Indeks kematangan gonad IKG Fekunditas dan diameter telur

Ukuran panjang ikan saat pertama kali matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya terutama ketersediaan makanan, oleh karena itu ukuran ikan pada saat pertama kali matang gonad tidak selalu sama Effendie, 1997. Perkembangan gonad dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor lingkungan dan hormon Affandi dan Tang 2000. Adanya kecenderungan semakin tinggi TKG maka kisaran panjang dan berat tubuh semakin tinggi. Selain itu dijumpai pula ikan dengan ukuran kisaran panjang dan berat yang sama tidak mempunyai TKG yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya ketersediaan makanan, suhu, salinitas dan kecepatan pertumbuhan ikan itu sendiri Syandri H 1996 in Yusnita Arnentis 2002. Marza 1938; Wallace and Selman 1981 in Murua 2003 membagi tiga tipe perkembangan oosit, yaitu : a. Synchronous, yaitu semua oosit yang ada berkembang dan mengalami ovulasi pada saat yang bersamaan. b. Group-synchronos, yaitu ovarium memiliki dua kelompok oosit dengan tingkat kematangan yang berbeda. Kelompok yang pertama dikeluarkan pada saat musim pemijahan pertama kali. Sedangkan kelompok yang kedua akan dikeluarkan pada musim pemijahan yang selanjutnya. c. Asynchronous, yaitu ovarium yang mengandung oosit yang memiliki tingkat kematangan yang berbeda dan proses oogenesis berlangsung setiap saat. Informasi mengenai tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan yang matang gonad dengan ikan yang belum matang gonad dari stok ikan di perairan, selain itu dapat mengetahui waktu pemijahan, lama pemijahan dalam setahun, frekuensi pemijahan dan umur atau ukuran ikan pertama kali matang gonad Effendie 1979. Tingkat kematangan gonad dapat memberikan informasi dan keterangan mengenai ikan akan memijah, baru memijah atau telah selesai memijah.

2.4.2 Indeks kematangan gonad IKG

Indeks kematangan gonad atau bisa juga disebut “maturity” atau “Gonado Somatic Index ” merupakan perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh yang nilainya dinyatakan dalam persen. Pertambahan berat gonad akan semakin bertambah dengan bertambahnya ukuran gonad dan diameter telur. Berat gonad akan mencapai maksimum sesaat sebelum ikan memijah, kemudian menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung hingga selesai Effendie, 1997. Perubahan IKG erat kaitannya dengan tahap perkembangan telur. Umumnya gonad akan semakin bertambah berat dengan bertambahnya ukuran gonad dan diameter telur. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Berat gonad mencapai maksimum sesaat sebelum ikan akan memijah dan nilai IKG akan mencapai maksimum pada kondisi tersebut Effendie 1997. Hubungan antara indeks kematangan gonad IKG telah dilakukan seperti yang telah dilaporkan pada Gordon et al. tahun 1995 dengan tujuan menyoroti ukuran matang gonad dalam populasi DOnghia G. et al. 1999.

2.4.3 Fekunditas dan diameter telur

Fekunditas merupakan jumlah telur yang dikeluarkan ikan pada saat memijah. Perubahan fekunditas juga dipengaruhi ketersediaan makanan. Fekunditas mempunyai hubungan dengan umur, panjang atau bobot individu, dan spesies ikan. Pada umumnya individu yang pertumbuhannya cepat fekunditasnya juga lebih tinggi dibandingkan yang lambat pertumbuhannya pada ukuran yang sama Effendie 1997. Perkembangan diameter telur pada oosit teleostei umumnya dikarenakan terjadinya akumulasi kuning telur selama proses vitelogenesis yang menyebabkan telur berkembang menjadi besar Utiah 2006. Sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil metabolisme ikan dimanfaatkan bagi keperluan perkembangan gonad dan gonadnya akan semakin besar baik ukuran maupun diameter telurnya. Semakin meningkat tingkat kematangan gonad maka diameter telur yang ada di dalam ovarium semakin besar pula. Diameter telur akan semakin besar pada waktu mendekati pemijahan yang seiring dengan meningkatnya TKG dan mencapai maksimum, setelah itu cenderung menurun Solihatin 2007. Lagler et al. 1962 in Haryono 2006 menyatakan bahwa jumlah telur yang diproduksi oleh induk betina sangat dipengaruhi oleh umur induk, ukuran, kondisi dan jenis ikannya, serta pola pemijahannya dispersal atau dierami. Kebanyakan ikan tropis bertelurmemijah pada saat musim hujan karena terjadi stimulus faktor lingkungan di antaranya suhu, perubahan kimia air, dan aliran air flooding Bye 1984 in Haryono 2006. Fekunditas relatif ikan tetet pada daerah Pantai Mayangan yaitu 1.817 butirgram bobot tubuh. Fekunditas relatif semakin menurun dengan semakin berat bobot ikan Rahardjo Simanjuntak 2007. Mayer et al. 1990 in Rahardjo Simanjutak 2007 menyatakan bahwa fekunditas relatif cenderung lebih banyak pada ukuran ikan yang lebih besar lebih tua seperti ikan bass, Dicentrarchus labrax . Sebaliknya tidak menemukan hubungan yang signifikan antara fekunditas relatif dengan ukuran pada ikan blackspot snapper, Lutjanus fulviflamma menurut Kamuruku Myaga 2004 in Rahardjo Simanjuntak 2007. III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian