kebutuhan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan.
Pencapaian kompetensi belajar mata pelajaran biologi yang belum sesuai dengan yang diharapkan disebabkan beberapa faktor, antara lain motivasi
berprestasi siswa berbeda juga diprediksi memberi pengaruh yang berbeda terhadap pencapaian kompetensi dasar biologi, model dan metode pembelajaran
yang dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran diupayakan pada kegiatan belajar yang bermakna melalui strategi pembelajaran,
diskusi, bekerja kelompok, dan memecahkan masalah serta menyimpulkannya. Atas dasar penjelasan tersebut di atas maka peneliti mengajukan judul penelitian
Perbedaan Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Group Investigation GI Terhadap Prestasi Belajar Biologi
Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa
Penelitian pada siswa kelas X di SMA Negeri Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 20082009.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
a. Rendahnya hasil prestasi belajar dalam pembelajaran Biologi disinyalir merupakan akibat dari rendahnya motivasi berprestasi siswa terhadap mata
pelajaran biologi b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran biologi karena hanya mendengarkan
penjelasan dari gurunya yang harus dihafalkan, sehingga siswa menjadi malas
dan bosan. Kondisi yang demikian membosankan bagi diri siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi belajar menjadi rendah.
c. Belum trampilnya para guru mata pelajaran biologi dalam menggunakan dan memodifikasi berbagai metode pembelajaran selain metode ceramah dan
penugasan sehingga belum membangkitkan gairah belajar siswa d. Kurangnya pengetahuan guru tentang model pembelajaran kooperatif maupun
tentang pentingnya motivasi berprestasi siswa. e. Kreativitas guru dalam merancang metode pembelajaran, penggunaan media
atau alat peraga masih kurang f. Para guru mata pelajaran biologi belum banyak yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif khususnya Jigsaw dan Group Investigation GI, bahkan guru belum memiliki pengetahuan tentang hakikat dan manfaat
penggunaan model pembelajaran kooperatif khususnya Jigsaw dan Group Investigation
GI dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi.
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan memperhatikan banyaknya masalah yang ada, maka pada penelitian ini hanya dibatasi pada masalah-masalah
sebagai berikut : a. Masalah model pembelajaran kooperatif yaitu jigsaw dan Group Investigation
GI terhadap prestasi belajar biologi b. Masalah motivasi berprestasi siswa
c. Masalah prestasi belajar biologi berupa data, skor selisih antara post tes dengan pretes Gain yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri di kabupaten
Kudus melalui pengukuran setelah mengikuti pembelajaran biologi.
4. Perumusan Masalah