Sasaran Kinerja Penilaian Kinerja

f. Dampak interpersonal, seberapa jauh baik karyawan meningkatkan harga diri, itikad baik goodwill, dan kerjasama antar sesame karyawan dan bawahan 23

1.5.3.3 Sasaran Kinerja

. Sasaran kinerja merupakan suatu pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasaran yang ingin dicapai tersebut diselesaikan. Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur- unsur di anataranya 24 a. The performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja : b. The action atau performance, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang dilakukan oleh performer c. A time element, menunjukkan waktu kapan pekerjaan dilakukan d. An evalution method, tentang cara penelitian bagaimana hasil pekerjaan dapat dicapai e. The place, menunjukkan tempat dimana pekerjaan dilakukan.

1.5.3.4 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja. Penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif 25

a. Penilaian formatif, adalah penilaian kinerja ketika para karyawan sedang

melakukan tugasnya. Penilaian kinerja formatif ini bertujuan untuk melihat : 23 Kaswan, ibid., hal. 187 24

H. M. Ma’ruf Abdullah, op.cit., hal. 46-47

25 H.M. Ma’ruf Abdullah, ibid., 201-202 Universitas Sumatera Utara kemungkinan terjadinya ketimpangan antara kinerja karyawan dibandingkan dengan standar kinerja dalam waktu tertentu. b. Penilaian sumatif, adalah penilaian yang dilakukan pada akhir periode penelitian. Dalam penilaian ini manajer penilai membandingkan kinerja akhir karyawan dengan standar kinerja yang sudah disepakati dan ditetapkan. 1.5.3.5 Standar Kinerja Standar kinerja adalah sesuatu yang esensial, karena evaluasi itu dilakukan dengan jalan membandingkan kinerja ternilai dengan standar yang sudah ditetapkan 26 . Standar kinerja yang baik harus realistis, dapat diukur, mudah dipahami dengan jelas sehingga bermanfaat baik bagi organisasi maupun bagi karyawan. Ada empat fungsi standar kinerja, antara lain 27 a. Sebagai tolak ukur benchmark untuk menentukan keberhasilan kinerja ternilai. : b. Memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk mencapai standar. Untuk menjadikan standar kinerja yang benar-benar dapat memotivasi karyawan perlu dikaitkan dengan reward atau imbalan dalam sistem kompensasi. c. Memberikan arah pelaksanaan pekerjaan yang harus dicapai, baik kuantitas maupun kualitas. d. Memberikan pedoman kepada karyawan berkenaan dengan proses pelaksanaan guna mencapai standar kinerja yang ditetapkan. 26

H. M. Ma’ruf Abdullah, ibid., hal. 113

27 H.M. Ma’ruf Abdullah, ibid., hal. 115 Universitas Sumatera Utara Standar kinerja yang efektif adalah standar kinerja yang dibuat berdasarkan pekerjaan yang tersedia di organisasi itu, dipahami, disetujui, spesifik, terukur, berorientasi pada waktu, tertulis, dan terbuka untuk menerima perubahan 28

1.5.3.6 Faktor-Faktor Penilaian Kinerja

. Faktor penilaian adalah aspek-aspek yang diukur dalam proses penilaian kinerja individu. Faktor penilaian tersebut terdiri dari empat aspek, yakni sebagai berikut 29 a. Hasil kerja, yaitu keberhasilan karayawan dalam pelaksanaan kerja output biasanya terukur, seberapa besar yang telah dihasilkan, berapa jumlahnya dan berapa besar kenaikannya. : b. Perilaku, yaitu aspek tindak tanduk karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, pelayanannya bagaimana, kesopanan, sikapnya, dan perilakunya baik terhadap sesame karyawan maupun kepada pelanggan. c. Atribut dan kompetensi, yaitu kemahiran dan penguasaaan karyawan sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan, keterampilan dan keahlian, seperti kepemimpinan, inisiatif, komitmen. d. Komporatif, yaitu membandingkan hasil kinerja karyawan dengan karyawan lainnya yang selevel dengan yang bersangkutan.

1.5.3.7 Konsep Kinerja

Secara konseptual kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai secara individu dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam organisasi, sedangkan kinerja organisasi adalah 28 H.M. Ma’ruf Abdullah, Ibid., hal. 118 29 Moeheriono, Ibid., hal. 139-140 Universitas Sumatera Utara totalitas hasil kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi mempunyai keterkaitan erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut 30

1.5.3.8 Indikator Kinerja

. Indikator kinerja performance indicator sering disamakan dengan ukuran kinerja performance measure, namun sebenarnya meskipun keduanya merupakan sama-sama dalam pengukuran kinerja, tetapi terdapat perbedaan arti dan maknanya. Pada indikator kinerja performance indicator mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang bersifat hanya merupakan indikasi kinerja saja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif atau tidak dapat dihitung, sedangkan ukuran kinerja performance measure adalah criteria yang mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, sehingga kuantitatif atau dapat dihitung 31 . Berikut ini pada tabel 1.1, contoh CFS sebagai masukan dalam penetapan indikator kinerja sebagai berikut 32 : 30 Ismail Nawawi Uha, ibid., hal. 212 31 Moeheriono, ibid, hal. 109 32 Moeheriono, ibid., Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Critical Succes Factors CFS Menentukan Indikator Kinerja No Keberhasilan Utama Organisasi CFS Tujuan Strategi Indikator Kinerja 1. Layanan berkualitas tinggi dan tepat waktu Memantau dan mengendalikan pada pelayanan setiap waktu Pelayanan yang tepat waktu 2. Karyawan yang berkualitas tinggi Menentukan proses penerimaan dan seleksi karyawan untuk menghasilkan karyawan yang berkualitas Tingkat keterampilan karyawan sesuai dengan tugas pekerjaan 3. Sistem keuangan yang baik dan teratur Menciptakan sistem keuangan yang efektif dan efesien Efektivitas sistem pelaporan keuangan 4. Hasil produk yang berkualitas Membuat produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar Jumlah omset penjualan Sumber : Moeheriono, ibid., 109

1.5.4 Hubungan Kerjasama Tim Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan