Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
129
Di dalam proses melarut tentunya terjadi pemecahan ukuran partikel zat terlarut dan terjadi interaksi antara zat
partikel terlarut dengan partikel pelarutnya. Apakah partikel memiliki muatan. Atas dasar sifat kelistrikannya
kita larutan menjadi dua bagian yaitu larutan elektrolit dan larutan nonLelektrolit.
8.1.1. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Pada tahun 1887, seorang ahli kimia dari Swedia Svante August Arrhenius berhasil melakukan pengamatan
terhadap sifat listrik larutan. Dia menyatakan bahwa larutan dapat menghantarkan arus listrik jika larutan
tersebut mengandung partikelLpartikel yang bermuatan listrik ionLion dan bergerak bebas didalam larutannya.
Pembuktian adanya larutan elektrolit dapat kita lakukan dengan percobaan sederhan. Persiapkan larutan garam
dapur NaCl, asam cuka dapur CH
3
COOH, larutan gula C
12
H
22
O
11
dan larutan alkohol C
2
H
5
OH etanol, larutan ini mudah kita sediakan, kemudian kita tuang kedalam beker
gelas.
8.1.2. Derajat Ionisasi {
Persiapkan juga peralatannya yaitu bola lampu kecil, kabel, batangan logam besi atau tembaga, selanjutnya dirangkai
seperti Gambar 8.2
Jika kita lakukan pengamatan, dan hasil pengamatan disederhanakan seperti Table 8.1 di bawah ini :
Tabel 8.1. Pengamatan daya hantar listrik pada larutan
Senyawa Rumus
Lampu menyala
Lampu tidak menyala
Garam dapur
NaCl
Asam cuka CH
3
COOH
Gula C
12
H
22
O
11
Alkohol
etanol C
2
H
5
OH
Dari hasil pengamatan percobaan dapat disimpulkan bahwa larutan dapat dibagi menjadi dua bagian. Larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik adalah larutan elektrolit.
Sedangkan larutan
yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik adalah larutan nonLelektrolit,
dan kita simpulkan pada Tabel 8.2. Gambar 8.2. Rangkaian
peralatan untuk uji sifat daya hantar listrik larutan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
130
Percobaan berikutnya dapat kita lakukan terhadap beberapa larutan elektrolit misalnya, larutan natrium
klorida NaCl, tembaga II sulfat CuSO4, asam nitrat HNO
3
, asam cuka CH
3
COOH, asam oksalat C
2
H
2
O
4
dan asam sitrat C
6
H
8
O
7
. Dengan cara yang sama dengan percobaan diatas, hasil
pengamatan disederhanakan dalam Tabel 8.3 dibawah ini. Tabel 8.3. Pengamatan daya hantar terhadap beberapa
larutan elektrolit
Larutan Nyala lampu
Terang Kurang terang
NaCl
CuSO4
HNO
3
CH
3
COOH
C
2
H
2
O
4
C
6
H
8
O
7
Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat dua larutan
elektrolit yaitu larutan elektrolit kuat dan lemah yang ditunjukkan dengan nyala lampu, Lihat Tabel 8.4.
Kuat lemahnya larutan elektrolit sangat ditentukan oleh partikelLpartikel bermuatan di dalam larutan elektrolit.
Larutan elektrolit akan mengalami ionisasi, dimana zat terlarutnya terurai menjadi ion positif dan negatif, dengan
adanya muatan listrik inilah yang menyebabkan larutan memiliki daya hantar listriknya.
Proses ionisasi memegan peranan untuk menunjukkan kemapuan daya hantarnya, semakin banyak zat yang
terionisasi semakin kuat daya hantarnya. Demikian pula sebaliknya semakin sulit terionisasi semakin lemah daya
hantar listriknya.
Kekuatan ionisasi suatu larutan diukur dengan derajat ionisasi dan dapat disederhanakan dalam persamaan
dibawah ini:
Untuk larutan elektrolit besarnya harga 0 { 1, untuk larutan nonLelektrolit maka nilai { = 0.
Tabel 8.2. Contoh larutan yang bersifat elektrolit dan nonL
elektrolit
No Elektrolit
Non Elektrolit
1 NaCl
C
12
H
22
O
11
2 CH
3
COOH C
2
H
5
OH
Tabel 8.4. Dua jenis larutan elektrolit, yaitu elektrolit kuat
dan elektrolit lemah
Elektrolit kuat
Elektrolit lemah
NaCl CH
3
COOH CuSO4
C
2
H
2
O
4
HNO
3
C
6
H
8
O
7
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
131
Dengan ukuran derajat ionisasi untuk larutan elektrolit memiliki jarak yang cukup besar, sehingga diperlukan
pembatasan larutan elektrolit dan dibuat istilah larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Untuk
elektrolit kuat harga { = 1, sedangkan elektrolit lemah harga derajat ionisasinya, 0 { 1. Untuk mempermudah
kekuatan elektrolit skala derajat ionisasi pada Gambar 3.3.
8.2. Konsentrasi Larutan