9
2.1.1.1.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Tan dalam Rusman 2011: 232 mengatakan bahwa karakteristik dalam PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan
yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective. Selain itu juga menantang
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yeng kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi
merupakan proses yang emosional dalam PBM. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. Pengembangan
keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan
penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
belajar, dan PBM juga melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
2.1.1.1.3 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Amir 2009: 24-26 , ada tujuh langkah yang dilakukan dalam setiap kelompok kecil yaitu yang pertama mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum
jelas. Setelah itu merumuskan masalah dan menganalisis masalah. Langkah selanjutnya adalah menata gagasan dan menganalisisnya secara sistematis.
Selanjutnya memformulasikan tujuan pembelajaran kemudian mencari informasi tambahan dan yang terakhir adalah mensintesa menggabungkan dan menguji
informasi baru, dan membuat laporan.
10 Ibrahim dan Nur 2000: 13 dan Ismail 2002: 1 dalam Rusman
mengemukakan bahwa langka-langkah PBM adalah :
Tabel 1: Langkah-langkah PBM Fase
Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2 Mengorganisasi
siswa untuk
belajar Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing
pengalaman individu atau kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai,
melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan temannya. 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dengan proses yang mereka
gunakan
11
2.1.1.2 Minat 2.1.1.2.1 Pengertian Minat
Winkel 1984: 30 menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap terhadap objek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar.
Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik.
Dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.
Slameto 2010:57 mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring
dengan ini Slameto 2010: 180 juga menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, maka minat akan semakin kuat. Moh. Surya 2003: 67 minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak
senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat
yang besar dalam melakukan tindakannya. Dari beberapa pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. Rasa tertarik pada suatu objek
12 mempengaruhi semangat dan gairah terhadap suatu objek. Semakin tertarik
dengan suatu objek, maka semakin kuat minat terhadap objek tersebut dimana didalamnya terdapat unsur rasa senang terhadap objek tersebut.
2.1.1.2.2 Cara Meningkatkan Minat Siswa
Slameto 2010: 180-181, beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru
adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner Tanner 1975
menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan
antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa si masa yang akan datang.
Sardiman 1986: 95 menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada
masa lampau. c.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik .
d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar
2.1.1.2.3 Ciri-ciri Minat