Analisis Keterkaitan Ke Belakang

Nilai keterkaitan ke depan secara langsung sektor bangunan adalah sebesar 0,00930 dan langsung tak langsung sebesar 1,15262. Nilai keterkaitan ke depan secara langsung ini dapat diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan pada permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka output sektor bangunan yang langsung dijual atau dialokasikan ke sektor lainnya termasuk sektor bangunan sendiri akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 9.300. Sedangkan untuk nilai keterkaitan ke depan secara langsung tak langsung diartikan bahwa apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka output sektor bangunan yang dijual atau dialokasikan baik secara langsung mauoun tidak langsung ke sektor lain termasuk sektor bangunan sendiri akan meningkat sebesar Rp. 1.115.620.

5.2.2. Analisis Keterkaitan Ke Belakang

Keterkaitan ke belakang juga dibagi menjadi dua, yaitu keterkaitan secara langsung ke belakang dan keterkaitan secara langsung dan tidak langsung ke belakang. Nilai keterkaitan ke belakang menunjukkan seberapa besar nilai input yang dibutuhkan oleh suatu sektor baik dari sektor lain maupun dari sektor itu sendiri apabila terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu satuan. Keterkaitan ke belakang merupakan keterkaitan sektor produksi hilir terhadap sektor-sektor produksi hulunya. Tabel. 5.7. Keterkaitan Ke Belakang Sektor-Sektor Perekonomian Propinsi Kalimantan Timur Sektor Keterkaitan Ke Belakang Langsung Langsung Tidak Langsung Pertanian 0,09727 1,11348 PertambanganPenggalian 0,05626 1,06236 Industri Pengolahan 0,32593 1,38749 Listrik, Gas, Air Minum 0,22929 1,26988 Bangunan 0,13221 1,16269 Perdagangan, Restoran dan Hotel 0,17428 1,20812 Angkutan Darat 0,15886 1,18118 Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 0,17098 1,19350 Angkutan Laut 0,19680 1,16796 Angkutan Udara 0,14754 1,16796 Jasa Penunjang Angkutan Komunikasi 0,15870 1,18461 Bank dan Lembaga Keu.lain 0,08695 1,09931 Jasa dan Kegiatan lain 0,05809 1,06771 Sumber: Tabel Input-Output 2009 Propinsi Kalimantan Timur 13 sektor diolah Sektor bangunan mempunyai nilai keterkaitan ke belakang secara langsung sebesar 0,13221 dan secara langsung tidak langsung ke belakang sebesar 1,16269. Nilai keterkaitan ke belakang secara langsung ini dapat diartikan bahwa apabila terjadipeningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka sektor bangunan akan secara langsung meningkatkan permintaan terhadap sektor lainnya termasuk sektor bangunan sendiri sebesar Rp. 1.322.210. Sedangkan untuk nilai keterkaitan ke belakang secara langsung dan tidak langsung ini berarti apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah, maka sektor bangunan akan meningkatkan permintaan inputnya terhadap sektor lain baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar Rp. 1.162.690.

5.3. Analisis Dampak Penyebaran