Kimia  Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
131
Dengan  ukuran  derajat  ionisasi  untuk  larutan  elektrolit memiliki  jarak  yang  cukup  besar,  sehingga  diperlukan
pembatasan  larutan  elektrolit  dan  dibuat  istilah  larutan elektrolit  kuat  dan  larutan  elektrolit  lemah.  Untuk
elektrolit  kuat  harga  {  =  1,  sedangkan  elektrolit  lemah harga derajat ionisasinya, 0  {  1. Untuk mempermudah
kekuatan elektrolit skala derajat ionisasi pada Gambar 3.3.
8.2. Konsentrasi Larutan
Sangat sulit bagi kita tentunya, jika kita ingin mereaksikan sebuah  larutan  dengan  menyebutkan  berat  zatnya  dan
juga  adanya  pertambahan  berat  oleh  air,  sehingga  perlu kita  menyederhanakan  besaran  yang  memberikan
pengertian  tentang  jumlah  zat  terlarut  dan  pelarut, besaran tersebut adalah konsentrasi.
Besaran  konsentrasi  banyak  memiliki  rujukan  sesuai dengan  kebutuhan  dan  informasi  apa  yang  dibutuhkan
oleh  pengguna.  Misalnya  didalam  botol  obat  sakit  maag, dituliskan  “didalam  setiap  satu  sendok  5  mL
mengandung  Magnesium  trisilicate  325  mg,  alumunium hidroksida bentuk koloid 325 mg dan dimethicone aktif 25
mg.
Pada  obat  atau  racun  serangga,  perusahaan  juga menuliskan bentuk yang lain seperti, obat ini mengandung
transflurin 0.2 gL, imiprotrin 0.32 gL dan sipermetrin 0.4 gL.
Bentuk  penulisan  konsentrasi  yang  juga  mudah  kita temukan  adalah  dalam  botol  minuman,  misalnya
konsentrasi mengacu pada Angka Kebutuhan Kalori AKG, sehingga  dalam  botol  minuman  tertera,  dalam  kemasan
ini mengandung karbohidrat 6, Natrium 8, Kalium 3, Magnesium  5,  Kalsium  5,  vitamin  B3  50,  vitamin  B6
260 dan  vitamin B12 200.
Dalam  ilmu  kimia  satuan  konsentarsi  lebih  mudah  dan sederhana.
8.2.1. Persen Berat Satuan konsentrasi ini menyatakan banyaknya zat terlarut
dalam 100 gram larutan. Dalam sebuah botol tertera 20 HCl  berat dalam air,
hal ini berarti didalam botol terdapat 20 gram HCl dan 80 gram air.
Gambar 8.3. Skala derajat ionisasi untuk larutan elektrolit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia  Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
132
8.2.2. Persen Volume Sama halnya dengan persen berat, dalam persen volume yang
dinyatakan adalah jumlah volume mL dari zat terlarut dalam 100 mL larutan.
Dalam  sebuah  botol  tertera  14    Asam  Cuka  CH
3
COOH volume  dalam  air,  hal  ini  berarti  didalam  botol  terdapat  14
mL CH
3
COOH dan 86 mL air, perhatikan Gambar 8.4.
8.2.3. Fraksi Mol x Bilangan  yang  menyatakan  rasio  jumlah  mol  zat  terlarut  dan
pelarut  dalam  sebuah  larutan.  Secara  umum  jika  terdapat larutan  AB  dimana  A  mol  zat  terlarut  dan  B  mol  zat  pelarut,
fraksi mol A X
A
Fraksi mol zat B adalah X
B
Untuk jumlah kedua fraksi
Untuk  lebih  mudah  memahami  konsep  fraksi  mol,  cermati contoh dibawah ini.
Jika  sebuah  larutan  terdiri  dari  2  mol  H
2
SO
4
dan  8  mol  air, maka  ada  dua  fraksi  dalam  larutan,  pertama  adalah  fraksi
H
2
SO
4
yang besarnya :
sedangkan fraksi air besarnya :
Jumlah kedua fraksi : Gambar 8.4. Konsentrasi
dalam bentuk persen volume dari Vinegar atau
Asam Cuka
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia  Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
133
8.2.4. Molalitas Merupakan  satuan  konsentrasi  yang  menyatakan  jumlah
mol  zat  yang  terdapat  didalam  1000  gram  pelarut, Molalitas diberi lambang dengan huruf m Gambar 8.5.
Sebagai  contoh  didalam  botol  di  laboratorium  tertera label  bertuliskan  0.5  m  CuSO
4
,  hal  ini  berarti  didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO
4
dalam 1000 gram pelarut. Penggunaan  satuan  konsentrasi  molalitas,  ketika  kita
mempelajari  sifatLsifat  zat  yang  ditentukan  oleh  jumlah partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik
beku larutan.
8.2.5. Molaritas Satuan