemudian diserbuk dengan blender dan diayak menggunakan ayakan tepung. Proses penyerbukan bertujuan untuk memperkecil
ukuran partikel sehingga meningkatkan luas permukaan kontak dengan cairan penyari, sementara pengayakan dimaksudkan agar ukuran partikel yang didapat
lebih seragam dan dengan demikian aliran cairan penyari di dalam perkolator menjadi teratur.
Serbuk yang akan diekstraksi direndam terlebih dahulu selama 24 jam dalam etanol 70, hal ini bertujuan untuk membasahi sel-sel daun dengan cairan
penyari sehingga zat aktif yang terkandung dalam daun pandan wangi menjadi lebih mudah tertarik pada proses perkolasi berikutnya. Serbuk yang telah terbasahi
kemudian dipindahkan ke dalam perkolator sedikit demi sedikit sambil tiap kali ditekan-tekan agar pengisian padat merata. Jika pengisian tidak merata maka
proses ekstraksi tidak berjalan dengan efisien sebab cairan penyari akan bergerak turun ke bawah dengan mencari jalan yang paling sedikit hambatannya.
Beberapa tetes perkolat pertama digunakan sebagai pembilas kertas saring dan perkolator agar kontaminan tidak ikut tercampur dalam keseluruhan ekstrak
yang akan didapat, selanjutnya perkolat dibiarkan menetes dengan kecepatan sekitar 25 tetes tiap menit. Kecepatan yang digunakan harus optimal karena jika
kecepatan mengalir terlalu cepat maka proses ekstraksi tidak berjalan dengan maksimal, sementara jika kecepatan mengalir terlalu lambat maka akan
kehilangan efisiensi waktu. Selapis cairan penyari di atas serbuk harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipertahankan agar proses ekstraksi berjalan terus-menerus. Proses ekstraksi dihentikan jika perkolat yang menetes tampak hampir jernih karena diasumsikan
seluruh kandungan zat aktif di dalam serbuk telah terekstraksi. Perkolasi dipilih sebagai metode ekstraksi dalam penelitian ini karena
metode yang dilakukan relatif mudah, dan hampir seluruh kandungan zat aktif dapat terekstraksi karena cairan penyari yang digunakan selalu baru sehingga
tidak berada dalam kondisi jenuh. Prinsip dari metode perkolasi adalah cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk dan akan melarutkan zat aktif
yang terkandung dalam sel yang dilaluinya. Cairan penyari akan bergerak ke bawah karena adanya gaya gravitasi, gaya beratnya sendiri, dan gaya tekan cairan
penyari di atasnya dikurangi dengan gaya kapiler yang cenderung akan menahan. Pelarut yang digunakan adalah etanol 70 yang berarti mengandung 70
etanol absolut dan 30 air. Konsentrasi ini dipilih agar zat aktif yang terlarut dalam etanol dapat terekstraksi dengan baik dan zat aktif yang lebih terlarut dalam
air juga dapat terekstraksi. Etanol digunakan sebagai cairan penyari dalam penelitian ini dikarenakan beberapa sebab, antara lain etanol merupakan pelarut
yang universal dan diijinkan penggunaannya dalam makanan, selain itu etanol mempunyai sifat dapat menghambat pertumbuhan kapang dan kuman, dapat
bercampur dengan air dalam segala perbandingan, dan panas yang diperlukan untuk pemekatan juga lebih sedikit.
Perkolat yang didapat kemudian dipekatkan untuk menghilangkan cairan penyari, dilakukan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator. Kelebihan
penggunaan vacuum rotary evaporator jika dibandingkan alat pemekat lain seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI