Definisi Anak Jalanan Anak Jalanan

11 Untuk itu, anak-anak melakukan upaya mencari pemenuhan kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritualnya dengan turun ke jalan, menjadi anak jalanan Mujiyadi, dkk, 2011: 3. Artinya, yang menjadi faktor utama dalam munculnya anak jalanan adalah aspek ekonomi. Namun demikian, keberadaan anak jalanan di kota besar pada umumnya, lebih banyak diwarnai oleh kehadiran anak jalanan pendatang. Artinya, lebih banyak anak jalanan kategori pendatang daripada anak jalanan yang terlahir di kotanya sendiri. Demikian pula keberadaan orang tuanya, yang lebih banyak sebagai pendatang di kota Mujiyadi, dkk, 2011: 12. Dengan kata lain, ada proses urbanisasi di sini. Mereka pindah ke kota tidak lebih untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan ekonominya. Karena kota dinilai menjadi tempat yang mudah untuk mendapatkan uang. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga, perlu diketahui aspek pendukungnya. Aspek sosial ekonomi yang dimaksud di sini adalah pendidikan, pekerjaan dan pendapatan ekonomi, juga tradisi Suyanto, 2010: 198, sebagaimana diuraikan di bawah ini : a. Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh sebab itu, dengan pendidikan diharapkan setiap masyarakat bisa menggunakan akal pikirannya secara sehat, sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 12 Pada dasarnya, pendidikan merupakan hal sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dari individu maupun dalam masyarakat. Karena pendidikan merupakan syarat untuk menjadi manusia berkualitas. Selain itu dengan memiliki pendidikan, masyarakat secara individu bisa meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat. Pada umumnya, keluarga anak jalanan juga tidak mendapatkan pendidikan secara layak. Kebanyakan mereka berpendidikan rendah, bahkan ada yang tidak pernah bersekolah. b. Ekonomi Kehidupan keluarga yang serba kekurangan, mendorong anak turun ke jalan untuk bekerja dan mencari uang, baik untuk diri sendiri maupun untuk kebutuhan keluarga. Alasan ekonomi menjadi penyebab utama dari sekian banyak anak jalanan. Mereka terdorong keinginan untuk membantu ekonomi keluarga, sehingga mereka terpaksa turun ke jalan. Padahal, Keluarga merupakan orang pertama yang seharusnya mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia. Menurut ST. Vembriarto bahwa keluarga memiliki tiga fungsi dalam hubungan dengan anak, yaitu : 1 Fungsi biologik. Fungsi ini menunjuk kepada keluarga sebagai tempat melahirkan anak-anak. 2 Fungsi afeksi, dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan, cinta kasih. Dari hubungan cinta kasih ini timbulah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan tentang nilai-nilai. 3 Fungsi 13 sosialisasi, fungsi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial didalam keluarga itu, anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat Yusuf, 2008: 45-46. c. Tradisi Tradisi sering digunakan untuk menjelaskan keberadaan pekerja anak atau munculnya anak di jalanan. Anak-anak dari keluarga miskin, umumnya tidak memiliki alternatif lain dalam hal pekerjaan. Sehingga sudah menjadi semacam aksioma kultural bagi banyak kalangan, terutama di negara berkembang.

3. Kehidupan Anak Jalanan

Pada umumnya, anak jalanan merupakan bagian dari kehidupan di perkotaan. Di antara mereka, ada yang bekerja dan ada yang tidak bekerja. Mereka cenderung melaksanakan aktivitasnya di luar rumah, seperti di jalan raya, pasar, mall, tempat rekreasi, pelabuhan, terminal, dan tempat pembuangan sampah akhir. Sebagian besar dari mereka melakukan aktivitas tersebut untuk mendapatkan uang. Anak jalanan selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja. Akibat kelelahan, mereka sulit belajar dan akhirnya putus sekolah. Mereka yang putus sekolah, kehilangan hak belajarnya dan pada giliranya kehilangan kesempatan pekerjaan yang layak. Anak jalanan yang tidur di tempat umum, sering mengalami pelecehan seksual. Mereka berpeluang melakukan tindakan negatif, seperti mencopet, berjudi, mabuk, merokok, atau bergaul dengan pelacur. Anak jalanan