xliii
Rencana Pelakanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
KelasSemester : X2
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati. Kompetensi Dasar
: 3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan konsep keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem. 2. Mengaitkan konsep keanekaragaman hayati dengan
mengelompokkan makhluk hidup. IV.
Mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keanekaragaman hayati.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menguraikan konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.
B. Siswa dapat menghubungkan konsep keanekaragaman hayati dengan klasifikasi.
C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keanekaragaman hayati.
II. Materi Ajar
Keanekaragaman hayati biodiversitas merupakan keseluruhan variasi makhluk
hidup yang
mencakup kesatuan
ekologi di
tempat hidupnya.Keanekaragaman hayati tingkat genetik terjadi karena adanya variasi
susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies sehingga ciri dan sifat antara individu yang satu dengan lainnya berbeda. Sebagai
contoh, bunga bugenvil memiliki warna yang berbeda, daun dalam satu pohon memiliki bentuk dan ukuran yang tidak sama. Contoh yang lain adalah pada
warna bunga mawar. Bunga mawar ada yang berwarna merah, kuning, putih, atau merah muda.
Begitu juga dengan aneka warna pada bulu burung, ada yang berwarna biru- hijau, oranye-biru, atau kuning-biru.
Secara genetik makhluk hidup dalam satu spesies dapat dianggap sama, tetapi karena pengaruh lingkungan yang berbeda akan memunculkan fenotipe yang
berlainan. Hal ini terjadi karena fenotipe merupakan resultan dari factor genetik dan lingkungan. Atau, dapat dikatakan bahwa fenotipe dapat terjadi
karena suatu individu secara alamiah akan melakukan penyesuaian adaptasi terhadap lingkungan hidupnya sehingga akan memunculkan variasi dalam
spesies tersebut. Selain itu, munculnya variasi dapat dibuat melalui proses
xliv mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan menggunakan mutagen
tertentu. Keanekaragaman hayati tingkat jenis akan tampak pada variasi bentuk,
penampakan, serta frekuensi antarspesies yang satu dengan spesies yang lain. Sebagai contoh itik, ayam, dan angsa memiliki persamaan, yaitu bulunya
kedap air sehingga meskipun berada dalam air tubuhnya tidak akan basah. Namun, ketiganya memiliki ciri khas yang membedakan antara ayam, itik, dan
angsa. Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya habitat akan
membentuk ekosistem dengan beradaptasi sehingga membentuk fenotipe yang khas. Hal ini dapat juga merupakan ciri khas dari ekosistem yang dibentuknya,
misalnya tumbuhan bakau merupakan ciri khas dari ekosistem hutan mangrove.
Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan manusia. Misalnya, berdasarkan fungsinya organisme-organisme berikut
tergolong sebagai bahan pangan: padi, kambing, sagu; sebagai bahan bangunan: bambu, kayu jati, mahoni; sebagai bahan pangan: Saccharomyces
cerevisiae
.
III. Pendekatan Pembelajaran