45
membantu pelaksanaan program-program pemberdayaan anak jalanan di rumah singgah.
46
BAB III TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN
Bab ini membahas tentang hasil atau temuan-temuan penelitian di lapangan. Pembahasan meliputi pola pembinaan anak jalanan, bentuk-bentuk
pembinaan anak jalanan, dan kontribusi pembinaan terhadap perilaku anak jalanan.
A. Pola Pembinaan Anak Jalanan
Pada dasarnya anak merupakan Karunia Ilahi dan amanah yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.
Anak juga merupakan potensi sumber daya insani bagi pembangunan nasional, karena itu pembinaan dan pemberdayaannya harus dimulai sedini mungkin agar
dapat berpartisipasi secara optimal bagi pembangunan bangsa dan negara. Begitupun dengan anak jalanan, mereka adalah generasi penerus bangsa yang
harus diperhatikan pula. Selama ini, anak jalanan hanya dipandang sebelah mata karena kekurangannya, dan bahkan mereka mendapat pencitraan negatif dari
sebagian besar masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahwa anak jalanan merupakan permasalahan
yang kompleks, di mana setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Kerena banyak faktor yang menyebabkan anak-anak terjerumus dalam kehidupan jalanan,
seperti: rendahnya ekonomi keluarga atau tekanan kemiskinan, ketidak
47
harmonisan rumah tangga orang tua, dan masalah khusus menyangkut hubungan anak dengan orang tua Suyanto, 2010: 196. Tetapi bagaimanapun itu, anak
jalanan telah menjadi fenomena yang menuntut perhatian kita semua. Mereka memerlukan perhatian khusus untuk diberikan pengarahan, pelatihan, dan
pembinaan terhadap perilaku mereka selama ini yang diidentik sebagai pembuat kerusuhan, suka mencuri, dan amoral.
Pada awalnya, kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah dengan menfasilitasi anak-anak untuk tetap belajar,
meskipun mereka masih ada yang mengamen, jual kantong plastik, jual koran, dan semir sepatu. Sebagai lembaga sosial yang berbasis Islam, pembinaan di Yayasan
Bina Anak Pertiwi ini tentu saja berbasis agama Islam. Program-program yang dilakasanakan, seperti sholat berjemaah, dan pembinaan keagamaan mendasar
bagi anak-anak. Misalnya cara berwudhu’, cara sholat, mengaji, dan segala
macamnya. Tujuannya adalah agar anak-anak itu mengerti budi pekerti yang baik, bersikap baik di masyarakat, bisa menghormati orang tua, dan supaya anak ini
tetap berpegang teguh kepada prinsip keagamaan mereka. Wawancara dengan Abdus Saleh, pada tanggal 28 April 2013.
Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh lembaga tidak lain adalah memberikan fasilitas-fasilitas untuk anak jalanan agar mereka tetap belajar.
Sehingga pendidikan mereka tetap terpenuhi. Sebagaimana amanat Undang Undang Dasar UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi
“bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran” Freire Mangunwijaya, 2004: 93.