a A ĺ n B

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 208

11.1.2. Jumlah partikel larutan elektrolit dan non elektrolit

Sebelum kita bahas kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, terlebih dahulu kita bedakan Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dalam kaitannya kandungan partikelnya.Kedua larutan ini walaupun memiliki konsentrasi larutan yang sama, namun memiliki jumlah partikel yang berbeda. Hal ini disebabkan karena larutan elektrolit terurai menjadi ionLion sedangkan larutan non elektrolit tidak terionisasi. Untuk larutan non elektrolit, tidak terionisasi C 6 H 12 O 6  C 6 H 12 O 6 Hanya melarut dan terpecah menjadi partikelL partikel yang lebih kecil. Sedangkan larutan elektrolit, mengalami ionisasi seperti: HCl  H + + Cl L Pada kasus HCl merupakan elektrolit kuat, sehingga semua terionisasi, jika elektrolit tersebut hanya terionisasi sebagian, maka perlu cara lain untuk melihat banyaknya partikel yang terionisasi seperti yang disajikan pada bagan 11.3.

11.1.3. Kenaikan titik didih

Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi molal dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Hasil eksperimen ini disederhanakan dalam Gambar 11.4. Roult menyederhanakan ke dalam persamaan T b = k b . m T b = kenaikan titik didih larutan k b = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut m = molal larutan mol100 gram pelarut Perubahan titik didih atau –T b merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan : T b = T b – T b Bagan 11.3. Jumlah partikel yang terjadi pada proses ionisasi sebagian Jika reaksi ionisasi dengan derajat ionisasi

D. a A ĺ n B

Zat A mula-mula : a mol Zat A yang terurai : a D mol Zat A yang tersisa : a - a D mol : a 1- D mol Zat B yang terbentuk : n a D mol Jumlah mol sesudah ionisasi : Zat A sisa + Zat B yang terbentuk Jumlah mol sesudah ionisasi : a 1- D m + n a D : a [1+ n-1 D] Perbandingan jumlah mol sesudah dan sebelum ionisasi adalah a n a ] 1 1 [ : D : 1 + n-1 D Gambar 11.4. Diagram tekanan dan suhu untuk titik didih dan titik beku dari pelarut dan larutan D Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 209 Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga k b dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikelmol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi : T b = k b . m [1 + n Ͳ1 D] dimana n = jumlah ionLion dalam larutan D = derajat ionisasi Contoh jumlah ion untuk beberapa elektrolit: HCl  H + + Cl L , jumlah n = 2 H 2 SO 4  2 H + + SO 4 2L , jumlah n = 3 H 3 PO 4  3 H + + PO 4 3L , jumlah n = 4 Agar mudah dimengerti kita ambil perhitungan kenaikan titik didih untuk zat nonLelektrolit dan non elektrolit sebagai perbandingannya. Sebuah larutan gula C 6 H 12 O 6 dengan konsentrasi sebesar 0.1 molal, jika pelarutnya air dengan harga k b = 0.52 o Cmolal. Tentukan titik didih larutan tersebut. Larutan gula tidak mengalami ionisasi sehingga, C 6 H 12 O 6  C 6 H 12 O 6 0.1 molal  0.1 molal –T b = k b . m –T b = 0.52 . 0.1 –T b = 0.052 o C Diketahui titik didih air adalah 100 o C, maka titik didih larutan adalah T b = T b – T b T b = 100 + 0.052 T b = 100.052 o C Sekarang coba kita bandingkan dengan zat yang dapat terionisasi : Sebuah larutan 0.1 molal H 2 SO 4 , zat tersebut merupakan asam kuat dengan derajat ionisasi D = 1. jika pelarutnya air, dan harga k b air= 0.52 o Cmolal. Tentukan titik didih larutan tersebut. Penyelesaian soal ini ditampilkan pada Bagan 11.5. di sebelah. Bagan 11.5. Penyelesaian soal Titik didih larutan elektrolit. H 2 SO 4 2 H + + SO 4 2- , jumlah n = 3 D = 1 m = 0.1 molal k b air= 0.52 o Cmolal Perubahan Titik didihnya adalah T b = k b . m [1 + n -1 D] T b = 0.52 . 0.1[1+3-1.1] T b = 0.52 . 0.3 T b =0.156 o C Titik didih larutan T b = T b – T b T b = 100 + 0.156 T b =100.156 o C Jadi tampak jelas bahwa terjadi perbedaan didih larutan elektrolit dan non elektrolit walaupun konsentrasinya sama-sama 0.1 molal Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 210

11.1.4. Penurunan Titik Beku